Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Arahkan Integritas Ilmu Quraniyah Dan Kauniyah

Kamis, 17 September 2015 | 18.50.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-09-17T11:50:20Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam kini tengah getol mendorong Universitas Islam Negeri (UIN) agar menonjolkan integrasi Ilmu Quraniyah dengan Ilmu Kauniyah.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI Amsal Bakhtiar saat menjadi keynote speaker dalam Workshop Al Qur’an dan Sains, Islamisasi, Integrasi atau Sumber Etik Ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ishlah, Sendangagung, Paciran, Kamis (17/9).

Workshop itu sendiri sebagai langkah awal Ponpes yang diasuh KH M Dawam Sholeh untuk mendirikan Pendidikan Tinggi Agama Islam di Al Ishlah. Juga hadir dalam workshop itu perwakilan Asia Tenggara dari International Institute of Islamic Thought (IIIT) Habib Chirzin.

Menurut Amsal Bakhtiar, jika Al Ishlah mampu merumuskan konsep integrasi ilmu yang berasal dari ayat-ayat Al Quran (Quraniyah) dengan ilmu yang terhampar di jagat raya ini (Kauniyah), itu akan menjadi kontribusi yang bagus sekali bagi dunia Islam.

Karena saat ini pula, lanuut dia, UIN sedang menonjolkan integrasi Ilmu Quraniyah dengan Ilmu Kauniyah.

“Integrasi ini masih dalam proses mencari bentuk. Belum pada kesimpulan yang komprehensif. Jika ada unsur distingtif, pembeda, dari Al Ishlah melalui workshop ini, dengan konsep dari perguruan tinggi islam swasta lainnya, itu akan sangat bagus sekali, “ kata dia.

Masih menurut Amsal Bakhtiar, dasar integrasi itu karena secara historis, sejak abad pertama hijriyah, Islam bisa berkmbang dengan pesat karena memahami dengan baik integrasi ini. Dia kemudian mencontohkan Ibnu Sina yang ahli fiqih dan sekaligus seorang dokter hebat.

“Ulama kala itu tidak membedakan keahlian Quraniyah dengan Kauniyah., “ jelentreh dia.

Sedangkan secara filosofis, Al Qur’an sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari ilmu pengetahuan, sains. Karena ayat Allah tidak hanya yang tertulis dalam Al Qur’an, tapi juga yang terhampar di alam.

“Namun kemudian terjadi kemunduran dan disintegrasi oleh berbagai sebab ketika seolah-olah quraniyah itu hanya milik madrasah dan pesantren, sedangkan kauniyah hanya milik sekolah umum, “ katanya menambahkan.

Sementara Pj Bupati Lamongan Wahid Wahyudi yang hadir dalam workshop itu juga memberikan kritik ketidakmampuan SDM lokal untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena itu dibutuhkan lompatan untuk bisa menjadi tuan di rumah sendiri.

Dia kemudian mencontohkan banyaknya sumberdaya alam Indonesia yang begitu melimpah namun dikelola oleh SDM dari luar negeri.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update