GRESIK,(metropantura.com) - Tingginya harga dan permintaan jahe merah (zingiber officinale var rubrum) dipasaran, membuat Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Gresik mengadakan budidaya produk tersebut.
Pada Kamis Pagi, (2/7/2015) Kepala BP4K, Labat Wibowo bersama Camat Kebomas, Jairrudin serta Muspika Kecamatan Kebomas dan Masyarakat Petani Desa Kedanyang secara simbolis mengadakan penanaman tunas jahe kedalam polybag maupun lahan yang telah disediakan. Selanjutnya, para petani anggota Gapoktan Desa Kedanyang siap melanjutkan melaksanakan penanaman 2000 (dua ribu) tunas bibit tanaman jahe.
Menurut Kepala BP4K tentang Bududaya produk pertanian jahe merah karena kami banyak sekali permintaan. Beberapa pihak telah menyatakan siap untuk menampung produksi dan membeli jahe merah asal Desa Kedanyang ini. Labat melihat ini sebuah peluang yang harus ditindaklanjuti. Setelah itu pihaknya menemukan Desa Kedanyang sebagai tempat yang cocok untuk komoditi ini. “Ini contohnya baru beberapa minggu saja sudah setinggi ini” ujarnya sambil menunjuk tunas-tunas yang sudah agak tingi.
Penanaman di dalam polybag ukuran 50 cm, menurut labat lebih mudah dan menguntungkan. Selain perawatannya lebih mudah, juga dalam masa pembesaran rimpangnya selama 10 bulan sampai setahun akan tumbuh tunas-tunas baru. “Dalam kurun waktu ada sekitar 30 tunas baru tumbuh. Tunas inilah yang bisa dipakai bibit kembali, juga laku dijual seharga seribu limaratus dan sudah ada yang menampung” ujar Labat Optimis.
Dalam waktu 10 bulan sampai setahun, petani bisa memanen rimpang jahe merah antara 5 – 10 kg tiap polybag dengan harga ditingkat Rp. 10 ribu per kilogram. Namun labat menyatakan, harga jahe merah dipasaran yaitu ditingkat pengecer sangat fluktuatif, tergantung demand and suply. “Saat ini harga ditingkat pengecer mencapai duapuluh ribu perkilogram, namun pernah mencapai delapan puluh ribu rupiah perkilogram” tandasnya.
Pada tahap awal budidaya Jahe merah kali ini masyarakat petani desa kedanyang mendapat bantuan Bibit jahe merah dari Corporate social responbility (CSR) PT Pertamina EP. Pihak Pertamina EP berjanji siap membantu untuk menjadi pendamping petani sampai program ini berhasil. Hal ini disampaikan oleh perwakilannya, Isye Widyasari melalui kabag Humas Pemkab Gresik, Suyono saat ikut menjadi saksi penanaman perdana Jahe merah di desa Kedanyang.
Sementara Camat Kebomas Jairudin berharap agar produk ini menjadi produk andalan Kecamatan Kebomas. “Kalau produk ini berhasil, saya yakin semua wilayah di Kabupaten Gresik serta Kabupaten lain akan menjadikan Kebomas sebagai percontohan. Mereka akan membeli jahe merah dari kita. Apalagi produk jahe merah dari sini berkwalitas bagus”. Katanya. Jairrudin juga mengaku, Bupati Sambari sangat tertarik dengan komoditi ini sehingga dia mengusulkan agar nantinya ada produk jahe merah kemasan yang berasal dari Kebomas. Hal ini disampaikan Bupati Sambari kepada Camat Kebomas Jairrudin saat melaporkan kegiatan penanaman jahe merah ini.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman