Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Akibat Tak Kuat Menahan Derasnya Arus Air , Dua Tanggul Asal Sungai Plalangan Dan Candipari Turi Jebol

Selasa, 15 Desember 2015 | 16.48.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-15T09:48:48Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Hujan yang hampir merata di wilayah Kabupaten Lamongan mengakibatkan tanggul aliran sungai jebol akibat tak kuat menahan arus air sungai. Senin petang (14/12).

Suprapto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan ketika dikonfirmasi mengungkapkan, ada dua titik tanggul yang jebol, yakni di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan sepanjang 10 meter dan Tanggul di Desa Candipari Kecamatan Turi sepanjang 5 hingga 6 Meter.

Ia menambahkan, Saat ini pihaknya juga sudah mengirimkan Gedhek (anyaman bambu), bongkotan (batang bambu) dan karung berisikan pasir untuk membendung tanggul yang jebol tersebut.

“Ada dua titik yang putus, yaitu kali plalangan tepatnya di Dusun Plalangan Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan kurang lebih sepanjang 10 meter dan Tanggul di Desa Candisari Kecamatan Turi 5 sampai 6 Meter. Saat ini kami menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat untuk membendung tanggul yang jebol tersebut termasuk bongkotan, ada glangsing (karung) dan gedhek.” Ungkap suprapto. Selasa (15/12).

Untuk membehani tanggul yang jabol Danramil 0812/03 Turi beserta seluruh anggotannya dan Kepala Desa Bapak Khusyari yang juga diikuti oleh hampir seluruh warga Dusun Candipari Desa balun Kecamatan Turi saling bahu-membahu untuk memperbaiki tanggul sungai yang jebol.

“Hari ini BPBD Dan sistemnya masih kerjabakti disana berikut ada TNI, Polisi dan masyarakat setempat,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Dandim 0812 lamongan Letnan Kolonel Jemz Andre.R.E,S.Sos menginstruksikan Kepada Danramil jajaran Kodim 0812 Lamongan untuk ikut ambil bagian guna mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat.

“Kegiatan Karya bakti tersebut merupakan wujud nyata bagi Kemanunggalan TNI dengan Rakyat. TNI tetap siap dan tetap berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah dan merupakan semangat bagi TNI untuk bersama-sama melaksanakan tugas tersebut,” ungkap Dandim.

Sementara ketika disinggung terkait banjir yang mulai melanda sejumlah wilayah di lamongan, Suprapto mengatakan bahwa yang menyebabkan banjir pada awal musim hujan ini dikarenakan banyaknya sampah yang menyumbat saluran air sungai.

“Banjir pada awal musim hujan seperti ini biasanya banyak aliran kali yang tersumbat sampah, tapi kalau sumbatan itu sudah hanyut, maka dengan sendirinya nanti arus sungai akan kembali lancar,” beber suprapto.

Suprapto juga menghimbau kepada masyarakat untuk waspada, terutama untuk wilayah yang menjadi langganan banjir, diantaranya adalah Babat, Laren, Karanggeneng dan daerah-daerah yang berada di sepanjang aliran sungai bengawan solo.

Hal itu dilakukan karena menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak curah hujan di wilayah Lamongan akan jatuh antara bulan Januari dan Februari.

“menurut prediksi BMKG, puncak curah hujan di lamongan akan jatuh antara januari sampai Februari, itu puncak-puncaknya. Selain itu beberapa titik yang menjadi langganan banjir yakni kecamatan Babat dan Laren karena besarnya luapan air dibengawan solo, sedangkan untuk kecamatan Karanggeneng dan kalitengah disebabkan oleh luapan bengawan njero,” bebernya.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update