BOJONEGORO,(metropantura.com) - Pencalonan Rasiyo sebagai Walikota Surabaya Periode 2015-2020,akan dipertahankan oleh DPP PAN,yang mana pasangan Rasiyo dan Imam Abror telah ditolak oleh KPU Surabaya beberapa hari yang lalu.Namun hal tersebut tidak menyurutkan Partai berlambang Matahari terbit itu untuk mengusung Rasiyo dan mencari pengganti Imam Abror.Hal itu dikatakan Wakil Ketua umm DPP PAN Drs,Suyoto M,si kepada wartawan 2/9.
Suyoto menandaskan bahwa pencalonan saudara Imam Abror sebenarnya tidak ada masalah, surat rekomendasi yang di permasalahkan itu asli Cuma di scener.
“Karena kami pada saat itu sedang sibuk Muswil di Kediri,dan surat rekomendasi yang asli sudah diberikan oleh Sekjen namun saat di tunggu di Jakarta suruan Pak Imam tidak datang”ujar Suyoto.
Suyoto juga mengucapkan terima kasih kepada KPU Pusat yang mana telah meloloskan Rasiyo sebagai calon Walikota Surabaya telah memenuhi syarat.Cuma sekarang pihaknya akan mencari pengganti Imam Abror,menurut Suyoto bahwa tadi malam sudah melakukan diskusi internal kira-kira siapa pengganti Imam.
“Hasil dari diskusi tersebut kita telah memilih dua orang yaitu Ibu Esti Mantan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya dan Ibu Endang mantan Kepala Dinas Disperindag Surabaya,kalau kita pilih figure wanita karena Ibu Risma juga wanita,”tambah Suyoto.
Menurut Bupati Bojonegoro tersebut, kedua orang itu telah berpengalaman dibidang pemerintahan dan juga kredibel,yang nantinya kalau diantara kedua orang dipilih maka pihaknya akan mendaftarkan pasangan tersebut ke KPU Surabaya pada tanggal Enam nanti.
Kang Yoto begitu panggilan akrabnya juga menandaskan bahwa hal tersebut akan di diskusikan dengan Pak De Karwo, karena dari Demokrat sendiri juga menggadang calonya sendiri.
“Saya dengar beliaunya mantan anggota DPR RI dari Dapil Jatim”imbuh Suyoto.
Saat disinggung terkait pemilihan Walikota Surabaya Suyoto mensinyalir ada pihak-pihak tertentu,atau sekelompok demi kepentingan, yang menunda agar pemilihan Walikota Surabaya tidak terjadi di Tahun 2015 dan mengharapkan pemilihan pada Tahun 2018.
“Mungkin mereka yang tidak suka kepada Ibu Risma,agar Ibu Risma mundur dari pencalonan, dan nanti akan muncul kandidat-kandidat lain supaya pemilihan Walikota akan ramai dan banyak calonnya." Kata Kang Yoto.