Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jelang Pilkada Ormas Muhammadiyah Cenderung Akan Terpecah Jadi Dua Kubu

Kamis, 18 Juni 2015 | 18.28.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-06-18T11:28:32Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - menjelang Pilkada Lamongan, Organisasi massa (ormas) Muhammadiyah dan NU menjadi daya tarik bagi calon bupati dan calon wakil bupati. Kedua Ormas islam ini akan menjadi kekuatan yang tidak bisa dipisahkan dengan politik di Lamongan. Meski secara organisatoris atau kelembagaan kedua ormas, NU dan Muhammadiyah, tidak menyatakan secara resmi mendukung salah satu cabup cawabup, tetapi tokoh- tokoh yang menjadi simbol ormas sudah gerilya ke calon tertentu.

Muhammadiyah sebagai Ormas tentunya tidak mau tertinggal dengan Ormas lainnya terlibat dalam perhelatan pilkada Lamongan. warga Muhammadiyah yang identik dengan Partai PAN, meski ada kader Muhammadiyah di Parpol Lain, akan terbelah menjadi dua kubu dalam pilkada lamongan. Kubu pertama akan berkoalisi deng calon incumbent, H. Fadeli, sedangkan kubu kedua akan menjaga jarak dengan calon Incumbent, entah mendukung ke Pasangan SURGO atau membentuk poros sendiri yang penting bukan H. Fadeli atau meminjam istilah kelompok kontra Fadeli, ABG (Asal Bukan Gundul).

Kubu yang pro Cabup H. Fadeli dimotori oleh Husnul Aqib, ketua DPD PAN Lamongan yang didukung oleh tokoh Muhammadiyah lainnya. Kubu Pro Fadeli ini akan lebih mudah melakukan sosialisasi ke masyarakat tingkat bawah. Massa Muhammadiyah di tingkat bawah sebagian besar akan lebih mengenal sosok H. Fadeli ketimbang calon yang lainnya.

Kader Muhammadiyah yang mendukung calon incumbent tidak lagi mengincar jabatan wakil bupati seperti periode sebelumnya. Cabup H. Fadeli kemungkinan besar sudah tidak lagi mengambil dari unsur Muhammadiyah untuk menjadi calon wakilnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya kemungkinan H. fadeli akan menggandeng kader NU yaitu Kartika Hidayati.

“Memang Muhammadiyah arahnya ke Fadeli, walaupun sekitar dua tahun terakhir Muhammadiyah ditinggalkan Fadeli. Karena untuk kepentingan Pilkada, Fadeli mendekati lagi. Muhammadiyah tidak lagi mengincar wakil bupati tetapi mengamankan kadernya di birokrasi”ujar Maslahul Falah, S.Ag, Dosen STAIM Paciran, Kamis (18/6).

Sedangkan kubu Muhammadiyah yang kontra calon incumbent kemungkinan akan bergabung dengan pasangan SURGO atau membentuk poros sendiri. Kubu yang kontra calon incumbent ini ada beberapa tokoh Muhammadiyah diantaranya Amar Saifuddin dan Masfuk. Kedua tokoh Muhammadiyah ini memiliki sejarah kelam dengan Bupati Fadeli. Sehingga kedua tokoh ini tidak mungkin akan mendukung Fadeli. Amar Saifudin yang menjadi wakil bupati semasa Bupati Fadeli Cuma dijadikan penjaga kantor tentunya akan membentuk gerakan yang anti Fadeli.

Namun, lanjut Falah, kubu Amar Saifudin dan Masfuk ini akan kesulitan untuk bergabung ke pasangan SURGO. Warga Muhammadiyah belum tentu bisa menerima kehadiran Pasangan SURGO karen faktor fanatisme terhadap Muhammadiyah. Bila nanti tetap dipaksakan kemungkinan warga Muhammadiyah akan bertambah fanatik ke calon incumbent.

Jika membentuk poros sendiri, kelompok kontra Fadeli akan mengalami kesulitan karena tokoh dalam kelompok ini tidak ada yang memegang kendali internal PAN. Amar Saifudin dan Masfuk saat ini sudah terlempar dari jajaran pengurus DPD PAN. 

Hanya saja kekuatan yang dimiliki oleh Amar saifudin adalah lobi ke DPP PAN yang diketuai oleh Zulkifli Hasan. Amar Saifudin lebih dekat ke Zulkifli Hasan ketimbang Husnul Aqib yang pada kongres PAN di Bali memilih Hatta Rajassa.

Amar Saifudin dkk akan mulus maju menjadi calon yang ikut dalam pilkada. Ketika rekomendasi itu turun ke Amar Saifudin, kelompok ini bisa membentuk poros baru dengan melakukan koalisi parpol yang sedang berkonflik di DPP seperti Partai Golkar dan PPP versi Djan Farid. Kedua Parpol ini sudah cukup untuk mengantarkan Amar saifudin dkk menjadi cabup cawabup yang akan bersaing dengan calon incumbent.

“tetapi bila rekomendasi itu turun ke cabup Fadeli, karir politik Amar Saifudin makin suram,”kata Falah

Falah berharap warga Muhammadiyah harus bisa berpikir jernih terkait persoalan pilkada. Meski warga Muhammadiyah cenderung mendukung calon incumbent, tetapi juga harus bisa menilai track record H. fadeli selama menjadi Bupati Lamongan. Muhammadiyah pernah ditinggalkan oleh Bupati Fadeli dan juga selama kepemimpinan Bupati Fadeli, Lamongan menjadi tidak inovatif dan kreatif.

Penulis  : Udin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update