GRESIK,(metropantura.com) - Ribuan warga yang tersebar di sepuluh Desa di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik kembali dilanda banjir luapan kali lamong, tingginya genangan air membuat warga yang akan berangkat kerja nekat melintasi genangan banjir setinggi hampir satu meter.Meski banjir warga tetap nekat bertahan di rumah, lantaran khawatir harta benda mereka akan hilang, Kamis (6/2).
"Meski genangan air cukup tinggi, namun kebanyakan warga enggan untuk mengungsi, mereka lebih memilih mengamankan harta benda mereka, karna banjir seperti ini berlangsung tidak terlalu lama, paling 2 sampai 3 hari saja," ujar Sucahyono Warga Ngablak Kecamatan Benjeng.
Sucahyono menambahkan, banjir kali ini selain merendam ribuan rumah warga, banjir tahunan yang melanda warga di wilayah Gresik selatan ini juga mengakibatkan aktivitas warga lumpuh total.
"Warga yang akan berangkat bekerja maupun pulang kerumahnya terpaksa harus menerjang arus banjir tersebut meski ketinggian air mencapai 50 sampai 80 centi meter," pungkasnya.
Suryo Wibowo, Camat Benjeng juga membenarkan adanya banjir yang ada diwilayahnya, banjir akibat meluapnya kali lamong yang tak mampu menampung tingginya curah hujan Kamis siang kembali meredam 2673 rumah di sepuluh Desa di Kecamatan Benjeng.
"Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik dan kantor Kecamatan Benjeng, menyebutkan hingga hari ini sudah sebanyak 2673 rumah dari 10 desa di Kecamatan Benjeng," ujarnya.
Suryo juga menambahkan, Desa-desa yang kebanjiran diantaranya, Desa Sedapur Klangen, Deliksumber, Kedungrukem, Kalipadang, Munggugianti, Bulurejo, Dermo, Klampok, Gluranploso, dan Desa Lundo.
"Banjir kali ini tak hanya mengakibatkan aktivitas warga lumpuh, banjir juga membuat aktivitas belajar di Kecamatan Benjeng terpaksa di liburkan, diantaranya, SD Darul hikmah, MTs Munggugianti dan beberapa sekolah lainnya," pungkasnya.sgg
