Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pungutan di MAN I Gresik Diprotes Wali Murid

Jumat, 19 Juni 2015 | 16.34.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-06-19T09:34:27Z
GRESIK,(metropantura.com) - Sejumlah wali murid yang menyekolahkan anaknya di Madrsyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik, menuai protes. Mereka memerotes sejumlah pungutan kepada wali murid yang kerap dilakukan oleh pihak sekolah dengan dalih sudah merupakan kesepakatan Komite Sekolah (KS) bersama wali murid. " Kami tidak bisa berbuat banyak pak atas pungutan-pungutan yang gencar dilakukan pihak MAN 1 Gresik. Kami kalau protes takut anak kami diintimidasi, " kata salah satu wali murid MAN 1 Gresik, Jumat (19/6).

Menurut wali murid tersebut, pungutan kepada wali murid yang jumlahnya mencapai jutaan rupiah terjadi setiap tahun. Terlebih, pada pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan jelang kelulusan anak sekolah. Bahkan, untuk memberangkatkan guru beserta keluarganya untuk berlibur (tour), pihak sekolah menarik pungutan kepada orang tua murid. " Lagi-lagi tarikan itu dengan dalih usulan komite sekolah atas persetujuan wali murid, " jelasnya.

Dia mengatakan, pungutan yang terjadi hampir setiap tahun itu bentuknya bermacam-macam. Sebagai contoh, pada tahun 2014, wali murid dari 300 siswa kelas III, dipungut masing Rp 2,5 juta. Uang tarikan itu itu dalihnya untuk membiayai berbagai keperluan sekolah dan guru.

Keperluan itu di antaranya, untuk tour ke Bali. Tour itu diikuti oleh guru, kepala sekolah dan keluarga. Juga ikut pihak komite sekolah. " Para guru tersebut juga mendapatkan uang saku, " ungkapnya.

Dan terakhir, pihak MAN 1 Gresik mengadakan tour ke Malang pada Minggu (14/6). Tour itu diikuti sekitar 60 guru beserta keluarg dan juga komite sekolah. Awalnya, biaya tour tersebut akan ditarikkan (dipungut) dari orang tua murid. Namun, ketika pihak sekolah mengetahui gelagat, kalau orang tua murid akan protes tarikan itu dibatalkan. " Kami (orang tua murid) dikumpulkan untuk memberikan informasi kalau untuk tour ke Malang itu dibiayai uang dari koperasi sekolah, " katanya.

Ditambahkan wali murid tersebut, kalau pihak MAN 1 Gresik melakukan pungutan dengan meminjam tangan komite sekolah, selalu lakukan tarikan dengan mengambil pagi tarikan dengan jumlah besar, seperti pungutan Rp 1,5 juta. Bagi orang tau yang tidak mampu diminta membayar pungutan itu dengan cara diangsur (dicicil). " Ya banyak pak yang nyicil, wali murid yang tidak mampu, " pungkasnya.

Sementara Kepsek(kepala sekolah) MAN 1 Gresik, Abdul Jalil membantah, kalau pihaknya melalui perantara komite sekolah kerapa lakukan pungutan kepada orang tua murid untuk biaya tour guru beserta keluarganya dan komite sekolah, baik yang ke Bali maupan ke Malang. " Tidak betul tuduhan itu, " kata Abdul Jalil, Jumat (19/6).

Hanya, dia mengakui, pada tahun 2014, ada tarikan sekitar Rp 2,5 juta kepada sekitar 300 siswa kelas III yang akan lulus. Namun, pungutan itu bukan untuk biaya tour guru, kepala sekolah beserta keluarga dan komite sekolah. " Tarikan itu murni untuk biaya tour para suswa, " katanya.

Ditegaskan Abdul Jalil, pihak MAN 1 Gresik tidak pernah membuat kebijakan lakukan pungutan kepada orang tua siswa untuk membiayai tour guru, kepala sekolah beserta keluarga dan komite sekolah. " Kalau ada guru, kepala sekolah dan komite sekolah lakukan tour, biayanya diambilkan dari uang koperasi ssekolah, seperti tour ke Malang Minggu (14/6), " aku Abdul Jalil yang mengaku ikut tour ke Malang.

Abdul Jalil menambahkan, segala bentuk tarikan kepada siswa atau wali murid, semuanya untuk kepentingan sekolah dan siswa, seperti untuk membeli peralatan lab, beli komputer dan membangun pagar sekolah. " Pokoknya, kami tidak pernah lakukan pungutan ke siswa untuk kepentingan guru, " pungkasnya.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update