Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

APBD Gresik Tahun 2015 Terancam Jebol

Selasa, 19 Mei 2015 | 19.16.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-05-19T12:16:39Z
GRESIK,(metropantura.com) - Pembangunan yang digadang-gadang pemerintahan Bupati-Wabup, Sambari Halim Radianto-Mh Qosim tuntas tahun ini, tampaknya tidak akan terwujud. Sebab, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 jebol, karena target pendapatan yang diidam-idamkan dari beberapa sektor meleset. Totalnya, mencapai ratusan miliar rupiah.

Target itu di antaranya, dari sektor bagi hasil migas. Dari target sektor tersebut tidak bisa tercapai hingga seratus persen. Sebab, ada pemangkansan dari pemerintah pusat. " Sangat betul, APBD Gresik 2015 kristis dan terancam jebol. Sebab, ada beberapa target pendapatan untuk menyuntik pembangunan tidak bisa tercapai. Totalnya mencapai miliar rupiah, " kata salah satu pejabat usai mengikuti rapat anggaran di kantor Pemkab Gresik, Senin (18/5).

Menurut pejabat tersebut, sektor pendapatan yang paling besar mengalami kemerosotan dari target yang telah dipatok adalah, bagi hasil migas (minyak dan gas bumi) dari pemerintah pusat. Bagi hasil migas untuk Kabupaten Gresik tersebut dipangkas hingga puluhan miliar rupiah.

Selain itu, ada beberapa sektor pendapatan lain hingga bulan Mei 2015 ini belum masuk sesuai yang telah ditargetkan. Padahal, tahun sebelumnya sudah masuk hingga nyaris 50 persen lebih. " Kalau krisis APBD ini berlangsung hingga September atau bahkan hingga Bupati-Wabup lengser keprabon per27 September 2015, bisa dipastikan banyak pembangunan yang mangkrak, karana tidak anggarannya, " terangnya.

Ditambahkan pejabat tersebut, APBD Gresik tahun 2015 yang dipatok sekitar 2,7 triliun merupakan APBD semu. Sebab, sumber-sumber APBD tersebut, baik dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun dana perimbangan seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), hanya merupakan potensi sumber pendapatan dengan merujuk tahun sebelumnya. " Artinya apa, APBD 2015 sebesar 2,7 triliun itu uangnya tidak langsung siap, tapi harus dipungut dari masyarakat seperti pemungutan dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) PPJ non PLN dan sektor lain. Kalau sektor-sektor itu tidak dibangun, ya APBD tidak ada uangnya, " pungkasnya.

Sementara Sekretaris Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik, Dr Yetty Sri Suparyati MM membantah, kalau APBD Gresik dalam kondisi krisis, karena ada beberapa sektor tidak terpenuhi. Namun, Yetty tidak menampik kalau ada sektor-sektor pendapatan yang tergetnya tidak terlampaui.

Hanya, Yetty optimis, kalau APBD Gresik tahun 2015 tetap akan berjalan stabil sesuai yang direncanakan. Bahkan, dai optmis APBD bisa surplus (lebih). " Kami optimis kekuranga target itu bisa ditutup dari Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa). Dan dari SILPA itu APBD kita masih bisa surplus, " katanya.

Yetty menegaskan, SILPA APBD tahun sebelumnya (2014) mencapai lebih dari Rp 210.323.114.162,69. Dana SILPA itu kalau digunakan untuk menutup kekurangan target, jumlahnya masih lebih. " Jadi, Insya Allah, APBD kita tetap aman, " pungkas Yetty.sgg
×
Berita Terbaru Update