BOJONEGORO,(metropantura.com) - Jajaran Kepolisian wilayah Bojonegoro kini sedang mewaspadai indikasi pergerakan jaringan kelompok garis keras pendukung Negara Islam Irak dan Syuriah (ISIS) di daerah perbatasan. Selain itu maraknya program umrah gratis menjadi salah satu modus utama merekut untuk dijadikan anggota ISIS.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ady Wibowo mengatakan, pihaknya sejauh ini masih mengumpulkan keterangan dan terus memantau situasi beredarnya kabar umrah gratis. Tapi sejauh ini belum ada laporan mengenai hal itu.
"Kami minta masyarakat proaktif menyampaikan informasi kepada aparat keamanan. Bisa jadi itu memanfaatkan isu jaringan ISIS atau karena persoalan lain seperti modus penipuan," ungkap Kapolres.
Masyarakat juga diminta mewaspadai dengan diiming-imingi umroh gratis. Informasi sementara sampai saat ini belum ada keluarga melaporkan jadi korban umroh gratis seperti warga di luar kota.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpolinmas Pemkab Bojonegoro, Hanafi mengatakan di wilayah perbatasan Bojonegoro-Ngawi ada kelompok anak muda yang dicurigai ada kaitannya dengan komunitas tertentu. Hanya saja, dia enggan menyebutkan nama kelompok ini.
"Saat ini masih terus kita pantau dengan bantuan kades dan aparat keamanan setempat," ujar Hanafi.
Mengenai umrah gratis, Hanafi juga menyarankan agar masyarakat tidak gampang percaya. Walaupun diberikan iming-iming yang sangat mengggoda jangan sampai diterima begitu saja. Kasus ini sedang mendapat perhatian serius, termasuk di Bojonegoro, tak hanya itu Hanafi juga meminta para perangkat Desa agar memantau warganya agar tidak tergiur bujuk rayu yang tak jelas, terutama orang asing yang belum mengenal perlu diwaspadai.Ujar Hanafi ndo
