Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

36 Hektar  Areal  Padi di Gresik Terkena  Puso

Kamis, 13 Agustus 2015 | 16.42.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-08-13T09:42:45Z
GRESIK,(metropantura.com) - Kemarau panjang melanda Kabupaten Gresik, mulai berdampak pada tanaman padi. Sedikitnya, 36 hektar dari sekitar 38.000 hektar areal persawahan padi yang tersebar di 18 kecamatan terkena puso(gagal panen). Rata-rata areal padi seluas itu tersebar di kecamatan yang dikenal dengan lumbung padi, seperti Kecamatan Benjeng, Balongpanggang dan Cerme.

Padi usia mulai 30-60 hari mati dan mengering, lantaran kekurangan air. Hal ini diakibatkan kantong-kantong air seperti sungai kecil, sumur bor dan telaga yang selama ini damfaatkan petani untuk sarana irigasi mengering dampak musim panas. " Kami terus lakukan pengawasan daerah-daerah yang mengalami kekeringan, " kata Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Pemkab Gresik, Ir Agus Djoko Waluyo, kemarin.

Menurut Agus, areal persawahan padi yang mengalami puso tahun ini, terbilang menurun dibanding tahun sebelumnya, yang mencapai 100 hektar lebih. Ini disebabkan, banyak petani yang tidak mengambil musim tanam ketiga, karena mereka memeridiksi bakal kesulitan air, karena kemarau.

Namun, lanjut Agus, tidak menutup kemungkinan, jumlah areal persawahan padi yang terkena puso akan terus bertambah. Sebab, masih banyak areal padi yang baru berusia di bawah 60 hari mulai mengalami kekurangan air. " Rata-rata padi itu dipanen dalam usia 90 hari atau 3 bulan. Kalau belum mencapai usai 60 hari saja kekurangan air, maka bisa dipastikan padi itu akan gagal dipanen, " terangnya.

Dinas Pertanian belum bisa menghitung kerugian yang dialami oleh petani akibat areal padinya mengalami gagal panen. Sebab, jumlahnya diprediksi akan terus bertambah. Namun, kalau dilihat rata-rata biaya yang dikeluarkan petani untuk tanam perhektarnya mencapai antara Rp 5-7,5 juta. " Itu belum masuk biaya obat-obatan dan pupuk, " jelasnya.

Agus menambahkan, Dinas Pertanian akan memberikan bantuan berupa bibit benih kepada para petani yang mengalami gagal panen. Sehingga, kalau musim hujan tiba, mereka bisa memulai tanam dengan benih bantuan tersebut. " Benih sudah kami siapkan. Kami mintakan bantuan dari propinsi, " pungkasnya.


Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update