Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kualitas Tembakau Di Desa Mantup Sangat Baik, Namun Terkendala Pemasarannya

Senin, 14 September 2015 | 18.40.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-09-14T11:40:01Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Musim kemarau sering kali dianggap sebagai musibah bagi sebagian masyarakat, karena sulitnya mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari. Hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan petani tembakau di Lamongan bagian selatan, khususnya Desa Mantup.

Seperti yang diungkapkan Mustofa (50), salah satu petani sekaligus pengepul tembakau asal Dusun Balongrejo Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Lamongan. Menurutnya kulitas tembakau yang mereka panen saat ini kualitasnya sangat baik. Hal itu dikarenakan rendahnya curah hujan pada musim tanam kali ini.

“Saat ini kualitasnya sangat bagus mas, soalnya tidak terkena hujan. tembakau itu kalau kena air hujan kualitasnya jelek,” Ujar Mustofa saat ditemui dirumahnya, Senin (14/9).

Harga tembakau pun bisa dibilang cukup baik meski lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk tembakau yang dijual ke pabrikan tahun lalu dikisaran Rp. 25.000, namun saat ini Rp. 20.000, sedangkan tembakau yang dijual di pasaran atau pengecer yang tahun lalu mencapai Rp.50.000 perkilogram, kini Rp. 40.000, yang kebanyakan dipakai untuk susur dan rokok udud (racikan sendiri).

Namun para petani dan pengepul tembakau harus menghadapi persoalan lain, yakni terkait dengan pemasaran. Sejumlah gudang rokok yang biasanya membeli tembakau dalam jumlah besar kini sebagian besar belum buka, sehingga para pengepul tembakau kesulitan untuk memasarkan tembakaunya.

Hal ini tentu saja membuat petani maupun pengepul tembakau merasa kebingungan untuk memasarkan tembakau mereka. Padahal kualitas tembakau saat ini jauh lebih baik jika dibandingkan tahun kemarin.

Mustofa tidak mengetahui secara pasti penyebab belum bukanya sejumlah gudang rokok yang biasanya sudah buka mulai pertengahan bulan Agustus. Ia memperkirakan hal ini merupakan imbas dari melemahnya rupiah, sehingga sejumlah gudang rokok belum melakukan pembelian tembakau.

“Mungkin akibat melemahnya rupiah, sehinga gudang banyak yang belum buka,” keluhnya.

Saat ini para petani dan pengepul tembakau hanya dapat berharap kepada pemerintah agar harga tembakau tetap stabil dan juga lebih mudah dalam pemasaran seperti tahun-tahun sebelumnya

“yang diperlukan petani tembakau saat ini harganya tetap bagus dan pemasarannya juga semudah tahun kemarin,” pungkas Mustofa.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update