LAMONGAN,(metropantura.com) - Munculnya nama H. Fadeli menjadi calon tunggal DPC Partai Demokrat Lamongan memunculkan pertanyaan di kalangan kader Partai Demokrat. Sebagai partai politik yang besar dan menjunjung tinggi nilai demokrasi, ternyata tidak diimbangi dengan etika politik yang baik dari kader partai demokrat di tingkat bawah.
Penetapan nama H. Fadeli sebagai calon tunggal dari DPC Partai Demokrat untuk menjadi calon bupati Lamongan yang dilakukan tanpa melalui mekanisme penjaringan secara terbuka dinilai sebagai tindakan yang tidak demokratis dan melanggar peraturan organisasi.
“Mengusung calon tunggal dan tidak menggelar penjaringan terbuka jelas melanggar P.O (peraturan organisasi) terkait pilkada. Keputusan DPC Partai Demokrat Lamongan yang demikian itu, tentu akan kita catat bagian dari kebijakan tidak demokratis,”jelas Farhan Efendy, Fungsionaris DPP Partai Demokrat via selulernya, Kamis (2/7)
Tindakan DPD Partai Demokrat dibawah kepemimpinan Debby Kurniawan yang mengusung H. Fadeli menjadi cabup tanpa mekanisme penjaringan terbuka telah menjadi perhatian dan bahan kajian di DPP partai Demokrat. Kemungkinan juga tindakan tidak demokratis ini akan mendapat sanksi dari DPP Partai Demokrat.
Farhan menuding DPD Partai Demokrat Lamongan sudah berani melanggar aturan dan melanggar amanat kongres Partai Demokrat. Penjaringan cabup cawabup secara terbuka itu merupakan peraturan organisasi. Keputusan organisasi dalam mekanisme pencarian calon pemimpin seharusnya sosok calon yang dikehendaki rakyat.
Di samping tindakan DPD Partai Demokat yang tidak demokratis,sosok calon incumbent juga dianggap tidak menunjukkan sikap baik terhadap Partai Demokrat Pusat. H. Fadeli dianggap tidak berhasil memberangkatkan caleg partai democrat menjadi anggota DPR RI padahal pada waktu pileg tahun 2014 suara Partai democrat di Kabupaten Lamongan lebih dari 200 ribu. Hal ini yang menjadi catatan negative dari sosok H. fadeli. Apalagi Fadeli bukan kader tulen Partai Demokrat
“hal ini sudah saya laporkan pada teman DPP juga. Lebih-lebih sosok fadeli memiliki catatan di DPP, yakni tidak berhasil memberangkatkan DPR RI dari Partai Demokrat waktu itu. Hal ini jelas one prestasi bagi fadeli, apalagi waktu suara demokrat kabupaten lebih dari 200 ribu. Fadeli tidak menunjukkan sikap baik terhadap demokrat pusat. Dan memanglah Fadeli bukan kader Demokrat, hanya saja anaknya kebetulan ketua DPD,”paparnya
Farhan akan menyampaikan ke DPP Partai Demokrat bahwa Partai Demokrat sudah dijadikan kendaraan pribadi untuk memperkaya diri sekaligus melanggengkan kekuasaan, yang sangat dibenci rakyat Lamongan. DPD Partai Demokrat Lamongan kelak akan menyesal mendukung H. Fadeli sebagai cabup Lamongan.
“Demokrat hari ini bertekad untuk menjaga pilkada dari tangan-tangan bandit. Jika nanti ternyata para perusak demokrasi dan penghisap rakyat ini lolos di Lamongan, rakyat bisa menyampaikan protes langsung secara tertulis atau lisan, tentang keadaan buruk ini, terhadap DPP”imbau Farhan
Secara terpisah, menanggapi isu bahwa Pasangan SURGO akan pecah dan Abdul Ghofur akan digandeng calon Bupati Fadeli, ketua Forum Komunikasi DPAC PKB se Kabupaten Lamongan, Mahfud Shodiq mengatakan bahwa pihaknya tetap komitment dan mengawal pasangan SURGO. Semua Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting (PR) PKB masih solid mendukung pasangan SURGO.
“bahwa sampai saat ini PAC dan PR PKB sepakat untuk meng goalkan pasangan SURGO”ujar mantan anggota DPRD Lamongan ini.
Bahkan untuk mengawal pasangan SURGO, FK DPAC PKB se-Kabupaten Lamongan sudah mendatangi DPW PKB dan DPP PKB untuk menyampaikan aspirasi massa PKB di tingkat bawah.
“karena menjadi keputusan Partai, pasangan SURGO harus diamankan gitu”pungkas Mahfud.
Penulis : Udin
Editor : M Arief Budiman