Dalam kegiatan yang diikuti sekitar seratus petani sebagai sampling tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Ir. Aris Stiadi, MM. Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Inf Jemz Andre R E, S.Sos, Camat, Muspika dan Danramil Kecamatan Babat serta Kepala Desa setempat.
Kegiatan tanam padi serentak tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk mengajak para petani untuk lebih siap dalam menghadapi masa tanam, sehingga program swasembada pangan nasional dapat terealisasikan.
“Tujuan kegiatan ini dalam rangka peningkatan swasembada pangan, dimana kementrian pertanian bersama angkatan darat menginginkan para petani memiliki kesiapan untuk menghadapi masa tanam dan swasembada pangan dapat terealisasi,” jelas Dandim.
Dandim menambahkan, penanaman padi yang dilakukan secara serentak juga memberikan keuntungan tersendiri bagi para petani, yakni para petani dapat mengatasi hama secara bersama-sama sehingga kerugian yang sering dialami petani akibat serangan hama dapat diminimalisir.
“keuntungan dari penanaman serentak ini antara lain kita bisa mengatasi hama secara serentak sehingga kerugian petani akibat hama dapat diminimalisir,” bebernya.
Selain itu, lanjut Dandim, para petani juga dapat melakukan panen secara serentak, sehingga para petani dapat terhindar dari permainan harga yang kerap dilakukan oleh para tengkulak ketika panen tidak berlangsung secara serentak.
“masa panen juga bisa serentak, sehingga para petani juga terhindar dari permainan harga oleh para tengkulak, sehingga ada keseimbangan harga," lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian (kadispertan), Aris Stiadi yang juga menghadiri kegiatan tersebut mengatakan, saat ini di Kecamatan Babat, luas lahan yang ditanami padi sekitar 7.600 Hektare, dan yang ditanami Kodim 0812 lamongan tersebut, sekitar 1.406 Hektare (Ha). Sementara untuk seluruh wilayah Lamongan, Aris mengatakan bahwa target pada musim tanam kali ini adalah seluas 145.000 hektare.
“Di Kecamatan Babat, lahan yang di tanami padi itu sekitar 7.600 Hektare, sementara untuk di Lamongan sasaran kita dari 27 kecamatan yang ada, yakni sekitar 145.000 Hektare,” beber Aris Stiadi.
Kadispertan sangat berharap target tersebut dapat gercapai, atau bahkan dapat terlampaui. Pasalnya, Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang menjadi lumbung pangan di tingkat regional maupun untuk skala Nasional.
“Mudah-mudahan ini bisa tercapai dengan kondisi iklim dan cuaca yang baik sehingga bisa mendukung pencapaian swasembada pangan, karena Lamongan merupakan salah satu lumbung pangan untuk regional maupun Nasional,” harapnya.
Untuk jenis padi, para petani di Lamongan mayoritas menggunakan bibit padi jenis Ciherang, IR36 dan Hibrida.
Untuk mencapai Swasembada pangan nasional, pada musim tanam kali ini Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan menargetkan produksi gabah dari para petani mencapai 945.000 ton.
Sementara untuk meraih hasil maksimal dan dapat bersaing pada pasar bebas Asean nanti, Aris Stiadi berharap agar para petani dapat menggunakan pupuk secara berimbang dan mengurangi penggunaan pestisida kimia dengan beralih ke pestisida hayati agar kualitas gabah yang dihasilkan dapat lebih baik.
“Untuk musim tanam kali ini target produksinya sekitar 945.000 ton, harapan kita, penggunaan pupuk diharapkan berimbang, baik pupuk kimia maupun organic, kurangi penggunaan pestisida kimia dan lebih banyak menggunakan pestisida hayati, sehingga kualitas gabahnya akan lebih baik dan mampu bersaing dengan produk luar negeri pada pasar bebas asean,” himbau Kadispertan.
Penulis. : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
