GRESIK,(metropantura.com) - Puluhan orang yang tergabung dalam Komite Pendidikan Gratis kambali berunjuk rasa turun ke jalan setelah sebelumnya mendatangi Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten Gresik menuntut mahalnya biaya pendidikan di kabupaten Gresik masih terlalu mahal. Selasa (20/10).
Puluhan orang berbagai elment diantaranya dari PC PMII, FSPBI KASBI, dan MGPK Gresik itu sambil membawa beberapa poster yang bertuliskan kecaman terhadap dunia pendidikan terkait itu juga menuntut pendidikan gratis bermutu tanpa diskriminasi, stop pungli dan segera kembalikan, tolak komersial pendidikan dan sangsi tegas pelaku pungli sekolah.
Haris Sofwanul Faqih koordinator aksi dalam orasinya mengatakan, maraknya pungutan biaya sekolah yang dilakukan oleh pihak sekolah, seperti biaya yang harus di tanggung wali murid pada tahun ajaran baru baik bagi siswa baru atau lama seperti biaya pembelihan seragam / kain seragam,buku pelajaran, (mulok)/LKS, biaya bimbingan belajar (bimbel) dan lain lain di rasa masih tidak transparan karena biaya tersebut tidak di sertai kwitansi/rincian.
" Padahal pembiayaan sekolah sudah di atur dengan jelas dalam aturan pendidikan, demikian juga biaya personal siswa yang semestinya wali murid diberikan kebebasan dalam memenuhinya dan tidak boleh ada unsur paksaan nyatanya juga di abaikan." ujar Faqih dalam orasinya.
Dalam orasinya, lanjut Faqih, ini menujukan kegagalan pemerintah DPRD, Bupati, Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kabupaten Gresik dalam melaksanakan amanat konstitusi UUD 45 dalam hal mencerdaskan kehiduoan bangsa." Oleh sebab itu kami dari Komite Pendidikan Gratis menyatakan mosi tidak percaya," Pungkasnya.
Karna saat itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin sedang ada tugas ke luar kota, akirnya sejumlah perwakilan pengunjuk rasa hanya bisa menyerahkan berkas yang di terima oleh Adik sekertaris Dispendik.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman