Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

2016, Kelanjutan Pembangunan Gelora Joko Samudro Terancam Mandek

Rabu, 09 Desember 2015 | 18.52.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-09T11:52:21Z
GRESIK,(metropantura.com) - Gelora Joko Samudro (GJS) merupakan proyek terbesar di Gresik tahun ini. Meskipun baru 'setengah matang' atau tidak tuntas seratus persen, bangunan yang sudah menelan anggaran ratusan miliar rupiah itu nekad diresmikan 22 September 2015 lalu, beberapa hari menjelang jabatan Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto-M Qosim berakhir.

Desember ini, pembangunan GJS yang juga dikenal dengan Stadion Lengis itu juga belum rampung. Dari pantauan di lapangan, tribun yang rencananya dibangun tertutup, masih belum selesai semua. Dari pembangunan tahap II ini hanya seperuh saja yang memiliki atap, yaitu tribun sebelah barat.

Sedangkan tribun sisi lainnya, masih dibangun beberapa tingkat saja. Jadi gambarannya saat ini mirip dengan Stadion Tri Dharma milik PT Petrokimia Gresik. Untuk lapangan sepakbola memang sudah bisa dipakai. Tapi fasilitas olahraga lainnya yang akan melengkapi GJS belum ada.

Dan kalau berbicara kenyamanan, GJS masih gersang. Belum ada ruang terbuka hijau. Sedangkan jalan baru sisi timur GJS yang akan dibangun tembus ke Jl Darmo Sugondo sebagai rekayasa lalulintas juga belum dibangun sama sekali.

Pembangunan GJS akan dibiarkan berakhir pada tahap II saja. Di tahun 2016 mendatang tidak dilanjutkan, karena biaya pembangunan tahap berikutnya, yaitu tahap III tidak dialokasikan dalam APBD Gresik 2016. Hanya menunggu 'durian jatuh' dari Pemerintah Pusat.

Tugas Husni Syarwanto, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Pemerintah Kabupaten Gresik membenarkan jika tahun 2016 mendatang tidak ada alokasi dari APBD Gresik 2016 untuk pembangunan tahap III GJS.

"Yang ada hanya anggaran maintenence atau perawatan saja. Dan posnya ada di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora)," ujarnya.

Anggaran perawatan itu, terang Tugas, nantinya digunakan untuk kebersihan, listrik, air, dan perawatan lainnya. "Tapi saya lupa berapa besarannya," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan GJS dipilih untuk event nasional, dan Pemerintah Pusat mengucurkan dana untuk pembangunan tahap III hingga tuntas. "Memang tidak ada anggaran dari APBD Gresik 2106 untuk pembangunan tahap tiga. Tapi bisa saja nanti akan ada evaluasi, kemudian stadion ini dipilih untuk sebuah event, dan Pemerintah Pusat memberikan bantuan dana pembangunan tahap tiga," terang mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik itu.

Saat ini, menurutnya, GJS sudah siap untuk digunakan. "Hanya saja mungkin akan ada penambahan kecil, seperti penghijauan atau kantin saja," ujar Tugas.

"Saat ini, sederhananya bentuk Stadion Lengis mirip dengan Stadion Tri Dharma milik PT Petrokimia Gresik. Tribunnya yang ada atapnya hanya di sisi barat, sedangkan tribun di sisi lainnya belum tinggi dan belum beratap. Nanti untuk pembangunan tahap tiga, seluruh tribun sudah ada atapnya," imbuhnya.

Tidak dianggarkannya pembangunan tahap III ini, tambah Tugas, bukan berarti tidak ada perencanaanya. "Kita untuk perencanaan atau plant Gelora Joko Samudro hingga 100 persen tuntas sudah ada, tapi anggaran multiyearsnya memang hanya dialokasikan untuk tahap satu dan dua saja atau hingga tahun 2015," ujar Tugas.

Sedangkan, terkait kebutuhan dana pembangunan tahap III, Tugas yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik itu memastikan anggarannya lebih sedikit dari pembangunan tahap I dan II. "Pondasi bangunan kan sudah ada, ini kan cuma menambahi, anggarannya pasti tidak sebanyak pembangunan tahap I lalu," ujarnya.

Seperti diketahui, pembangunan GJS tahap I dan II dialokasikan anggarannya sejak tahun 2011 lalu. Total anggaran multiyears yang sudah dialokasikan hingga 2015 sebanyak Rp 255 miliar.

Kepala Disbudparpora Gresik Siswadi Aprilianto mengungkapkan untuk anggaran perawatan dan operasional GJS mencapai Rp 2 miliar. Namun, pihaknya saat ini masih belum memastikan apa saja kebutuhan perawatan dan operasional tersebut.

"Sudah dianggarkan pada APBD 2016, untuk jumlahnya antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar," terang.

Menurut dia, saat ini pihaknya masih meraba-raba kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Sebab, stadion tersebut masih baru dan pihaknya belum berpengalaman merawat stadion.

"Kemungkinan operasional keamanan, listrik, perawatan rumput dan kebersihan," kata dia.

Ditambahkan, untuk tahun 2017 kemungkinan kebutuhan perawatan dan operasional baru bisa dipastikan. Sebab, pihaknya masih perlu belajar pada anggaran tahun 2016. Apalagi, untuk pengoperasioan stadion tersebut masih menunggu penyerahan dari kontraktor.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update