Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kabupaten Bojonegoro, Ada 12 Kecamatan Yang Rawan Longsor

Rabu, 17 Desember 2014 | 22.17.00 WIB | 0 Views Last Updated 2014-12-17T15:17:30Z
BOJONEGORO,(Metropantura.com) - Untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor seperti halnya yang terjadi di Desa Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah,yang menewaskan puluhan warga beberapa waktu lalu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.mulai siaga yang mana daerah-daerah yang memiliki kawasan pegunungan. .

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, mulai memetakan sejumlah wilayahnya yang memiliki potensi bencana tanah longsor pada musim penghujan sekarang ini. Ada 12 kecamatan di Bojonegoro yang dinilai rawan longsor.

Dari kedua belas Kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Kedungadem, Balen, Sekar, Sugihwaras, Temayang, Gondang, Bojonegoro, Purwosari, Ngasem, Malo, Sukosewu, dan Ngraho. Semuanya wilayah tersebut berada dekat dengan pegunungan dan bebukitan.

Sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfa, mengatakan, kerugian yang diakibatkan tanah longsor di Bojonegoro pada tahun 2013 lalu mencapai Rp 352.500.000, dengan tingkat kerusakan paling tinggi adalah hancurnya badan jalan atau jalan poros akibat abrasi air.

"Belum ada alat deteksi dini untuk bencana longsor, sehingga bantuan akan diberikan bagi masyarakat yang menjadi korban," kata Ulfa kepada sejumlah wartawan dikantornya. Selasa (16/12/2014).

Di singgung tentang ancaman tanah longsor di sejumlah tambang galian C di Kecamatan Purwosari dan Malo, Wanita berjilbab ini mengaku, BPBD belum melakukan pantauan langsung. Sehingga wilayah tersebut tidak masuk dalam pemetaan rawan bencana.

Nadif Ulfa beralasan, sampai saat ini belum ada koordinasi dari pemerintah desa atau kecamatan maupun pelaksana proyek yakni kontraktor proyek rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering, Procurement and Cosntruction/EPC) 5 Banyuurip, Blok Cepu, yang memanfaatkan Galin C dengan BPBD Bojonegoro.
"Belum bisa berkomentar banyak, karena belum tahu bagaimana kondisi di lapangan," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A, Anam Warsito, mengungkapkan, salah satu akibat dari kegiatan galian c untuk kebutuhan proyek EPC 5 Banyuurip oleh PT Rekayasa Industri-Hutama Karya adalah terjadinya longsor dan mengancam keselamatan warga di bawahnya."Kami sudah minta kontraktor EPC 5 melakukan reklamasi, semoga cepat dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban,dikemudian hari" kata Anam.ndo
×
Berita Terbaru Update