GRESIK,(metropantura.com) - Perbedaan institusi dan tugas bukan berarti tidak bisa bekerjasama,
inilah yang ditunjukkan TNI dan POLRI di Gresik. Kedua institusi ini
berkolaborasi menuntaskan penyanderaan siswi SD Tlogopatut 2.
Ketegangan
terjadi bermula ketika seorang pemuda yang tiba - tiba masuk kedalam
sekolah dan langsung menyeret korban Zahriani Putri Agustin siswi SD
Tlogopatut 2 sambil mengalungkan pisau dapur dileher korban.
Korban
yang saat itu ketakutan langsung berteriak histeris. Melihat aksi
pelaku yang nekat anggota Kodim 0817 Gresik berusaha merayu pelaku untuk
masuk kedalam markas Kodim 0817 Gresik. Didalam ruangan markas Kodim
0817 negosiasi berjalan alot dan menegangkan. Pelaku terlihat marah
sambil mengarahkan pisau kedada korban yang sudah ketakutan.
Setelah
proses negosiasi yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam pelaku
meminta di sediakan mobil dan sopir untuk diantarkan kepelabuhan tanjung
perak Surabaya. Kepolisian Polres Gresik dibawah pimpinan Wakapolres
Kompol Alfian Nurrizal memenuhi permintaan pelaku.
Pelaku yang di
ketahui bernama Fuad Ahmad asal Lombok Tengah NTB diantar dengan
menggunakan mobil dinas Kodim 0817 Gresik menuju pelabuhan tanjung perak
Surabaya. Saat itulah strategi penyergapan mulai dilancarkan, mobil
yang ditumpangi pelaku diapit oleh mobil polisi,satu didepan mobil
pelaku dan satunya dibelakangnya.
Saat dijalan veteran tepatnya
sebelum traffic light nippon paint,mobil polisi dibagian depan berhenti
dengan alasan mogok sehingga mobil yang ditumpangi pelaku ikut berhenti,
saat itulah pelaku lengah dan polisi pun melakukan penyergapan. Namun
pelaku melakukan perlawanan hingga akhirnya polisi melumpuhkan dengan
menembakkan timah panas kearah pelaku hingga tewas.
Sementara itu
korban penyanderaan menjalani perawatan di rumah sakit semen gresik. "
kondisi saat ini korban sadar,mungkin masih trauma ada sedikit lecet
didada akibat benturan pisau dari pelaku" tutur Dr.Tolib Bahaswan.
Jenazah pelaku saat ini dibawa dirumah sakit Ibnu Sina Gresik. Hingga
saat ini motif pelaku penyanderaan tersebut belum jelas.
Menurut
Dandim Kodim 0817 Letkol CZI Awang Pramila Loviantara " bermula dari
orang yang tidak dikenal datang ke kodim berteriak - teriak minta
perlindungan karena mau ditangkap dan diburu oleh orang lain."rif