Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Melalui Metode Baru Penghitungan IPM Dan PDRB, Kabupaten Lamongan Alami Peningkatan

Selasa, 15 Desember 2015 | 17.41.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-15T10:41:00Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Melalui metode baru penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), peringkat Kabupaten Lamongan naik dari urutan ke 23 naik ke urutan 18. Meski melalui metode baru tersebut angka IPM Kabupaten Lamongan turun dari 72,26 menjadi 69,42.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Lamongan Sri Kadarwati dalam Sosialisasi IPM dan PDRB Metode Baru di Ruang Pertemuan Sabha Dyaksa Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan, Selasa (15/12).

"Penggunaan metode baru penghitungan IPM tersebut tidak hanya penggunaan tahun dasar saja, tetapi juga metode agregasi indeks pendidikan serta komposit dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometri. Dimana sebelumnya, dalam perhitungan indeks pendidikan menggunakan data Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-Rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling/MYS) pada metode baru digunakan data Rata-Rata Harapan Lama Sekolah (Expected Years of Schooling/EYS)”, Jelas Sri Kadarwati.

Namun demikian menurut Sri Kadarwati, apa pun metode yang digunakan, tujuan akhir pelaksanaan pembangunan yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan salah satu indikator untuk mengukurnya yakni menggunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Penghitungan IPM di level propinsi sudah dimulai sejak tahun 1990 dan level kabupaten sejak tahun 1996. Sejak tahun tahun 2011 tahun dasar yang digunakan yakni tahun dasar 2005.

Begitu pula dengan cara penghitungan Produk Domestik Ragional Bruto, (PDRB), sebelumnya menggunakan data dasar tahun 2000, diubah dengan menjadikan data dasar tahun 2010. Perubahan penggunaan tahun data dasar tersebut, dengan pertimbangan perekonomian Indonesia bahwa pada tahun 2010 perekonomian Indonesia relatif stabil.

Disamping perubahan tahun dasar perhitungan PDRB dengan metode baru tersebut, juga menambah klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha yang sebelumnya hanya 9 sektor, bertambah menjadi 21 sektor.

Dengan perubahan tahun dasar tersebut, PDRB Lamongan naik menjadi Rp. 16.275,24 milyar bila menggunakan tahun dasar 2019 dari Rp. 11.774,16 Milyar jika menggunakan tahun dasar 2000 atau terjadi kenaikan 38,23%. Kenaikan tersebut mendongkrak peringkat Kabupaten Lamongan dari peringkat ke 19 menjadi 16 dari 38 kabupaten kota se Jawa Timur.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, MBA. saat membuka acara tersebut menyampaikan betapa pentingnya menghitung IPM dan PDRB, karena dengan diketahuinya IPM dan PDRB kebijakan-kebijakan strategis bisa dapat dirumuskan dengan baik, sehingga tujuan dari visi dan misi pemerintah dapat diwujudkan.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update