GRESIK,(metropantura.com) - Meski banjir akibat luapan Kali Lamong di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang mulai surut, namun tidak bagi kecamatan tetangga, seperti Kecamatan Cerme dan Menganti.
Di kecamatan tersebut, banjir dampak dari mengalirnya air dari Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang mulai membanjiri desa. Di antara desa di Kecamatan Cerme yang mulai kebanjiran adalah, Desa Iker-Iker Geger.
Sementara itu, di Kecamatan Menganti hingga Minggu (21/12), mulai merendam beberapa desa. Di antaranya Desa Boboh. Akibat genangan air cukup tinggi membuat Jalan Raya Boboh Kecamatan Menganti yang menghubungkan ke Benowo Kota Surabaya jalannya lmpuh.
Satlantas (Satuan Lalu Lintas) mengalikan arus Lalin dari arah Surabaya menuju Gresik melalui Pasar Menganti ke Jalan Raya Dungus ke Jalan Raya Boboh baru ke Jalan Raya Iker-Iker Geger sampai ke Terminal Bunder Kecamatan Cerme. " Bagi kendaraan roda empat yang melintas di Jalan Raya Morowudi kami larang melintas karena warga khawatir bangunan rumahnya terkena ombak, sedangkan untuk roda dua yang melintas harus turun," kata Kapolsek Cerme, AKP Irianto ketika mengatur arus lalu lintas di Pertigaan Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Minggu (21/12).
Sementara Camat Benjeng, Suryo Wibowo mengatakan hingga Minggu(21/12), banjir yang melanda wilayah Benjeng sudah berangsur-angsur surut. " Alhamdulillah sudah berangsur surut, " kata Suryo.
Sebelumnya, lanjut Suryo, banjir yang menenggelamkam wilayah Benjeng merendam 18 desa. Rumah yang terendam sebanyak 3.849 rumah. Sedangkan, areal persawahan yang terendam sebanyak 1.485 hektar. " Kami belum bisa menaksir kerugian yang diderita warga dampak banjir luapan Kali Lamong, " terang Suryo.
Banjir ke tiga yang merendam empat kecamatan yakni Benjeng Balongpanggang, Cerme dan Menganti, mulai menyita banyak kalangan. Camat di luar kecamatan terdampak banjir bergotong-royong untuk meringankan beban yang dipikul camat yang warganya kebanjiran.
Camat Kebomas, Jaerudin misalnya, bersama kades se Kebomas dan pejabat Muspika, Minggu (21/12) membagikan nasi bungkus kepada para korban banjir. Di antaranya, korban banjir di Desa Iker-IKer Geger. " Ini bentuk kepedulian kami terhadap saudara kami yang terkena banjir, " kata Jaerudin.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD, Abu Hasan mengatakan, BPBD terus lakukan pemantauan terhadap para korban banjir. BPBD terus lakukan penyaluran bantuan kepada para korban, agar mereka tidak kekurangan makanan. " Kami terus lakukan pengedropan bantuan, " katanya.
Hasan menambahkan, pihaknya belum bisa menghitung kerugian akibat banjir yang merendam di empat kecamatan. Sebab, pihaknya tengah menunggu laporan dari SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait, seperti DPU (Dinas Pekerjaan Umum ) terkait kerugian jalan yang rusak aibat banjir. Dinas Pertanian terkait areal pesawahan, DKPP (Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan) terkait areal tambak yang terendam banjir dan instansi terkait. " Kalau SKPD-SKPD itu sudah melaporkan kerugian baru kita bisa menghitung kerugian " pungkasnya.sgg