GRESIK,(metropantura.com) - Mungkin masih ada sebagian orang di Kabupaten Gresik belum mengetahui, latar belakang RGS-SQ(Relawan Gerakan Sosial-Sambari-Qosim) yang dibentuk dan didirikan oleh H. Moh Khozin dan H Khumaidi Ma'un dkk, beberapa bulan lalu. Relawan yang bergerak dalam misi sosial ini didirikan untuk membantu pasangan cabup-cawabup incumbent, Sambari Halim Radianto-Moh Qosim agar kembali bisa melanjutkan tongkat estafet kepemipinannya di Kabupaten Gresik lima tahun (periode 2016-2021), mendatang. Mengapa itu dilakukan? " Karena bagi RGS-SQ, dan juga perlu diketahui oleh semua masyarakat di Kabupaten Gresik, calon yang terbukti bisa lakukan perubahan, lakukan perbaikan dan bisa menjadikan Kabupaten Gresik bisa lebih baik saat ini adalah SQ, " kata Pendiri RGS-SQ, H Moh. Khozin, Jumat (9/10).
Menurut KHozin, selama lima tahun SQ menjabat (2010-20150, dirasa masyarakat masih ada beberapa sektor program/pembangunan yang penuntasannya belum seratus persen. Sehingga, kondisi itu sangat dimaklumi belum bisa memuaskan sebagian masyarakat. Namun, SQ akan mewujudkan harapan masyarakat itu. Lalu bagaimana cara mewujdkannya ? " Ya, SQ kembali harus bisa memimpin Gresik periode 2016-2021 agar bisa mewujudkan keinginan masyarakat tersebut, " tutur teman seperjuangan Syech Ali Akbar Marbun ini.
Khozin menegaskan, kalau masih ada sebagian masyarakat Kabupaten Gresik yang merasa belum puas atas kerja maksimal yang dilakukan SQ, selama lima tahun (2010-2015), sangat wajar. Sebab, SQ sebagai manusia biasa pasti ada plus dan minusnya, ada kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, untuk menutupi kekurangan SQ di periode sebelumnya, harus dilanjutkan diperiode yang akan datang. " Saya yakin mayoritas masyarakat Kabupaten Gresik sangat setuju duet SQ dilanjutkan agar Kabupaten Gresik bisa makin lebih baik, pembangunan yang telah ada tidak mandek di tengah jalan seperti cita-cita RGS-SQ selama ini, " jelasnya.
Khozin menjelaskan, selama lima tahun SQ memimpin Gresik, telah banyak berbuat dan membuahkan hasil yang gemilang. Di sektor kesejahteraan masyarakat misalnya, selama lima tahun menjabat SQ telah banyak membuat terobosan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Sebagai contoh, sektor ketenaga kerjaan, SQ terus meningkatkan kesejahteraan buruh lewat upah.
Hal ini bisa dibuktikan dengan tingginya UMK (Upah Minimun Kabupaten) Gresik. UMK Kabupaten Gresik pada tahun 2015 mencapai Rp 2.707.500. Padahal, pada saat awal tahun 2010 SQ menjabat atau tepatnya 27 September 2010, UMK Kabupaten Gresik baru Rp 1 juta. Kemudian, pada tahun 2012, UMK Gresik naik menjadi Rp 1.300.000. " Hingga tahun 2015 ini, UMK Gresik tembus Rp 2.707.500. Ini bukti SQ sangat peduli dengan ketenaga kerjaan. Sangat peduli dengan pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran, " papar pengusaha kaya asal Desa Peganden Kecamatan Manyar ini.
Selain itu, sektor pendidikan, SQ telah alokasikan anggaran pendidikan sebesar 37 persen dari kekuatan APBD hingga tahun 2015, Rp 2,89 triliun. Hal ini membuktikan, kalau pemerintahan SQ selama lima tahun bekerja keras agar kualitas pendidikan di Kabupaten Gresik makin baik, dan semua masyarakat di semua lapisan bisa mengeyam pendidikan. " Alokasi anggaran sektor pendidikan 37 persen itu jauh lebih tinggi dari patokan UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, bahwa alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari kekuatan APBN. Jadi, Gresik lebih tinggi, " terangnya.
Kemudian, di sektor kesehatan. Hingga tahun 2015, SQ telah aloksikan anggaran kesehatan sebesar 11,12 persen. Padahal, berdasarkan ketentuan amanat UU hanya 10 persen. " Ini menujukkan SQ selama lima tahun menjabat sangat konsen dan memiliki perhatian besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui ketenaga kerjaan, kesehatan, pengurangan angka kemiskinan, pendidikan dan lainnya, " kata Khozin.
Dan, perlu juga diketahui masyarakat, bahwa selama lima tahun SQ menjabat, bisa mewujudkan pembangunan Pelabuhan Internasional di Kecamatan Manyar yang sebelumnya tidak bisa diwujudkan pemerintahan sebelumnya. Projec ini dibuat dilandasi atas dasar untuk membuka dan menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasanya, untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Gresik. " Pelabuhan Internasional nantinya sedikitnya bisa menyerap tenaga kerja 123.750 orang, " ungkapnya.
Belum lagi, tambah Khozin, nantinya di Kabupaten Gresik akan dibangun smelter PT Freeport di lahan miliak PT Petrokimia Gresik (PG) seluas 80 hektar lebih. Mega proyek yang digolkan pada saat pemerintahan SQ itu, nantinya akan bisa menyedot sedikitnya 30.000 tenaga kerja. " Semua itu bukti, kalau SQ selama lima tahun menjabat sangat peduli terhadap lapangan pekerjaan dengan cara mencari terobosan dan inovasi baru untuk kesejahteraan rakyatnya, " jelasnya.
Karena itu, RGS-SQ terbentuk untuk membantu memerjuangkan SQ kembali memimpim Kabupaten Gresik periode 2016-2021, mendatang. Hal ini dilakukan agar PR(pekerjaan rumah) SQ yang belum bisa dituntaskan lima tahun lalu, bisa dituntaskan periode lima tahun mendatang. Mengapa harus SQ? " Sebab, untuk mengawali pembangunan itu tidak gampang, butuh anggaran besar lagi. Karena itu, pembangunan yang sudah wujud harus dituntaskan biar bisa dinikmati masyarakat, " pungkasnya.
Pemerintahan SQ selama lima tahun 2010-2015, telah banyak menorehkan pembangunan. Dari sekian pembangunan, ada yang sudah rampung 100 persen dan ada yang belum rampung. Pembangunan itu di antaranya, pembangun gapura selamat datang sisi timur (Surabaya) dan barat (Lamongan), WEP (wahana ekspresi poesponegoro) I dan II, di jalan Jaksa Agung Gresik, terminal Maulana Malik Ibrahim di Desa Lumpur, waduk Sukodono seluas 50 hektar, gedung ponek RSUD Ibnu Sina 5 lantai, puskesmas yang layak, pelabuhan internasional selaus 2.900 hekter, stadion Gelora Joko Samudro, BGS (Bendung Gerak Sembayat) seluas 86 hektar, Lapter Perintis Bawean, jalan lingkar Bawean 52 km lebih dan pembangunan lain.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman