GRESIK,(metropantura.com) - Banyaknya lahan kosong di tanah air yang dikuasai (dibeli) pihak asing kemudian didirikan usaha , mendapatkan perhatian serius oleh petinggi TNI (Tentara Nasional Indonesia) AD (Angkatan Darat). Kemarin (1/12), KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat), Jendral TNI Gatot Nurmantyo mengumpulkan semua Pangdam se Indonesia di PT WNI (Wilmar Nabati Indonesia).
Pertemuan yang dihadiri oleh para petinggi AD dan Kodim di Jatim ini, KASAD meminta kepada semua Pangdam di Indonesia menjaga lahan-lahan kosong(lahan yang belum digunakan) untuk usaha agar tidak dikuasai (dibeli) pihak asing atau PMA (Penanaman Modal Asing)." Saya ajak semua Pangdam ke PT WNI ini biar mereka tahu betapa besarnya manfaat lahan kita jika bisa dikelola sendiri oleh masyarakat Indonesia, " kata KASAD serius.
Ditegaskan dia, jika tanah atau lahan kosong di tanah air sudah dikuasai asing, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan mendirikan usaha di lahan-lahan miliknya tersebut. Konsekuensinya, mereka akan mempekerjakan tenaga dari orang pribumi (Indonesia). Sementara hasil dari usahanya tersebut akan di bawa ke negara mereka. " Kalau lahan sudah dikuasai asing, didirikan usaha mereka, maka rakyat Indonesia yang menjadi buruhnya. Jangan sampai itu terjadi. Makanya, kita harus bergerak, " ajaknya.
Lahan kosong, lanjut KASAD, juga jangan sampai disewa oleh pihak asing. Sebab, berdasarkan peraturan perundangan investasi, lahan itu bisa disewa paling minim 35 tahun dan maksimal 50 tahun. " Kalau asing sudah sewa lahan selama 50 tahun, maka sudah berapa kekayaan alam kita yang dimiliki asing selama mendirikan usahanya, " jelasnya.
Karena itu, menurut dia, PT WNI merupakan salah satu contoh perusahaan memproduksi minyak goreng terbesar di tanah air harus dicontoh keberadaannya. Perusahaan tersebut membuat minyak dengan bahan baku dari kelapa sawit yang di tanam di tanah air sendiri. Perusahaan tersebut telah banyak memberikan sumbangsih kepada negara untuk menopang pendapatan negara. " Total pendapatan yang bisa disumbangkan PT WNI ke negara mencapai Rp 4 triliun pertahun, " jelasnya.
Keberadaan PT WNI kata KASAD, juga telah banyak memberikan sumbangsih untuk membantu pemerintah dalam mencukupi kebutuhan energi. Misalnya, dari pengelolaan bio diesel sebagai energi alternatif pengganti BBM (bahan bakar minyak). PT WNI bisa memberikan kontribusi BBM jenis bio diesel mencapai 2,5 juta ton pertahun. Pemenuan bio diesel tersebut dikerjasamakan dengan pihak PT Pertamina untuk mencukupi kebutuhan energi di tanah air. " Kandungan minyak bumi kita untuk kebutuhan energi akan terus berkurang. Untuk itu, diperlukan energi alternatif seperti bio diesel untuk mencukupi kebutuhan energi alternatif di tanah air, " terangnya.
Karena itu, keberadaan PT WNI harus didukung. Sebab, perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan masa depan bangsa. Keberadaan perusahaan harus disupport. Caranya bagaimana. ? " Jika ada lahan-lahan kosong di beberapa daerah yang memungkinkan ditanam kelapa sawit, maka harus ditanam. Karena itu, saya meminta Pangdam dan Dandim untuk bantu melakukannya. Sehingga, keberadaan PT WNI yang banyak membantu negara, kondisinya makin besar, " pintanya.
Dia juga menghimbau kepada para Pangdam dan Dandim untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan di wilayah yang dipimpinnya untuk mendukung kebutuhan bio diesal di tanah air. Misalnya, menggerakan usaha-usaha kecil untuk membuat bio diesel. Baik usaha itu berbentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) koperasi atau lainnya. " Nanti untuk permodalannya bisa dibantu untuk pinjam ke bank, " pungkasnya.
Ketika ditanya kenapa baru sekarang lakukan protection agar lahan kosong tidak dikuasai PMA ? KASAD mengatakan, kalau pihaknya baru bisa melakukan sekarang, karena baru saat ini memiliki kesempatan itu. " Saya baru antisipasi sekarang karena baru menjabat, " pungkasnya. sgg