LAMONGAN,(metropantura.com) - Kemarau yang berlangsung sekitar tiga bulan membuat sejumlah desa di Lamongan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Daerah yang banyak mengalami kekeringan di Lamongan adalah wilayah bagian selatan seperti kecamatan Tikung, Mantup, Kembangbahu, Sukorame, Ngimbang, Sugio dan Kedungpring.
Di musim kemarau ini juga membawa berkah bagi penjual air. Seperti bisnis air yang dijalani oleh Andik, warga Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu lamongan. Bisnis sampingan menjual air bersih dilakukan oleh Andik mulai akhir bulan Juni lalu. Dengan modal mobil bak dan tangki air fiber kapasitas 520 liter serta diesel pompa air, Andik melayani masyarakat yang kekurangan air bersih di sekitar Kecamatan Kembangbahu.
“ Mulai jual air bersih bulan Juni akhir,saya menggunakan mobil ini,diesel,dan tandon air ini,”ujar Andik, Selasa (22/9).
Andik mengambil air dari sumur milik Suwarno di Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu. Sedangkan desa yang didrop air oleh Andik adalah Kalibogo,Kebalan,Wates, Kedungnagari, Sukorejo, Lopang, Pule, dan kalikapas.
Andik membeli Satu tandon air 520 liter seharga Rp. 5000 dan dijual dengan harga Rp. 40.000 per tandon. Dalam sehari Andik mampu menjual 10-15 mobil air bersih dengan sistem jual borongan artinnya pembeli harus membeli semua air satu tandon.
Andik mengakui tidak banyak keuntungan dari penjualan air. Hanya saja dirinya merasa terpanggil untuk membantu warga yang kekurangan air bersih. Dengan harga Rp. 40.000 bagi Andik hanya digunakan untuk pengganti bensin mobilnya.
“Jualnya borongan,dijual Rp.40.000, harga itu Cuma ongkosnya mobil saja. Kasihan warga kampung sana yang kekurangan air bersih,”ungkapnya.
Andik menjalani bisnis penjual air bersih hanya waktu kemarau saja dan karena mendapat pesanan warga. Ketika musim hujan Andik kembali bekerja di toko material di Kembang bahu.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman