Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Akhir Pekan, Harga Berbagai Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

Senin, 30 November 2015 | 17.41.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-11-30T10:41:43Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Pekan terakhir bulan November, Harga sejumlah komoditi di Lamongan berbondong-bondong mulai merangkak naik. Kenaikannya pun beragam, mulai dari seribu rupiah perkilo da nada juga yang mencapai Rp. 5000 perkilo.

Kenaikan harga terjadi hampir di semua jenis komoditi, mulai dari telor, daging ayam, hingga cabai. Untuk telur Ayam Ras mengalami kenaikan sebesar Rp. 1500, yang sebelumnya seharga 17.500 kini 19.000. sedangkan telur puyuh mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni dari harga Rp. 22.000 menjadi Rp. 26.000 perkilo, atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.000.

Sementara untuk daging ayam boiler dan jagung pipilan sama-sama mengalami kenaikan sebesar Rp. 1000. Daging ayanm boiler yang sebelumnya Rp 32.000 kini Rp. 33.000 perkilo, dan jagung pipilan dari harga Rp. 4.000 kini Rp. 5.000 perkilo.

Tak hanya itu, kenaikan juga dialami semua jenis cabai, mulai dari cabai keriting, cabai merah besar dan cabai rawit. Untuk cabai merah besar mengalami kenaikan sebesar Rp.2000, yakni dari harga Rp 10.000, kini Rp. 12.000 perkilo. Sedangkan untuk cabai rawit yang sebelumnya Rp. 15.000, kini menjadi Rp. 20.000 perkilo, atau naik sebesar Rp. 5000.

Namun untuk cabai keriting, sebenarnya pada pertengahan bulan November sudah mengalami penurunan derastis sebesar Rp. 11.000, yakni dari harga Rp. 21.000 menjadi Rp. 10.000. akan tetapi saat ini kembali naik menjadi Rp. 13.000 perkilo. Sedangkan untuk jenis kacang-kacangan yang mengalami kenaikan hanya Kacang Hijau, yang semula Rp 15.000 perkilo, kini Rp.17.000.

Sementara itu, Watini (46) salah satu pedagang sayuran di Pasar tradisional Sidoharjo Lamongan mengaku kurang tahu pasti penyebab naiknya berbagai jenis komoditi tersebut. namun ia memperkirakan hal itu disebabkan oleh minimnya stok barang.

“Saya juga tidak tahu pasti penyebabnya mas, tapi mungkin itu karena setok barangnya sedikit,” beber Watini, Senin (30/11).
×
Berita Terbaru Update