GRESIK,(metropantura.com) - Sebanyak 110 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Kabupaten Gresik dilantik untuk menjadi Polisi Siswa (Polsis) di sekolah mereka masing-masing. Upacara gelar langsung dilakukan oleh Kapolres Gresik di halaman Mapolres Gresik Jum'at (8/5).
Selain 110 siswa yang hadir saat launching dan Upacara pengukuhan Polsis tersebut, acara tersebut juga di hadiri Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik Mahin Spd MM.
Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo mengatakan masing-masing polsis terdiri dari 5 orang siswa di tiap sekolah. Dan untuk wewenang pemilihan anggota polsis itu diserahkan pada sekolah.
"Sesuai intruksi Kapolda, polsis beranggotakan 5 siswa. Adapun pemilihan dan penentuan kriteria polsis itu dibuat oleh pihak sekolah masing-masing. Karena mereka lah yang mengetahui kondisi dan keadaan anak didik mereka," kata Ady Wibowo.
Kemudian, dalam prakteknya, polsis berbeda dengan Polisi Keamanan Sekolah (PKS). Sejauh ini, PKS difungsikan untuk membantu ketertiban dalam lalu lintas, dan polsis baru diadakan untuk pengawasan tindakan tawuran. "Dalam praktiknya, mereka tidak turun kelapangan untuk mengamankan tawuran. Namun polsis bertugas untuk merekam, mencatat, dan mengkomunikasikan pada pihak sekolah apabila ada sikap yang tidak baik dari siswa lainnya," tambahnya.
Ady menambahkan, tawuran sudah masuk dalam kategori tindakan kriminal dan mendapat hukuman yang berat. "Tawuran sudah termasuk kategori tindakan kriminal yang dihukum berat. Karena selain sarat dengan kekerasan juga mengganggu keteriban umum," imbuhnya.
Saat diwawancara usai kegiatan tersebut, Ady menerangkan, Gresik menjadi kabupaten yang kesekian kalinya di jawa timur untuk launching program tersebut. "Gresik adalah kabupaten yang kesekian kalinya untuk launching program tersebut. Dan di harapkan program ini berjalan sesuai rencana." Pungkasnya.sgg
Selain 110 siswa yang hadir saat launching dan Upacara pengukuhan Polsis tersebut, acara tersebut juga di hadiri Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik Mahin Spd MM.
Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo mengatakan masing-masing polsis terdiri dari 5 orang siswa di tiap sekolah. Dan untuk wewenang pemilihan anggota polsis itu diserahkan pada sekolah.
"Sesuai intruksi Kapolda, polsis beranggotakan 5 siswa. Adapun pemilihan dan penentuan kriteria polsis itu dibuat oleh pihak sekolah masing-masing. Karena mereka lah yang mengetahui kondisi dan keadaan anak didik mereka," kata Ady Wibowo.
Ady menambahkan, tawuran sudah masuk dalam kategori tindakan kriminal dan mendapat hukuman yang berat. "Tawuran sudah termasuk kategori tindakan kriminal yang dihukum berat. Karena selain sarat dengan kekerasan juga mengganggu keteriban umum," imbuhnya.
Saat diwawancara usai kegiatan tersebut, Ady menerangkan, Gresik menjadi kabupaten yang kesekian kalinya di jawa timur untuk launching program tersebut. "Gresik adalah kabupaten yang kesekian kalinya untuk launching program tersebut. Dan di harapkan program ini berjalan sesuai rencana." Pungkasnya.sgg
