GRESIK,(metropantura.com) - Desa Goloan Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik terdapat temuan pupuk palsu, diduga pupuk tersebut tidak sesuai dengan standar dari pemerintah.kamis,(18/06/15)
Brigjed yazid hanafi yang di dampingi Kasubdit Tipiter, AKBP Maruli Siahaan beserta Kapolres Gresik AKBP Ady Wibowo, menyampaikan, "kemarin Tipiter Mabes Polri bersama Polda Jatim dan Polres Gresik, telah melakukan penindakan terhadap produksi pupuk yang tidak sesuai dengan standar,"katanya
Tersangka memproduksi beberapa pupuk berjenis MPK, SP36 dan pupuk PHOSKA serta merek lainnya, semuanya tidak sesuai dengan standar, oleh karena itu terkait dengan program pemerintah yang akan mewujudkan swasembada pangan, maka semua harus mendukung program tersebut termasuk melindungi para petani dari penggunaan pupuk yang tidak sesuai standar.
Dari penindakan tersebut pihaknya telah menyita beberapa barang bukti pupuk jenis phospat sebanyak 350 ton, kemudian bahan berupa dolomit, pewarna, lebih dari 30 ton, dan pupuk yang siap untuk dikirim sekitar 30 ton.
Saat ini masih satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Arifin (43) adalah pemilik pabrik tersebut. Dari hasil pemeriksaan, Arifin telah mendisribusikan sebagian pupuknya di Jawa Timur dan luar jawa, yaitu daerah Sumatera
"Dari hasil pemeriksaan, kegiatan tersebut sudah berjalan dua tahun lebih, tersangka telah melanggar undang-undang no 12 tahun 1996 tentang sistim budidaya tanaman, atau memproduksi atau memperdagangkan barang yang tidak sesuai dengan standar, dan akan dikenakan undang-undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,"tambahnya
Mengenai pengorder atau pembeli pupuk, pihaknya masih belum bisa menetapkan sebagai tersangka, karena hal tersebut masih dalam proses pendalaman.
Penulis : Syaifuddin Anam
Editor : M Arief Budiman
