Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Adiwiyata, Tak Sekedar Lingkungan Namun Menyangkut Beberapa Aspek

Senin, 21 Desember 2015 | 16.23.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-21T09:23:48Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) Pemahaman tentang Adiwiyata sebenarnya tak sekedar masalah tentang penataan lingkungan namun lebih kompleks dari itu salah satunya adalah masalah kesehatan, kebersihan lingkungan. Namun juga adalah kebersihan dan keamanan makanan dan jajanan yang banyak tersedia disekolah.

Jajanan baik makanan dan minuman ini harus juga diperhatikan karena ini adalah masuk dalam bagian pengelolaan lingkungan sekolah.

Hal tersebut di sampaikan oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM saat membuka pembinaan adiwiyata tahun 2015 yang digelar oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Senin (21/12) pagi tadi.

Mengapa kebersihan dan keamanan ini harus diperhatikan, Wabup,mengatakan bahwa saat ini dikalangan mahasiswa tengah terjadi kasus KLB penyakit yang diakibatkan oleh asupan makanan yang tidak bersih dan tidak sehat.

"Melihat hal ini maka seyogyanya kebersihan makanan ini harus menjadi perhatian yang serius dari kita dalam mencapai adiwiyata di Kabupaten Bojonegoro,"ujar Wabup Wabup menegaskan bahwa dalam pengelolaan adiwiyata ini tak sebatas menata lingkungan, namun didalamnya mencakup beberapa hal mulai dari kebersihan, keamanan. Keamanan dalam hal ini adalah makanan dan jajanan yang banyak beredar di lingkungan sekolah.

"Harusnya dikaji tentang jajanan yang beredar dilingkungan sekolah apakah layak untuk dikonsumsi mulai dari bahan makanan apakah bersih, aman dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya."Tambah Wabup.

Masih kata Wabup,disinilah peran guru dan sekolah untuk menjaga keamanan anak-anak kita sehingga pada akhirnya tidak terjangkit penyakit atau sesuatu hal yang membahayakan.

Dalam kesempatan itu, Wabup juga mengingatkan seluruh jajaran sekolah di Kabupaten Bojonegoro yang mengikuti kegiatan pembinaan ini bahwa dalam mengelola lingkungan hidup jangan hanya berorientasi pada masalah biaya. Lingkungan ini menjadi tanggungjawab bersama seluruh komponen sekolah. Jika hanya mengandalkan biaya maka penataan lingkungan suatu hal yang mustahil. Kecerdasan dalam melihat musim juga sangat dibutuhkan sehingga program penataan lingkungan bisa berhasil.

Sementara itu, kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro, Elza Deba Agustina, SH, Mkes dalam laporannya menyampaikan bahwa sekolah diwiyata di Kabupaten Bojonegoro ditahun 2015 ini ada sejumlah 20 lembaga dengan rincian. 15 lembaga sekolah mendapatkan anugerah adiwiyata tingkat kabupaten, 3 lembaga mendapatkan anugerah ditingkat Propinsi dan 2 sekolah yakni berhasil meraih predikat sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional.

Yakni SMA Sumberejo dan SMKN4 Bojonegoro. Ditambahkan, bahwa pembinaan adiwiyata ini diikuti oleh kurang lebih 200 lembaga sekolah, mulai jenjang SMP dan SMA Sederakat baik yang berada dinaungan dinas pendidikan maupun Kementerian Agama.

Selain itu adiwiyata ini juga digalakkan di 10 pondok pesantren di Kabupaten Bojonegoro.

Elza Deba,juga menambahkan, bahwa nara sumber dalam kegiatan ini terdiri dari BLH, Dinas Pendidikan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Kata Deba mengakhiri laporanya.

Penulis  : Sandi Suswondo
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update