GRESIK,(metropantura.com) - Dalam Buku Pedoman Metropolitan Surabaya diceritakan bahwa menurut
sejarahnya dahulu orangPortugis menyebutkan Gresik adalah Kota Agazi,
sedangkan orang Belanda menyebutnya sebagai Grissee yang kemudian
disebutkan orang Jawa sebagai Gresik. Konon nama Gresik diambil dari
kondisi alamnya. Gresik
kemungkinan berkembang dari kata giri (yang dalam bahasa Jawa berarti bukit) dan gisik (pantai). Giri gisik yang menunjukkan kata bukit dan pantai memang sesuai dengan kondisi alam daerah ini. Tetapi apapun namanya, gresik pada awal abad ke XII sudah merupakan suatu kota pelabuhan atau dagang dimana para pedagang Arab, parsi, cina, dan daerah lndonesia lainnya berbaur menjadi satu.
Selain berdagang, para pedagang tersebut juga menyebarkan ajaran agama Islam, seiring dengan waktu, ajaran lslam telah mendarah daging bagi penduduk Gresik dengan kata lain mayoritas penduduknyaberagama Islam.
Secara geografis, Gresik berada pada posisi :
112 º – 113 º BT ( Bujur Timur ) dan 7 º – 8 º LS ( L intang Selatan )
dan berbatasan dengan:
kemungkinan berkembang dari kata giri (yang dalam bahasa Jawa berarti bukit) dan gisik (pantai). Giri gisik yang menunjukkan kata bukit dan pantai memang sesuai dengan kondisi alam daerah ini. Tetapi apapun namanya, gresik pada awal abad ke XII sudah merupakan suatu kota pelabuhan atau dagang dimana para pedagang Arab, parsi, cina, dan daerah lndonesia lainnya berbaur menjadi satu.
Selain berdagang, para pedagang tersebut juga menyebarkan ajaran agama Islam, seiring dengan waktu, ajaran lslam telah mendarah daging bagi penduduk Gresik dengan kata lain mayoritas penduduknyaberagama Islam.
Secara geografis, Gresik berada pada posisi :
112 º – 113 º BT ( Bujur Timur ) dan 7 º – 8 º LS ( L intang Selatan )
dan berbatasan dengan:
Sebelah utara :
Laut Jawa
Laut Jawa
Sebelah timur :
Selat Madura dan kota Surabaya
Selat Madura dan kota Surabaya
Sebelah selatan :
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
Sebelah barat :
Lamongan
Lamongan
Gresik yang terletak di sebelah Barat Laut Kota Surabaya berjarak
sekitar 18 km, merupakan kota industri terbesar Jawa Timur, Indonesia.
Selain pabrik Semen Gresik yang cukup terkenal di seluruh Indonesia,
juga terdapat Petro Kimia, BUMN produsen pupuk nasional, Maspion,
Behaestex, produsen sarung dengan merk-merk ternama, serta Wings
Corporation yang memproduksi Mie Sedaap di Gresik.
Selain mempunyai julukan sebagai Kota Industri, Gresik juga menjadi
salah satu kota tujuan wisata religi. Di kota ini terdapat Makam Sunan
Maulana Malik Ibrahim yang merupakan salah satu dari 9 wali, penyebar
agama Islam pertama di Jawa Timur, dan dimakamkan di Kampung Gapura
Gersik.
Sekitar 2 km di sebelah selatan kota, tepatnya di Bukit Giri juga
dapat ditemui Makam Sunan Giri, yang juga merupakan salah satu dari 9
wali penyebar agama Islam di pulau Jawa. Upacara peringatan wafatnya
Sunan Giri (Khol Sunan Giri) juga dijadwalkan dalam kalender wisata Jawa
Timur.
Selain itu juga terdapat Makam Panjang Leran yang merupakan Makam
Siti Fatimah binti Maimun. Terletak di Desa Leran, Manyar dengan jarak
sekitar 8 km dari Kota Gersik. Obyek-obyek wisata lainnya, meliputi
Makam Gapura Kanjeng Tumenggung Pusponegoro di Desa Gapuro, Makam Nyi
Ageng Pinatih di Desa Kebongson.
Berjarak sekitar 20 km di sebelah utara Kota Gresik dapat dijumpai
Makam Pentung, Makam Sayyid Iskandar, dan Makam Joko Klontang, di Desa
Kisik Bungah. Sekitar 4 km sebelah utara Bungah terdapat Komplek Kanjeng
Sepuh. Tepatnya di Desa Kauman Sedayu. Di komplek inilah Makam Kyai
Panembahan Haryo Soeryo Diningrat, Adipati ke-8 Kadipaten Sedayu dapat
diziarahi.
Selain meninggalkan Masjid, Kanjeng Sepuh juga meninggalkan situs
penting lainnya yang berupa Telaga Rambit dan Sumur Dhahar.
Masing-masing bertempat di Desa Purwodadi dan Golokan, Sedayu . Menurut
cerita masyarakat Sedayu, keunikan dari keduanya adalah, pemanfaatannya
sebagai air minum dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Sedayu,
namun sumber mata airnya tidak pernah mengering dan habis walaupun pada
musim kemarau.
Setiap hari Jum’at Pahing, makam Kanjeng Sepuh juga selalu ramai
diziarahi oleh para peziarah yang datang dari luar daerah. Pada hari
inilah puncak keramaian Kota Sedayu. Tradisi ini banyak mempengaruhi
mobilisasi ekonomi masyarakat Sedayu. Selain membludaknya pengunjung
Pasar Pahing, magnet ini juga mampu menciptakan Pasar Tiban (istilah
untuk memahami datangnya para pedagang keliling/tidak tetap dan secara
tiba-tiba). Diakhiri dengan Shalat Jum’at di Masjid Besar Kanjeng Sepuh
Sedayu, aktifitas di sore hari akan terasa lebih lengang.
Ba’da Shalat Jum’at, anda juga bisa menikmati lezatnya makanan khas
Jawa Timur, mulai dari Sego Rawon, Sego Bebek, Sego Krawu, Soto Lamongan
dan Sate Madura, dengan minuman Es Legen, Es Dawet, dll. Untuk dapat
menikmati semua wisata kuliner tersebut, anda tinggal keluar menuju
Pertokoan Kanjeng Sepuh yang terletak berderet di sepanjang Gapura
Selamat Datang sampai pintu masuk Komplek Kanjeng Sepuh.
Setelah menikmati santapan makan siang, anda dapat menetukan pilihan
perjalanan. Ke arah Kota Tuban, berarti akan melewati Lamongan dan
bertemu dengan taman Wisata Bahari Lamongan (d/h Tanjung Kodok), Gua
Maharani dan Makan Sunan Derajat. Sementara ke arah Kota Surabaya anda
akan memasuki Kawasan Industri di pusat Kota Gresik.
Tepat di perlintasan Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban inilah Kota
Sedayu yang mempunyai sebutan Kota Pondokan Cilik (istilah untuk
menyebut pesantren anak-anak) dengan berbagai keunikannya dapat
dikunjungi.
Kabupaten Gresik memiliki berbagai potensi wisata. Antar alain
potensi wisata alam, wisata seni dan budaya,serta wisata minat khusus.
Potensi wisata alam yang berada di Gresik antara lain :
- Kawasan Bukit Surowiti
Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga
Kawasan wisata bukit surowiti (Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga) adalah sebuah perkampungan kecil yang dihuni oleh +/- 100 rumah tangga, berlokasi di atas bukit yang terjal dengan luas +/- 5 ha. Dengan ketinggian 260 m dari permukaan laut, terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng yang berjarak +/- 40 km dari kota Gresik melalui Jalan Pantura Gresik – Tuban atau +/- 3 Km dari Jalan Raya Panceng. Adapun obyek-obyek yang dapat dikunjungi dalam kawasan wisata tersebut:
Kawasan wisata bukit surowiti (Petilasan Pertapaan Sunan Kalijaga) adalah sebuah perkampungan kecil yang dihuni oleh +/- 100 rumah tangga, berlokasi di atas bukit yang terjal dengan luas +/- 5 ha. Dengan ketinggian 260 m dari permukaan laut, terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng yang berjarak +/- 40 km dari kota Gresik melalui Jalan Pantura Gresik – Tuban atau +/- 3 Km dari Jalan Raya Panceng. Adapun obyek-obyek yang dapat dikunjungi dalam kawasan wisata tersebut:
a. Petilasan Kali Buntung
Di kaki bukit Surowiti terdapat sebuah telaga dan pada tepi telaga
ditumbuhi rumpun bamboo. Menurut cerita tutur tempat tersebut pada jaman
dahulu merupakan sungai anak Bengawan Solo, yang merupakan tempat R.
Sahid (nama asli Sunan Kalijaga) bertapa dan menjaga tongkat Sunan
Bonang yang tertancap di tepi sungai (Kali Buntung), akhirnya tongkat
tersebut menjadi rerumputan bamboo. Oleh karena itu petilasan tersebut
merupakan asal-usul dari sebutan “Sunan Kalijaga” artinya Sunan Penjaga
Sungai.
b. Makam Mpu Supa
Menurut cerita penduduk setempat, tempat tersebut merupakan Makam Mpu
Supa Mandrangi atau juga disebut Pangeran Sedayu, yaitu seorang “Mpu
Linuwih” pada jaman Majapahit. Karya besar beliau berupa Keris
Sengkelat, yang merupakan Pusaka tersohor kesaktiannya pada kejayaan
Majapahit.
Mpu Supa merupakan adik ipar Sunan Kalijaga dan sekaligus santi Sunan Kalijaga. Banyak orang berziarah ke tempat ini terutama untuk mencari kesaktian dan mencari pusaka (keris).
Di dekat makam Mpu Supa terdapat Goa Macan, yang konon ceritanya sebagai macan peliharaan Ki Singo Wongso (cikal bakal orang Surowito).
Mpu Supa merupakan adik ipar Sunan Kalijaga dan sekaligus santi Sunan Kalijaga. Banyak orang berziarah ke tempat ini terutama untuk mencari kesaktian dan mencari pusaka (keris).
Di dekat makam Mpu Supa terdapat Goa Macan, yang konon ceritanya sebagai macan peliharaan Ki Singo Wongso (cikal bakal orang Surowito).
c. Makam R. Bagus Mataram
Menurut cerita tutur R. Bagus Mataram adalah seorang punggawa
kerajaan Mataram yang kaya. Kemudian meninggalkan Mataram dengan membawa
barang kekayaannya menuju Surowiti untuk berguru (nyantri) ke Sunan
Kalijaga. Banyak orang yang datang ke tempat ini untuk mencari berkah
terutama dalam hal rejeki dan kekayaan.
d. Petilasan Tapa Nguweng (Tapa Kubur) Sunan Kalijaga
Menurut cerita rakyat, tempat ini bekas petilasan Sunan Kalijaga
ketika menggembleng diri dengan bertapa ‘nguweng’ atau bertapa dengan
mengubur diri seperti orang meninggal.
Banyak orang dating ke tempat ini untuk mencari berkah terutama dalam hal derajat, pangkat dan jabatan.
Banyak orang dating ke tempat ini untuk mencari berkah terutama dalam hal derajat, pangkat dan jabatan.
e. Goa Langseh
Goa ini mempunyai 2 ruangan, yaitu ruang atas dan ruang bawah.
Menurut cerita rakyat setempat, ruangan goa yang di bawah dipergunakan
Sunan Kalijaga bertapa, sedangkan ruang yang atas ada seperti lantai
dari batu berbentuk bulat besar, yang konon tempat ini digunakan
sarasehan (pertemuan) para walisongo. Dan di atas goa terdapat tanah
datar yang dulunya merupakan tempat latihan olah kanuragan para Santri
Sunan Kalijaga. Di dalam ruangan goa yang di bawah ada tetesan air yang
tersimpan (dalam suatu tandon kecil), dahulu dipergunakan untuk wudlu,
dan sampai sekarang tetasan air itu masih ada, namun kecil. Ada sebagian
orang yang percaya bahwa air tersebut sangat bertuah dan dapat
menyembuhkan berbagai penyakit.
Obyek-obyek tersebut berada dalam satu lokasi yang saling berdekatan, sehingga mudah dijangkau dalam waktu yang relatif singkat.
Di kawasan tersebut di samping terdapat obyek-obyek di atas, juga mempunyai panorama yang indah terutama dari atas bukit kita dapat melihat pemandangan laut serta bukit dan hutan yang ada di sekitarnya. Dan pada bulan besar / Dzulhijjah, hari kamis minggu terakhir dilaksanakan upacara tradisi sedekah bumi, di atas bukit tersebut.
Di kawasan tersebut di samping terdapat obyek-obyek di atas, juga mempunyai panorama yang indah terutama dari atas bukit kita dapat melihat pemandangan laut serta bukit dan hutan yang ada di sekitarnya. Dan pada bulan besar / Dzulhijjah, hari kamis minggu terakhir dilaksanakan upacara tradisi sedekah bumi, di atas bukit tersebut.
- Goa Gelang Agung Obyek
wisata Goa Gelang Agung terletak di kabupaten Gresik, tepatnya di
desa Melirang, kecamatan Bungah, Keunikan dari Goa Gelang Agung adalah: pengunjung harus
menuruni jalan yang agak curam, karena pintu masuk goa menjorok ke dalam hingga 5 m, goa ini memiliki puluhan kamar tanpa pintu yang dulunya konon dipergunakan
untuk bertapa para pendekar saat melawan penjajah. Salah satu dari pintu tersebut
dapat menyambung ke Gua Lawa yang jaraknya hanya sekitar 700 m. Bahkan ujung
goa ini juga menyatu dengan Goa Busana yang konon merupakan pintu gerbang ke
Kerajaan Nyi Roro Kidul.
wisata Goa Gelang Agung terletak di kabupaten Gresik, tepatnya di
desa Melirang, kecamatan Bungah, Keunikan dari Goa Gelang Agung adalah: pengunjung harus
menuruni jalan yang agak curam, karena pintu masuk goa menjorok ke dalam hingga 5 m, goa ini memiliki puluhan kamar tanpa pintu yang dulunya konon dipergunakan
untuk bertapa para pendekar saat melawan penjajah. Salah satu dari pintu tersebut
dapat menyambung ke Gua Lawa yang jaraknya hanya sekitar 700 m. Bahkan ujung
goa ini juga menyatu dengan Goa Busana yang konon merupakan pintu gerbang ke
Kerajaan Nyi Roro Kidul.
- Giri Wana Tirta
Berada
di lingkungan Telaga Ngipik, serasa memberi variasi baru bagi indera
penciuman kita. Setidaknya menikmati segar aroma air, kala wajah
didekatkan ke permukaan telaga. Menatap biru warna air yang mempunyai
kedalaman hingga 20 meter, menambah segar rasa di jiwa.
Bila selama ini Gresik dikenal dengan wisata religinya, bukan tidak
mungkin bila PEMKAB setempat memadukan obyek obyek wisata penunjang
lainnya, semisal Telaga Ngipik ini sebagai sumber pemasukan daerah dari
sektor pariwisata. Namun ironisnya, masih banyak masyarakat Gresik yang
belum mengetahui keberadaan Telaga Ngipik. Selain karena masih banyak
yang lebih suka memilih wisata religi, lemahnya promosi wisata Telaga
Ngipik yang dilakukan pihak Pemkab merupakan salah satu faktor
“terlupakannya” tempat wisata ini. Di situs resmi Gresik Online gresik.go.id
, sekian banyak obyek wisata alam disebutkan. Namun Telaga Ngipik belum
dicantumkan sebagai salah satu diantaranya. Mungkin karena lokasi ini
masih dalam masa perkenalannya. Atau mungkin pula karena tempat ini
belum direview.
Awal terjadinya Telaga Ngipik, menurut informasi masyarakat sekitar,
dulu lahan tersebut digunakan oleh PT Semen Gresik sebagai lokasi
penambangan bahan baku tanah liat, sejalan dengan waktu setelah
ekplorasi selesai, kemudian terisi air hujan, yang lama kelamaan
membentuk Telaga. Lokasi Taman Wisata Giri Wana Tirta atau Telaga Ngipik
relatif berada di tengah kota Gresik, jadi sudah tentu sangat mudah
dijangkau. Sedikit catatan akan lebih nyaman jika anda membawa kendaraan
pribadi. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang menggunakan
kendaraan umum.
Lokasi tepatnya berada di sekitar kawasan pabrik pupuk Petrokimia, di
Kecamatan Kebomas, desa Ngipik, sekitar 1000 meter dari alun alun kota
Gresik. Untuk sampai ke kawasan tersebut dari Surabaya dapat ditempuh
kurang lebih 30 menit perjalanan darat menggunakan kendaraan pribadi,
tepatnya berada di ruas jalan raya Surabaya Lamongan Bila anda melalui
jalan TOL, keluar di exit RomoKalisari, terus masuk ke arah kota Gresik,
dari jalan kartini lurus ke arah barat, sampai anda menjumpai tugu
Petrokimia Gresik. Belok kanan lurus sejauh 300 meter hingga anda
menjumpai pintu gerbang Telaga Ngipik di sebelah kiri jalan, dengan
rancangan gapura dua pintu yang khas.
O ya, di kawasan telaga ngipik, saat ini sudah ada beberapa gazebo
istirahat dan beberapa stan penjual makanan minuman serta suvenir.
Namun, masih banyak yang kosong dan tak berpenghuni. Mungkin karena
utilitas air bersih dan listrik yang belum rampung disediakan oleh pihak
pengelola, menyebabkan belum banyak pemilik yang menempati stannya.
Pengunjung
yang akan masuk ke areal Telaga, akan dikenai retribusi masuk sebesar
Rp. 1000 per orang. Selanjutnya apabila di lokasi anda ingin menikmati
keliling telaga dengan speed boat, maka akan dikenai karcis Rp. 2500 per
orang. Selain itu, disediakan pula sepeda air yang bisa digunakan
sewaktu-waktu di areal yang sudah ditentukan oleh pengelola. Biayanya
hanya Rp 3.000 selama satu jam.Jika
anda hobi mancing, jangan lupa bawa peralatan mancing sebelum anda
menyesal, anda bisa memancing di areal telaga yang telah dipasangi
jaring. Memang oleh pengelola setempat sengaja ditebar sejumlah ikan
tombro dan bandeng, dengan harga yang cukup terjangkau perkilo masing
masing jenis ikan yang anda pancing, bisa dibawa pulang, untuk anda
nikmati bersantap dengan keluarga.
Bukan hal yang salah jika wisata air dibalik rimbun pabrik ini bisa
kita rasakan riak air datar, sesekali kecipaknya timbul akibat gerak
ikan yang berlarian, sementara di sudut telaga, sejumlah pengunjung
sibuk memancing ditepian, dan sisi lain peSKI air beratraksi di tengah
telaga.
- Pantai Delegan
Pantai Delegan terletak di desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, sekitar 3 Km dari ibu kota kecamatan. Pantai Delegan sangat cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih ini setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari.
Pantai Delegan terletak di desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, sekitar 3 Km dari ibu kota kecamatan. Pantai Delegan sangat cocok untuk wisata pantai, lomba perahu atau memancing. Pantai berpasir putih ini setiap bulan Agustus diadakan atraksi wisata berupa perlombaan yang terkait dengan wisata bahari.
- Pulau Bawean
Bawean
adalah sebuah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 150 kilometer
sebelah utara Pulau Jawa. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam
Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Kota terbesarnya adalah
Sangkapura selain juga Tambak. pulau itu termasuk unik, Mereka berada di
wilayah Kabupaten Gresik, tetapi bahasanya Madura, walaupun mereka
tidak mau disebut Madura.
Bawean memiliki 2 kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak. Jumlah
penduduknya sekitar 70.000 jiwa, kebanyakan memiliki mata pencaharian
sebagai nelayan atau petani selain juga menjadi TKI di Malaysia dan
Singapura. Etnis mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Bawean, diikuti
oleh Suku Jawa, Madura dan suku-suku lain misalnya Bugis dan Mandailing.
Bahasa pertuturan mereka adalah bahasa Bawean. Bukannya bahasa Madura
seperti yg dimaklumkan sebelum ini. Bangsa Madura adalah bangsa
pendatang di kepulauan Bawean.
Di Malaysia dan Singapura, penyebutan suku ini berubah menjadi Boyan.
Mereka menyebut diri mereka orang Boyan, maksudnya orang Bawean.
Di Pulau Bawean, kesenian masyarakat yang sehari-hari menggunakan Bahasa Madura itu umumnya berupa tari dan musik yang banyak bernafaskan Islam.
Di Pulau Bawean, kesenian masyarakat yang sehari-hari menggunakan Bahasa Madura itu umumnya berupa tari dan musik yang banyak bernafaskan Islam.
Pada Kesenian Bawean yang sering ditampilkan adalah, tari Mandiling
tradisional, Mandiling garapan (kontemporer), Kercengan tradisional,
Kercengan garapan, pencak silat penganten tradisional, tari jibul
tradisional, tari Dikker tradisional, kolaborasi berbagai seni tari itu
dan lagu pop Bawean.
Selain kesenian,Pulau Bawean juga memiliki kuliner tradisional
seperti apuk-apuk, jujul, koncok-koncok, palamputan, posot-posot, bubur
sumsum Bawean, jangkong dan janggalan.
“Kami menampilkan kesenian dan budaya Bawean ini karena masyarakat di
pulau itu termasuk unik. Mereka berada di wilayah Kabupaten Gresik,
tapinya bahasanya Madura, walaupun mereka tidak mau disebut Madura
Obyek – obyek wisata di Pulau Bawean :
Air Panas Kebundaya
Terletak di Desa Sawah Mulya Kecazmatan Sangkapura dan berada di
tengah kota sekitar 200 m dari jalan raya sehingga sangat mudah untuk
mencapai lokasi.
Daya tariknya adalah air panas kebundaya merupakan sumber air panas
alam berkadar belerang yang berguna untuk terapi kebugaran. Tempat ini
telah diberdayakan oleh masyarakat dengan membangun tempat mandi umum
dan tempat berendam. Banyak orang dari berbagai daerah telah meyakini
dan membuktikan bahwa mandi air panas di tempat ini dapat menyembuhkan
penyakit rheumatik, penyakit kulit dan lain-lain.
Air Panas Taubat
Terletak di Desa Sungai Rujing sekitar pulau Selayar. Untuk menuju
sumber air panas Taubat ini dari jalan raya +/- 2 Km. Dan kondisi
jalannya lumayan bagus karena telah dibangun oleh masyarakat dan aparat
setempat.
Pantai Terosan
Terletak di sebelah utara Pulau Selayar. Daya tarik untuk menuju
tempat tersebut adalah indahnya panorama alam sepanjang jalan. Bisa
ditempuh melalui laut dan darat.
Daya tariknya adalah sumber airnya sangat besar dan diyakini bisa
menyembuhkan penyakit rheumatic dan penyakit kulit. Dengan keindahan
yang dihiasi aneka tumbuhan dan semak-semak serta pohon nyiur, tidak
jauh dari tempat itu tersedia pesanggrahan untuk beristirahat. Letaknya
sekitar +/- 4 Km.
Pulau Selayar
Pulau ini merupakan gunung yang berada di tengah laut, terlepas
dengan daratan Pulau Bawean. Daya tariknya adalah bila air laut surut,
pelancong bisa berjalan kaki mengelilingi pulau tersebut sambil
menikmati terjangan ombak kecil dan desiran angin laut. Sekeliling pulau
di tengah laut ini penuh dengan pemandangan batu karang dan semak
belukar. Dapat dicapai dengan transportasi laut maupun darat sejauh +/-
4.5 Km.
Pulau Noko Selayar
Pulau ini luasnya +/- 6.000 m2, di kelilingi oleh taman laut / bunga
karang dan ikan hias aneka warna dengan pesona keindahan alam bawah laut
yang tiada taranya. Banyak penyelam menyatakan bahwa pesona laut di
pulau Noko Selayar ini sangat indah.
Untuk menuju pulau Noko Selayar ini bisa dijangkau dengan Speed Boot atau perahu motor sekitar 20 menit dari Pulau Bawean.
Pulau Gili Timur
Pulau ini merupakan bagian dari Pulau Bawean yang luasnya +/- 50.000
m2 berpenduduk sekitar +/- 800 jiwa. Daya tariknya , meskipun pulau ini
dikelilingi laut tetapi terdapat sumber air tawar jernih dengan
kandungan mineral tinggi yang konon dapat menjadikan awet muda bila
mengkonsumsi setiap hari. Untuk menuju ke Pulau Gili ini bisa menyebrang
dengan perahu motor sambil melihat pesona bunga karang aneka ragam.
Pulau Noko Gili
Terletak di tengah laut dan hanya merupakan daratan berpasir putih
yang membentang +/- sepanjang 600m2 dengan lebar 25 m. Pulau tak
berpenghuni ini dikelilingi aneka bunga karang dengan pesona taman laut
yang elok.
Air Terjun Laccar
Terletak di Desa Teluk dalam +/- 15 Km dari Kota Sangkapura. Mencapai
lokasi air terjun ini dapat menggunakan sepeda motor atau kendaraan
roda empat. Tempatnya ditumbuhi aneka flora sangat indah, dan berhawa
sejuk.
Air Terjun Patar Selamat
Terletak di Desa Patar Selamat Kecamatan Sangkapura. Air terjun ini
mempunyai ketinggian +/- 12 m. Tempatnya sangat indah serta disekitar
lokasi tersebut banyak dijumpai kera dan ayam hutan berkeliaran.
Kuburan Panjang
Kuburan Panjang ini disebut juga makam kuno Doro Sembodo. Terletak di
tepi laut Desa Lebak Kecamatan Sangkapura. Makam ini merupakan makam
yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar karena disamping mempunyai
kekuatan magis terpendam juga mengandung nilai histories tinggi.
Menurut cerita, Doro Semobodo ini adalah abdi setia Aji Saka yang
merupakan tokoh utama legenda Babat Tanah Jawa. Peristiwa meninggalnya
Doro dan Sembodo ini kemudian dikisahkan dalam Huruf Jawa (Ha, Na, Ca,
Ra, Ka dst.). Para pelancong banyak berdatangan saat Hari Raya Idul
Fitri maupun Idul Adha.
Pantai Mayangkara
Terletak di Desa Kepuh Teluk Kecamatan tambak. Lokasinya berjarak 500
m dari jalan raya Sangkapura – Tambak sehingga sangat mudah dicapai.
Menurut peneliti dari Belanda, Keindahan dan nuansa pantai ini setara
dengan pantai Pataya di Bangkok – Thailand.
Jalan utama ke lokasi telah beraspal sepanjang pantai, pengunjung
bisa menikmati pemandangan lepas pantai dengan panorama laut biru.
Lokasi ini dikenal sebagai tempat pertemuan remaja melepas rindu. Selain
indah, pantai ini mempunyai nilai histories tinggi karena istri Sunan
Giri bernama Siti Zaenab menjadi orang pertama mendarat dan menemukan
pantai ini dan di sini pula Siti Zaenab yang berambut panjang tersebut
mengabdikan kesetiaannya kepada Sunan Giri.
Danau Kastoba
Untuk menikmati keindahan dan pesona danau ini dapat dicapai dengan
berjalan kaki. Terletak di Desa Paromaan Kecamatan Tambak di puncak
ketinggian dan berada di tengah-tengah Pulau Putri Bawean. Dengan
prasarana jalan setapak, merangkak naik melewati rimbunan pohon-pohon
raksasa berumur ratusan tahun.
Merupakan kenyamanan tersendiri bagi para pecinta alam, selain itu di
tempat ini terdapt spesies satwa langka, aneka serangga yang takkan
mungkin sama jenisnya dengan serangga di pelosok negeri, sehingga lokasi
ini mempunyai daya tarik luar biasa dan sulit dibandingkan dengan obyek
wisata lainnya.
Pasir Putih Sukaoneng
Untuk menikmati keindahan dan pesona Pasir Putih Sukaoneng ini, dapat
dicapai dengan berjalan kaki sekitar +/- 200 m dari jalan raya. Pesona
wisata yang terletak di Desa Sukaoneng Kecamatan tambak ini memiliki
keindahan alami pada tepi pantai, selain pasirnya berwarna putih, pantai
ini kondisinya landai sehingga memungkinkan pelancong dapat berjalan
santai sambil menikmati pemandangan sekitar yang masih alami.
Di bidang seni dan budaya , Kabupaten Gresik memiliki daya tarik :
- seni hadrah
Seni
merupakan bagian dari budaya dan kepribadian suatu bangsa. Kota Gresik
yang dikenal dengan kota Santri pun begitu lekat dengan budaya bernuasa
Islami, termasuk salah satunya seni hadrah dalam perkembangannya dalam
seni hadrah tidak hanya terbang yang dimainkan, akan tyetapi kini
kesenian hadrah di kombinasikan dan di kreasikan dengan beduk, drum,
simbal, kentongan, suling dan masih banyak peralatan lainnya menjadi
satu rangkaian alunan musik yang indah
– Terbang jidor dan Tari Hadrah
merupakan
suatu pengembangan kesenian musik hadrah yang kental dengan nuansa
islami. Tarian ini merupakan paduan budaya Islam kususnya Timur Tengah
dan Jawa,pada awalnya tarian ini merupakan gerak gerakan dinamis para
pemukul rebana terbang secara bebas sesuai penabuh terbang .namun pada
tahun 1990 beberapa penata koreografer surabaya, gresik, sidoarjo
menyelaraskan gerakan dinamis.
Di bidang Wisata religi, Kabupaten Gresik memiliki daya tarik antara lain :
- Makam Sunan Giri
Sunan
giri dimasa mudanya bernama Joko Samodro , Juga raden Paku, kemudian
diberi julukan oleh Raden Rakhmad dan karena keistimewaannya yang
dimiliki oleh Raden Rakhmad, Oleh sunan ampel diberi nama ainul yakin
yang selanjutnya setelah dinobatkan sebagai kepala pemerintahan islam di
jawa bergelar prabu satmoto adalah putra dari syeh maulana malik ishaq
dengan putri raja blambangan dewi sekar dadu.
Sunan giri salah satu wali songo yang juga menyebarkan agama islam di tanah jawa, wafat tahun 1428 saka atau 1506 masehi. Makam sunan giri terletak di desa giri kecamatan kebomas kabupaten gresik, sekitar dua 2 km kearah selatan kota gresik. Komplek makam yang ada di puncak bukit giri berada ditengah-tengah makam keluarga dan masyarakat di kala itu. Fasiltas terdapat tempat parkir kendaraan peziarah secara khusus, dan di komplek makam terdapat fasilitas penunjang antara lain : masjid giri, dan lain-lain daya tarik wisata dan terdapat pada makam sunan giri antara lain : cungkup makam terbuat dari kayu jati asli, dindingnya terdiri dari panel tumbuh-tumbuhannya, sedangkan pintu cungkup terdapat kala makara yang distilir motif tumbuh-tumbuhan. Masih banyak lagi motif arkeology peninggalan padamasa awal agama islam, misalnya gapura pintu masuk makam terbuat dari batu berkepala naga raja.
- Petilasan Giri Kedaton
Menurut sumber-sumber sejarah tradisional, petilasan ini merupakan kedaton (istana) yang kemudian dikenal dengan sebutan GIRI KEDATON. Giri Kedaton didirikan oleh Sunan Giri pada tahun 1487 M. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai Kedaton Giri berdasarkan petunjuk Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri) atas dasar kesamaan segenggam tanah yang dibawa dari Samudra Pasai.
Sunan giri salah satu wali songo yang juga menyebarkan agama islam di tanah jawa, wafat tahun 1428 saka atau 1506 masehi. Makam sunan giri terletak di desa giri kecamatan kebomas kabupaten gresik, sekitar dua 2 km kearah selatan kota gresik. Komplek makam yang ada di puncak bukit giri berada ditengah-tengah makam keluarga dan masyarakat di kala itu. Fasiltas terdapat tempat parkir kendaraan peziarah secara khusus, dan di komplek makam terdapat fasilitas penunjang antara lain : masjid giri, dan lain-lain daya tarik wisata dan terdapat pada makam sunan giri antara lain : cungkup makam terbuat dari kayu jati asli, dindingnya terdiri dari panel tumbuh-tumbuhannya, sedangkan pintu cungkup terdapat kala makara yang distilir motif tumbuh-tumbuhan. Masih banyak lagi motif arkeology peninggalan padamasa awal agama islam, misalnya gapura pintu masuk makam terbuat dari batu berkepala naga raja.
- Petilasan Giri Kedaton
Menurut sumber-sumber sejarah tradisional, petilasan ini merupakan kedaton (istana) yang kemudian dikenal dengan sebutan GIRI KEDATON. Giri Kedaton didirikan oleh Sunan Giri pada tahun 1487 M. Dipilihnya lokasi tersebut sebagai Kedaton Giri berdasarkan petunjuk Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri) atas dasar kesamaan segenggam tanah yang dibawa dari Samudra Pasai.
Petilasan ini banyak didatangi orang sebagai tempat bermunajad,
terletak di puncak bukit dngan tanjakan yang relatif curam. Menurut
cerita, tempat ini merupakan pengukuhan Raja-raja Islam Demak sampai
Pajang. Di tempat ini pula dibangun Masjid dan Pondok Pesantren pertama
di Giri, yang kini kesemuanya hanya nampak bekas-bekasnya, termasuk
kelengkapan kedaton lainnya berupa batu pelinggihan, kolam wudhu dan
dinding pagar kuno.
Petilasan ini terletak di kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas, sekitar 200 m sebelah selatan makam – Sunan Giri
Petilasan ini terletak di kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas, sekitar 200 m sebelah selatan makam – Sunan Giri
- Makam Sunan Prapen
Makam
sunan prapen terletak sejajar sebelah barat dari makam sunan giri.
Selain makam sunan prapen terdapat juga makam tokoh agama islam yang
lain antaralain : makam, kawis, gua dan panembahan agung. Daya tarik
wisatawan dari makam sunan prapen terdapat pada situs peninggalan yang
didapat pada dinding dan cungkup makam yang menggambarkan kemakmuran
perdagangan di masa itu.
Tokoh sunan prapen dikaitkan dengan dinasti giri yang dirintis oleh sunan giri, yaitu sunan prapen pada tahun 1548 – 1605, dilanjutkan oleh panembahan kawis guwo pada tahun 1605 – 1616, berikut panembahan agung pada tahun 1616 – 1636.
Sunan Prapen adalah pengganti sunan giri setelah sunan giri wafat pada tahun 1545.
Sunan Prapen wafat padatahun 1605 dan kemudian tempat pemakamannya menjadi komplek tempatpemakaman penguasa Giri berikutnya.
Tokoh sunan prapen dikaitkan dengan dinasti giri yang dirintis oleh sunan giri, yaitu sunan prapen pada tahun 1548 – 1605, dilanjutkan oleh panembahan kawis guwo pada tahun 1605 – 1616, berikut panembahan agung pada tahun 1616 – 1636.
Sunan Prapen adalah pengganti sunan giri setelah sunan giri wafat pada tahun 1545.
Sunan Prapen wafat padatahun 1605 dan kemudian tempat pemakamannya menjadi komplek tempatpemakaman penguasa Giri berikutnya.
- Makam Maulana Malik Ibrahim
MAULANA
MALIK IBRAHIM dilahirkan di negeri Campa (Kamboja) beliau dari
keturunan ulama dan penyiar agama Islam dan yang berjasa bagi umat
Islam. Sejak kecilnya mendapat pendidikan agama dan da’wah islam dari
ayahnya sendiri (BAROKAT ZAINUL ALAM).
Demikian juga nenek beliau adalah ulama-ulama dan perintis da’wah
Islam dari negeri Arab kemudian ke timur ke negeri-negeri Pakistan,
India, Malaysia dan Kamboja, dan menetap di sana adalah DJAMALUDIN
AL-AKBAR AL-HUSAINI.
Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah seorang yang cerdas dan alim
serta berwatak mulia dan tabah meskipun dalam usianya yang masih muda,
beliau adalah seorang yang bijaksana lagi pula berpandangan jauh.
Kemudian sesudah mendapat didikan agama yang tinggi dan tata cara
kesopan-santunan dari ayahnya, kemudian pada waktu abad XIII Masehi (801
Hijriah) oleh ayahnya beliau ditugaskan untuk menjalankan da’wah Islam
menuju ke Asia Tenggara.
Dengan hati yang tabah beliau dengan kawan-kawannya berangkatlah
dengan perahu layer serta membawa barang-barang dagangan untuk bahan
perkenalan pada daerah yang akan dikunjunginya. Maka berangkatlah beliau
dengan kawan-kawannya dengan perahu layar, melintasi samudra yang luas
deburan ombak yang begitu dasyatnya disamping terik matahari yang sangat
panas maupun hujan lebat diiringi angin taufan yang keras, namun beliau
dalam perjalanan tak pernah mengeluh dan berputus asa bahkan tetap
bertekat bulat untuk mencapai maksud dan tujuan satu ialah menjalankan
da’wah Islamiyah ke pulau Jawa. Karena itu segala kesulitan dalam
perjalanan yang sangat berat itu beliau anggap ringan saja.
Dan akhirnya sampailah tujuannya dipelabuhan Gresik. Justru itulah
pelabuhan Gresik merupakan salah satu yang cukup besar pada saat itu di
Asia Tenggara dan salah satu Bandar Kerajaan Majapahit.
PERMULAAN BELIAU TIBA DI KOTA GRESIK
PERMULAAN BELIAU TIBA DI KOTA GRESIK
Setelah beliau mendarat di kota Gresik dengan kawan-kawannya memilih
tempat di sebuah desa di luar kota yang bernama desa ”LERAN” (antara 9
Km sebelah barat kota Gresik).
Maka di desa itulah beliau mulai menjalankan da’wah Islam pada tahun
801 H/ tahun 1392 M. Di samping itu beliau membuka took di desa Romo (3
Km sebelah barat kota Gresik). Dengan memperkenalkan barang-barang
bawaannya kepada masyarakat setempat dan ingin juga beliau mempelajari
bahasa daerah pada masyarakat di desa itu demi mempermudah dan ingin
lancarnya untuk menjalankan da’wahnya.
Maka dengan waktu yang singkat saja, beliau sudah dapat menyesuaikan
diri pada masyarakat setempat baik dalam menghadiri upacara-upacara
perkawinan dan sebagainya.
Bahkan beliau menjadi juru perdamaian apabila menemui masyarakat yang
berselisih antar sesamanya. Untuk itu beliau terkenal dan disegani oleh
masyarakat setempat dan sekitarnya, karena besar kewibawaannya, luhur
budinya dengan Taufik dan Hidayah Allah SWT sehingga satu persatu
mengenal dan memeluk agama Islam sebagaimana yang diajarkan oleh beliau.
Dan sejak mereka itu memeluk agama Islam terlihatlah banyak
perbedaan-perbedaan budi pekerti maupun dengan tata cara tentang
kebersihan pakaian kalau dibandingkan pada sebelumnya
Maulana Malik Ibrahim adalah sosok penyebar agama islam pertama di tanah Jawa, dan merupakan salah satu wali dari sembilan wali yang tertua. Makam maulana Malik Ibrahim terletak di pusat kota gresik, tepatnya di jalan Malik Ibrahim. Komplek makam yang di kelilingi oleh pemakaman keluarga dan umum, juga disebelah barat komplek makam terdapat makam Bupati Gresik yang pertama R. Pusponegoro beserta keluarga. Bangunan makam yang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan makam lain, merupakan daya tarik tersendiri `bagi wisatawan dibandingkan. Hal ini dapat dilihat dari baha batu nisan dan gaya tulisan arab yang terdapat pada makam. Batu nisan yang cenderung bergaya nisan gujarat yang tervuat dari batu marmer berbentuk lunas kapal khas Gujarat, serta setting tulisan arabnya sekalipun bayak dijumpai di negeri Gujarat. Pada Umumnya keadaan makam terawat baik, tetapi masih memerlukan bantuan guna penyempurnaan dan pelestarian bentuk bangunan makam. Sarana penunjang telah dibangun tempat parkir kendaraan bagi peziarah yang sangat strategis, lengkap dengan fasilitas lainnya.
Maulana Malik Ibrahim adalah sosok penyebar agama islam pertama di tanah Jawa, dan merupakan salah satu wali dari sembilan wali yang tertua. Makam maulana Malik Ibrahim terletak di pusat kota gresik, tepatnya di jalan Malik Ibrahim. Komplek makam yang di kelilingi oleh pemakaman keluarga dan umum, juga disebelah barat komplek makam terdapat makam Bupati Gresik yang pertama R. Pusponegoro beserta keluarga. Bangunan makam yang memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan makam lain, merupakan daya tarik tersendiri `bagi wisatawan dibandingkan. Hal ini dapat dilihat dari baha batu nisan dan gaya tulisan arab yang terdapat pada makam. Batu nisan yang cenderung bergaya nisan gujarat yang tervuat dari batu marmer berbentuk lunas kapal khas Gujarat, serta setting tulisan arabnya sekalipun bayak dijumpai di negeri Gujarat. Pada Umumnya keadaan makam terawat baik, tetapi masih memerlukan bantuan guna penyempurnaan dan pelestarian bentuk bangunan makam. Sarana penunjang telah dibangun tempat parkir kendaraan bagi peziarah yang sangat strategis, lengkap dengan fasilitas lainnya.
- Makam Raden Santri Raden Santri
Makam
Raden Santri terletak didekat aloon-aloon kota Gresik, tepatnya di
jalan R.Santri dibelakang Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten gresik yang
lama. Raden Santri merupakan sepupu dari maulana malik Ibrahim, dan
memiliki gelar Raden Syajid Ali Murtadlo yang juga menyebarkan agama
islam di jawa setelah masa Maulana Malik Ibrahim. Kondisi masih bagus,
dan ditunjang fasilitas-fasilitas penunjang yang ada akan menambah
meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung berziarah.
adalah tokoh islam seangkatan dan sekaligus kakak Raden Rachmat (Sunan Ampel). Selain itu beliau merupakan sepupu dari Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga disebut Sunan Gresik atau Sayid Ali Murtadho yang dating ke Jawa menyertai ayahnya bernama Syech Ibrahim Asmorogondy untuk menyebarkan agama Islam.
adalah tokoh islam seangkatan dan sekaligus kakak Raden Rachmat (Sunan Ampel). Selain itu beliau merupakan sepupu dari Maulana Malik Ibrahim. Beliau juga disebut Sunan Gresik atau Sayid Ali Murtadho yang dating ke Jawa menyertai ayahnya bernama Syech Ibrahim Asmorogondy untuk menyebarkan agama Islam.
Beliau kawin dengan Putri Madura dan mempunyai anak bernama Usman
Haji, selanjutnya Usman Haji setelah dewasa juga meminang putri Madura
dan mempunyai putra bernama Dja’far Sodiq atau dikenal dengan Sunan
Kudus.
Sebagai tokoh panutan pada masanya, beliau bergelar ROJO PANDITO
WUNUT. Raden Santri wafat pada tahun 1317 saka / 1449 M. Makam beliau
termasuk makam islam kuno terletak di Desa Bedilan, tepatnya di Jalan
Raden Santri, sekitar 100 m sebelah utara alun-alun kota Gresik,
sehingga sangat mudah dijangkau. Haul beliau jatuh pada setiap tanggal
15 bulan Muharram.
- Siti Fatimah binti Maimun
Tokoh
ini dikenal pula dengan sebutan “PUTRI RETNO SUWARI”. Putra Sultan
Mahmud Syah Alam dari Negeri Kamboja ini dengan ikhlas menyediakan
dirinya sebagai wanita persembahan untuk mengislamkan Raja Majapahit
yang beragama Hindu.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.
Menurut data sejarah, Leran adalah pesisir utara Pulau Jawa menjadi tempat pertama bermukimnya para perantauan dari Cina, terbukti adanya sisa-sisa kehidupan Bandar abad 10 – 15 M dengan sebutan situs pasucian. Di desa ini terletak Makam Siti Fatimah Binti Maimun, menurut data archeology merupakan makam Islam tertua di Asia Tenggara.
Model makamnya sangat unik, karena berbentuk cungkup dengan dinding
dan atapnya terbuat dari batu putih kuno. Kalaupun arsitektur cungkup
makam beliau mirip dengan bentuk candi, konon ceritanya cungkup tersebut
memang dibangun oleh Raja Majapahit untuk menebus perlakuannya yang
kurang bersahabat terhadap utusan Raja Kamboja, padahal ternyata
bermaksud baik.
Haul Makam Leran jatuh pada tanggal 15 syawal. Makam ini terletak di
Desa Leran Kecamatan Manyar di tepi jalan Daendeles (jalan pantai utara
jawa) berjarak sekitar 7 Km dari sebelah barat laut Alun-alun kota
Gresik, sehingga sangat mudah dijangkau dengan transportasi umum.
Masjid pertama di desa itu didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim
sebagai syiar agama Islam. Masjid tersebut mempunyai keistimewaan dengan
adanya kolam tempat berwudlu yang dinamakan PESUCIAN. Sampai sekarang
masih dipercaya sebagian orang bahwa airnya bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit.
- Nyi Ageng Pinatih
Makam Nyai Ageng Pinatih terletak ditengah-tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebongson yang berjarak sekitar 500 meter dari pelabuhan kota Gresik.
Nayai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang diangkat menjadi kepala Syah bandar pelabuhan Gresik pada masa Kerajaan majapahit dan sebagai ibu angkat dari Raden Paku/ Joko Samodro / Ainul Yaqien / Prabu Satmoto, Juga Sunan Giri. Nyai Ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 masehi.
Nyai Ageng Pinatih merupakan tokoh wanita Islam, karena beliau adalah ibu angkat yang mengasuh dan membesarkan sekaligus mendidik Raden Paku / Sunan Giri.
Pada jaman Majapahit, Nyai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang sangat dihormati oleh Raja, terbukti dari pengangkatannya sebagai Syah Bandar Gresik.
Makam Nyai Ageng Pinatih terletak ditengah-tengah kota Gresik, tepatnya di Desa Kebongson yang berjarak sekitar 500 meter dari pelabuhan kota Gresik.
Nayai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang diangkat menjadi kepala Syah bandar pelabuhan Gresik pada masa Kerajaan majapahit dan sebagai ibu angkat dari Raden Paku/ Joko Samodro / Ainul Yaqien / Prabu Satmoto, Juga Sunan Giri. Nyai Ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 masehi.
Nyai Ageng Pinatih merupakan tokoh wanita Islam, karena beliau adalah ibu angkat yang mengasuh dan membesarkan sekaligus mendidik Raden Paku / Sunan Giri.
Pada jaman Majapahit, Nyai Ageng Pinatih adalah seorang saudagar kaya yang sangat dihormati oleh Raja, terbukti dari pengangkatannya sebagai Syah Bandar Gresik.
Pada umumnya, para peziarah merasa kurang afdhol apabila di makam
Sunan Giri tanpa ke makam ibu angkatnya. Makamnya terletak di tengah
kota Gresik, tepatnya di Desa Kebungson berjarak sekitar 300 m sebelah
utara alun-alun Kota Gresik.
Nyai ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 M. haul beliau jatuh pada tanggal 12 bulan Syawal. Beliau sangat masyhur (terkenal) sebagai saudagar yang memiliki sejumlah armada kapal sebagai sarana perdagangan antar pulau dan luar negeri
Nyai ageng Pinatih wafat pada tahun 1483 M. haul beliau jatuh pada tanggal 12 bulan Syawal. Beliau sangat masyhur (terkenal) sebagai saudagar yang memiliki sejumlah armada kapal sebagai sarana perdagangan antar pulau dan luar negeri
- Makam Kanjeng Sepuh
Terletak di Desa Kauman Kec. Sidayu berjarak +/- 28 Km dari Kota Gresik melalui jalur Pantura, Gresik – Tuban.
Pada Tahun 1817 seorang bernama Raden Adipati Suryodiningrat, Putra Sayid Abdur Rohman Sinuwun Solo dinobatkan menjadi Bupati di Sidayu, dengan gelar Kanjeng Sepuh Sidayu, karena Alim dan Sakti serta keichlasan beliau sehingga mendapat julukan seorang Bupati dan Wali.
Terletak di Desa Kauman Kec. Sidayu berjarak +/- 28 Km dari Kota Gresik melalui jalur Pantura, Gresik – Tuban.
Pada Tahun 1817 seorang bernama Raden Adipati Suryodiningrat, Putra Sayid Abdur Rohman Sinuwun Solo dinobatkan menjadi Bupati di Sidayu, dengan gelar Kanjeng Sepuh Sidayu, karena Alim dan Sakti serta keichlasan beliau sehingga mendapat julukan seorang Bupati dan Wali.
- Makam Kanjeng Pusponegoro
Makam
Puspo Negoro adalah Bupati pertama yang merupakan sosok penguasa yang
mempunyai peran sangat besar terhadap pengembangan agama Islam di Gresik
Wisata untuk minat khusus di Kabupaten Gresik memiliki obyek wisata
Kampung Kemasan dan kawasan Wisata Adenium
Nama
kemasan di sini masih ada hubungannya dengan status suatu kelompok
masyarakat tertentu yang konon ceritanya dari kelompok atau marga
“kemas”. Hal ini dapat dilihat dari bangunan-bangunan rumah tempat
tinggal kelompok tersebut di daerah kemasan yang bergaya Eropa dan Cina.
Gaya Eropa dapat dilihat dari pilar-pilar penyangga atap, jendela dan
pintu relatif besar. Sedangkan bergaya Cina dapat dilihat pada atap dan
pemakaian warna serba merah.
Sejak didirikan bangunan-bangunan rumah tersebut pada tahun 1909,
sejak itulah kompleks ini dinamakan Kampung Kemasan. Kampong ini
terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-arem Gang III. Obyek yang diamati
berupa bangunan-bangunan rumah tinggal terletak di kiri dan kanan gang
tersebut sepanjang 200 m. Bangunan rumah tersebut masih terawat dengan
baik, karena masih ditempati sebagai rumah tinggal dan bagian atasnya
dimanfaatkan untuk budidaya Burung Walet. Untuk
sampai ke kampung kemasan tersebut, dari Alun-alun Kota Gresik hanya
berjarak sekitar 700 m. Dari Terminal Bus Bunder dapat ditempuh dengan
transportasi angkutan umum sejauh 6Km, menuju Aloon-aloon kota atau
depan kantor lama PLN Cabang Gresik, selanjutnya mengikuti petunjuk arah
masuk Kampung Kemasan.
Selain wisata, Kabupaten Gresik mempunyai daya tarik lainnya yaitu
kekayaan kerajinan khas Gresik. Antara lain sarung tenun, songkok,
rotan, bordir, damar kurung, batu onix, tikar pandan.
Sedangkan kekayaan kuliner khas Gresik yaitu pudak, nasi krawu, otak-otak bandeng, jubung, ayas, gula aren, petis, keripik bayam. Serta produk olahan hasil laut yang dapat dijadikan souvenir dan oleh-oleh.
Yang tak kalah menarik Kabupaten Gresik juga memiliki
peninggalan-peninggalan dan situs-situs bersejarah serta adanya berbagai
upacara adat dan acara tradisional, seperti Rebo wekasan, sanggring,
malam selikur (tradisi kolak ayam masjid Gumeno), malam selawe, malam
pasar bandeng dan tradisi mulud.
Agar menarik minat wisatawan berkunjung ke Gresik, maka saat ini
seluruh komponen kepariwisataan Gresik secara intens melakukan pemasaran
pariwisata dan meningkatkan kualitas produk pariwisata serta melakukan
peningkatan sumber daya manusia yang bergerak di bidang pariwisata.(*)