Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Seluruh Penumpang Mengumandangkan Takbir Sebelum Bus Terbalik

Senin, 23 Februari 2015 | 19.51.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-02-24T00:27:14Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) - Tragedi Bus maut Sang Engon di ruas Tol Jangli Jatingaleh,Semarang,Jawa Tengah Sebanyak 18 korban meninggal dunia akibat tragedi pada hari Jumat (20/2/2015) siang kemarin telah dimakamkan di tempat tinggal masing-masing, salah satunya Desa Dander,Kecamatan Dander, Bojonegoro,yang masih di selimuti rasa duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Sementara sebanyak 46 korban luka berat maupun ringan, dijemput keluarga dengan suasana haru karena selamat dari kecelakaan maut usai mengikuti pengajian Habib Lutfi,yang diagendakan setiap malam Jumat Kliwon di Pekalongan,Jawa Tengah.

Menurut saksi mata yang selamat dalam kecelakaan tersebut,Abdul Ghofur (29), warga Desa/Kecamatan Kapas, mengisahkan sebelum terjadinya kecelakaan yang merengut 18 nyawa itu, menurut Abdul Ghofur sebelum kecelakaan itu terjadi, semua penumpang yang ada di Bus naas itu mengumandangkan takbir saat bus oleng sebelum menghantam tebing.

“Telinga kiri saya merasa sakit sekali, dan saya sambil memegang telinga saya yang penuh darah. Saya langsung meloncat keluar jendela yang sudah pecah kacanya,” ujarnya saat di Posko Kantor Kecamatan Dander, Sabtu (21/2/2015).

Lebih jauh Abdul Ghofur mengisahkan, pada pengajian kali ini dirasa aneh dan berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Seperti waktu dzikir yang sangat lama dan jumlahnya banyak sekali. Bahkan, tausiah sang Habib megisahkan seseorang yang kuat dalam mendapatkan cobaan meskipun memiliki tubuh cacat atau kehilangan kerabat dekat.

“ Hal itulah yang saya anggap aneh saja, biasanya tidak begitu, tapi Alhamdulillah saya selamat,” ucapnya..

Sementara data yang ada di Posko Kantor Kecamatan Dander, dari 18 korban meninggal yakni Tjuti Sutarsini,55, Desa/Kec Dander, Hadi Prayitno,51,Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjung Anom, Nganjuk, Bima Saputra,10,Desa/Kecamatan Dander, Maryadi,38,Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Maryati (diduga) 50, Deaa/Kec Dander, Hamili Ibrahim,46,Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Sumisih,Desa/Kecamatan Dander, Nanda,11,Desa/Kecamatan Dander, Syarif Hidayatullah, Desa/Kecamatan Kapas, Abdul Ghofur,45,Desa Sekaran, Kecamatan Balen,Hadi, Sumarsih, Sukeni, Wartini, Mutmainah, Muhammada,Desa/Kecamatan Dander. Sementara 46 orang lainnya luka berat.
Sementara itu,menurut sumber Metropantura.com yang tak mau namanya dimediakan mengatakan bahwa Bus warga tersbut baru saja dibeli oleh pemiliknya,”Bus itu kan miliknya Kepala Desa Njono, Pak Dasuki mas, setahu saya Bus itu baru saja dibeli,’’ucapnya.

Sementar itu Kepala Desa Dander, Kiswoyo, sangat terpukul terkait musibah itu,karena dari 18 korban meninggal 10 diantaranya adalah warga Desa Dander.

“Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam dalamnya kepada korban yang meninggal, semoga diterima di sisinya dan bagi mereka yang luka luka agar cepat sembuh, dan bagi Kelurga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan,” ujar Kepala Desa yang juga sebagai anggota Kepolisian itu. 
Kiswoyo juga mengatakan bahwa agenda Pengajian bagi warganya adalah sebagai wisata kerohanian, jadi bagi Masyarakat, hal tersebut sudah menjadi budaya.Namun dengan adanya kejadian itu dia mengharapkan kepada Panitia harus jeli memilih Bus dan sopirnya,jangan hanya asal asalan.Agar dikemudin hari tidak terjadi sesuatu hal yang tidak kita inginkan bersama.Tandasnya,ndo
×
Berita Terbaru Update