Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemkab Bojonegoro Terancam Gagal Bayar

Rabu, 16 September 2015 | 19.45.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-09-16T12:45:33Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) - Dampak melemahnya Rupiah terhadap Dollar sangat implisit pada harga minyak mentah dunia yang terjun bebas dari harga 60 Dollar per US Dollar menjadi 45 US Dollar dan diperkirakan sampai akhir tahun. 

Hal ini harus diwaspai oleh Daerah-Daerah penghasil minyak yang kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sangat bergantung pada sektor ini. 

Maka dipastikan sektor penerimaan keuangan akan mengalami penyusutan luar biasa. Dan ini akan terjadi di Bojonegoro maka beberapa proyek akan mengalami gagal bayar serta beberapa program Pemerintah terancam mandeg. 

Tak hanya itu beberapa layanan dasar juga akan mengalami hal serupa.

Melihat situasi ini, Bupati Bojonegoro memerintahkan untuk memilih mana saja program dan proyek Pemerintah yang dengan terpaksa akan tidak dibayar.

"Pilihan pahit ini harus dipilih karena kekuatan anggaran Pemkab tidak lagi mampu untuk membayar."Ujar Bupati Bojonegoro,Kang Yoto.

Lebih jauh Kang Yoto mengungkapkan bahwa, pilihan pahit ini harus kita pilih karena kekuatan penerimaan kita juga mengalami penurunan yang sangat drastis.

"Diprediksikan jika Bojonegoro salah dalam memilih dan tidak segera diseuaikan dalam PABD T.A. 2015, Beberapa program pembangunan yang terancam gagal bayar diantaranya adalah Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Untuk diketahui bahwa Jamkesda ini adalah peruntukkannya untuk warga kurang mampu Bojonegoro yang tidak tercover dalam Jamkesmas."Ujar orang nomor satu di jajaran Pemkab tersebut. 

Tidak hanya sampai disitu,Kang Yoto juga membeberkan bahwa, bantuan untuk Instansi vertikal juga terancam tidak ada. 

"Ancaman lainnya adalah bantuan instalasi air bersih baik dropping air bersih yang selama ini diberikan untuk daerah rawan kekeringan juga akan mengalami nasib serupa dengan beberapa program pemerintah yang terancam gagal bayar."

Tamba Bupati yang suka lagu campur sari ini. 

Lebih jauh Bupati juga menyampaikan,bahwa hal tersebut barlaku untuk semua Masyarakat, para Pegawai baik yang berstatus Negeri maupun honorer maka terancam tidak akan menerima gaji, kata Suyoto. 

Sementara itu Kabag Humas Pemkab Bojonegoro,Heri Kristanto, juga membenarkan terkait masalah itu, bahwa, Alokasi Dana Desa (ADD) tahap 3 dipastikan terancam tidak akan mengucur kembali. 

Mengapa demikian, kekuatan anggaran kita dari sektor penerimaan Daerah akan mengalami penyusutan yang sangat drastis. "Ancaman lain juga akan terjadi pada kegiatan Penerangan Jalan Umum (PJU) di seluruh wilayah di Bojonegoro, dan juga terancam tidak akan menyala alias mengalami pemadaman karena tidak ada alokasi anggaran yang dipergunakan untuk membayar," tambah Heri mengakhiri.

Kabar lainnya adalah Alokasi Dana Desa (ADD) tahap 3 dipastikan terancam tidak akan mengucur kembali. Mengapa demikian, kekuatan anggaran kita dari sektor penerimaan daerah akan mengalami.

Penulis : Sandi Suswondo
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update