LAMONGAN,(metropantura.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan bersama Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Lamongan melakukan sosialisasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan tahun 2015 di komunitas penyandang disabilitas diantaranya Tunarungu,Tunawicara,tuna netra.
Sosialiasasi dilaksanakan di ruang pertemuan SDLB kelurahan Banjarmedalan Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, Minggu (22/11). Hadir dalam acara sosialisasi tersebut komisioner KPUK Lamongan Fathur Rahman dan Dewi Maslahatul Umah, Ketua PPDI Ali Shodiqin dan sekitar 80 penyandang disabilitas.
Fathur Rahman, Divisi Sosialisasi KPUK Lamongan, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan melakukan sosialisasi di komunitas disabilitas karena masing-masing peserta sosialisasi yang berbeda-beda. Karena itu, dalam sosialisasi ini pihak KPUK Lamongan dibantu oleh seorang penterjemah bagi peserta tuna rungu.
“Kesulitannya karena masing-masing peserta ada yang tuna rungu, tuna daksa dan tuna netra.kita sudah dibantu oleh interpreternya, yang membantu kita menyampaikan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati lamongan tahun 2015,”ujar Fathur.
Sosialisasi di komunitas disabilitas tidaklah mudah karena diperlukan contoh surat suara yang bertulis huruf braille. Peserta sosialisasi mengeluhkan tidak adanya contoh surat suara yang bertulis huruf braille. Fathur mengakui bahwa pihaknya tidak membawa surat suara huruf brailer karena belum selesai dicetak.
“Untuk contoh dalam bentuk huruf braille belum jadi. Sehingga hari ini tidak bisa kita sampaikan dan tidak bisa kita lihatkan ke peserta sosialisasi,”jelasnya.
Karena contoh surat suara braille belum jadi, lanjut Fathur, KPU Lamongan masih mempunyai kewajiban untuk tetap mensosialisasikan lagi kepada komunitas penyandang disabilitas. Nanti informasi sosialisasi bisa dilakukan melalui Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang lamongan untuk disampaikan kepada anggotanya.
Untuk komunitas penyandang disabilitas,KPU Lamongan masih memiliki kendala tidak adanya contoh dari daftar pasangan calon dan visi misi paslon dalam bentuk huruf braille. Fathur berjanji akan menindaklanjuti masukan dari kalangan komunitas penyandang disabilitas terkait nama paslon dan program visi misi paslon ditulis dalam bentuk huruf braille.
“Yang menjadi kendala KPU adalah belum ada contoh dari daftar paslon sekaligus yang memuat program visi misinya dalam bentuk braille. Tetapi ini masukan yang sangat luar biasa setelah ini nanti kita follow up untuk kemudian dilakukan transformasi infomasi kepada penyandang disabilitas yang lainnya,”tandasnya.
Ketua PPDI Cabang Lamongan, Ali Sadikin, mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat senang sekali dengan adanya sosialisasi pemilukada di kalangan komunitas penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas bisa menyampaikan aspirasinya dalam memilih Bupati dan Wakil Bupati Lamongan.
“Sangat senang sekali, bahwa aspirasi teman-teman penyandang disabilitas terutama yang ada di Lamongan bisa teraspirasi,”jelas Sadikin.
Menurut Ali Sadikin baru kali ini KPU Lamongan melakukan sosialisasi pemilu di komunitas penyandang disabilitas. Sebelumnya KPU Lamongan tidak pernah melakukan sosialisasi pemilu di kalangan penyandang disabilitas.
“Selama ini teman-teman penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Lamongan belum pernah diadakan sosialisasi seperti ini,”jelasnya.
Sedangkan terkait alat peraga yang belum ada, Sadikin menjelaskan bahwa alat peraga untuk tuna netra belum bisa dipenuhi oleh pihak KPU Lamongan. tidak adanya alat peraga tersebut membuat penyandang tuna netra belum bisa maksimal tentang sosialisasi pilkada.
“Alat peraga untuk Tuna rungu wicara sudah ada, untuk yang tuna netra mungkin karena keterlambatan cetak atau distribusi, untuk teman-teman tunanetra masih belum bisa maksimal tentang sosialisasi pilkada ini,”tandasnya.
Sosialiasasi dilaksanakan di ruang pertemuan SDLB kelurahan Banjarmedalan Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan, Minggu (22/11). Hadir dalam acara sosialisasi tersebut komisioner KPUK Lamongan Fathur Rahman dan Dewi Maslahatul Umah, Ketua PPDI Ali Shodiqin dan sekitar 80 penyandang disabilitas.
Fathur Rahman, Divisi Sosialisasi KPUK Lamongan, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan melakukan sosialisasi di komunitas disabilitas karena masing-masing peserta sosialisasi yang berbeda-beda. Karena itu, dalam sosialisasi ini pihak KPUK Lamongan dibantu oleh seorang penterjemah bagi peserta tuna rungu.
“Kesulitannya karena masing-masing peserta ada yang tuna rungu, tuna daksa dan tuna netra.kita sudah dibantu oleh interpreternya, yang membantu kita menyampaikan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati lamongan tahun 2015,”ujar Fathur.
Sosialisasi di komunitas disabilitas tidaklah mudah karena diperlukan contoh surat suara yang bertulis huruf braille. Peserta sosialisasi mengeluhkan tidak adanya contoh surat suara yang bertulis huruf braille. Fathur mengakui bahwa pihaknya tidak membawa surat suara huruf brailer karena belum selesai dicetak.
“Untuk contoh dalam bentuk huruf braille belum jadi. Sehingga hari ini tidak bisa kita sampaikan dan tidak bisa kita lihatkan ke peserta sosialisasi,”jelasnya.
Karena contoh surat suara braille belum jadi, lanjut Fathur, KPU Lamongan masih mempunyai kewajiban untuk tetap mensosialisasikan lagi kepada komunitas penyandang disabilitas. Nanti informasi sosialisasi bisa dilakukan melalui Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang lamongan untuk disampaikan kepada anggotanya.
Untuk komunitas penyandang disabilitas,KPU Lamongan masih memiliki kendala tidak adanya contoh dari daftar pasangan calon dan visi misi paslon dalam bentuk huruf braille. Fathur berjanji akan menindaklanjuti masukan dari kalangan komunitas penyandang disabilitas terkait nama paslon dan program visi misi paslon ditulis dalam bentuk huruf braille.
“Yang menjadi kendala KPU adalah belum ada contoh dari daftar paslon sekaligus yang memuat program visi misinya dalam bentuk braille. Tetapi ini masukan yang sangat luar biasa setelah ini nanti kita follow up untuk kemudian dilakukan transformasi infomasi kepada penyandang disabilitas yang lainnya,”tandasnya.
Ketua PPDI Cabang Lamongan, Ali Sadikin, mengatakan bahwa pihaknya merasa sangat senang sekali dengan adanya sosialisasi pemilukada di kalangan komunitas penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas bisa menyampaikan aspirasinya dalam memilih Bupati dan Wakil Bupati Lamongan.
“Sangat senang sekali, bahwa aspirasi teman-teman penyandang disabilitas terutama yang ada di Lamongan bisa teraspirasi,”jelas Sadikin.
Menurut Ali Sadikin baru kali ini KPU Lamongan melakukan sosialisasi pemilu di komunitas penyandang disabilitas. Sebelumnya KPU Lamongan tidak pernah melakukan sosialisasi pemilu di kalangan penyandang disabilitas.
“Selama ini teman-teman penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Lamongan belum pernah diadakan sosialisasi seperti ini,”jelasnya.
Sedangkan terkait alat peraga yang belum ada, Sadikin menjelaskan bahwa alat peraga untuk tuna netra belum bisa dipenuhi oleh pihak KPU Lamongan. tidak adanya alat peraga tersebut membuat penyandang tuna netra belum bisa maksimal tentang sosialisasi pilkada.
“Alat peraga untuk Tuna rungu wicara sudah ada, untuk yang tuna netra mungkin karena keterlambatan cetak atau distribusi, untuk teman-teman tunanetra masih belum bisa maksimal tentang sosialisasi pilkada ini,”tandasnya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman