Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Warga Kembangan Hentikan Paksa Proyek Pipa Gas PJB

Minggu, 09 Agustus 2015 | 18.27.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-08-09T11:27:24Z
GRESIK,(metropantura.com) - Warga Komplek Perumahan Kembangan Regency Dusun Srembi, Desa Kembangan Kecamatan Kebomas, marah dengan pihak kontraktor dan PT PJB selaku pekerja dan pemilik proyek pemasangan pipa gas yang melintang di depan perumahan mereka. Penyebabnya, mereka tanpa minta izin warga dan lakukan sosialisasi terlebih dulu dengan warga terdampak, langsung lakukan penggalian tanah untuk pemasangan pipa gas.

Tragisnya, pekerja juga sudah melubangi jalan penghubung. Mereka juga sudah mulai memasang pipa gas di bawah jalan tersebut. Pipa berdiameter 16 dim tersebut dimasukkan ke dalam bawah jalan sekitar 6 meter dari total panjang sekitar 15 meter, tepatnya utara jembatan tol yang menghubungkan Desa Kembangan-Kedanyang Kecamatan Kebaomas.

Namun, pipa berukuran cukup raksasa itu tidak bisa dimasukkan, karena jalan yang dilubangi itu terus longsor. Parahnya, pihak pekerja juga menyumbat aliran saluran pembuangan air dari komplek perumahan Kembangan Indah dan Griya Asri. Sehingga, air masuk ke dalam lubang bawah jalan yang akan dimasukkan pipa gas.

Akibatnya, air limbah itu mengancam masuk ke komplek perumahan Kembangan Rengency. Kalau kondisi ini terus berlanjut, terlebih kalau musim hujan tiba, proyek yang dihentikan oleh warga itu belum tuntas, maka bisa dipastikan, komplek perumahan Kembangan Regency akan kebanjiran. " Karena pihak PJB dan pihak kontraktor tidak kulo nuwun (memberitahukan warga) dan lalukan sosialisasi, maka warga sepakat untuk menghentikan paksa proyek dan memasang spanduk, " kata Ketua RT 5, Katik Alfarisi, didampingi Ketua RW 3 Desa Kembangan dan Kades Kembangan, Ngadimen, Minggu (9/8).

Menurut Katik, pipa gas yang sekarang dalam tahap penggalian tanah itu di sisi komplek perumahan warga Kembangan Regency, jaraknya tidak mencapai 2 meter dengan perumahan. Padahal, pipa yang akan dipasang di tempat tersebut adalah pipa gas yang sangat membahayakan. " Warga kami sangat ketakukan dan dihantui rasa was-was kalau pipa tersebut jadi terpasang dan gasnya on (distribusi) akan terjadi insiden meledak, seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah, " tukasnya.

Karena itu, warga Kembangan Regency, yang diamini oleh Ketua RW 3 Desa Kembangan dan Kades Kembangan, sepakat untuk menghentikan proyek pipa gas PJB tersebut, hingga batas waktu yang belum ditentukan. " Kami akan giliran lakukan jaga di lokasi proyek. Sebab, kami selalu dibuat kucing-kucingan oleh pihak proyek. Ketika kami tidak jaga, proyek dilanjutkan. Namun, ketika kita jaga mereka mau menghentikan proyek. Kami minta tanggungjawab pihak terkait, " pintanya.

Katik menambahkan, sebelumnya dirinya bertemu dengan salah satu pekerja yang mengaku dari Project Pipeline Orf Maspion V-PJB Gresik. Petugas tersebut mengaku segera meminta pihak Humas PJB lakukan pertemuan dengan warga untuk lakukan sosialisasi. Bahkan, Katik mengaku diminta nomor teleponnya agar pihak Humas PJB bisa menghubunginya. Namun, hingga 24 jam ditunggu, pihak PJB tidak ada yang kunjung menghubunginya.

Heriyono, dari PT Cakra selaku kontraktor yang mengerjakan proyek pemasangan pipa gas membenarkan, kalau proyek pemasangan pipa gas itu milik PJB. Namun, dia mengaku tidak memiliki otoritas untuk mengumpulkan atau minta izin warga sekitar untuk pengerjaan project tersebut. " Ya memang warga memliki hak itu, memertanyakan keberadaan proyek ini. Tapi, saya gak punya otoritas untuk menjelaskan. Saya hanya pekerja. Yang memiliki wewenang pihak PJB, " katanya.

Sayang, pihak PT PJB Gresik belum bisa dikonfirmasi terkait proyek pemasangan pipa gas miliknya yang melintang di depan komplek perumahan Kembangan Regency dan langkah warga Kembangan Regency yang menghentikan proyek tersebut.

Sementara Kades Kembangan, Ngadimen mengaku, sebelum proyek pemasangan pipa gas PJB dilaksanakan, pihaknya didatangi pihak PJB. Mereka memberitahukan kalau mereka akan mengerjakan proyek pipa gas. Kepada pihak PJB, Ngadimen mengaku meminta agar pihak PJB lakukan sosialisasi kepada warga terdampak terlebih dulu sebelum proyek dikerjakan.

Namun, Ngadimen meminta kepada pihak PJB agar membuat permintaan secara tertulis untuk lakukan sosialisasi keberadaan proyek tersebut. Sebab, dia adalah pejabat pemerintah yang memiliki tangungjawab terhadap atasan. " Saya sudah meminta pengajuan sosialisasi secara tertulis. Tapi, hingga sekarang tidak lakukan. Anehnya, proyek sudah dikerjakan, " katanya." Namun, pada dasarnya saya merespon tuntutan warga yang menghentikan proyek tersebut karena tidak adanya sosialisasi, " sambungnya.

Camat Kebomas, Jairrudin juga mengaku belum tahu keberadaan proyek pemasangan pipa gas milik PT PJB di wilayahnya itu. " Pemasangan pipa apa, saya belum tahu. Pipa gas apa itu? " kata Jairrudin melalui pesan singkatnya.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update