Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pesan Khofifah : Untuk Jadi Negara Maju, Indonesia Harus Tingkatkan Kualitas SDM

Kamis, 17 Desember 2015 | 20.42.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-17T13:42:25Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Institut pesantren sunan drajat (insud) mewisuda sebanyak 104 mahasiswanya dikediaman aula pondok pesantren Sunan drajat paciran. Acara tersebut dihadiri oleh Pj bupati Lamongan Wahid Wahyudi beserta rombongan dan Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, Kamis (17/12).

Dalam sambutannya, PJ Bupati Lamongan Wahid Wahyudi berpesan kepada seluruh wisudawan agar mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang bernama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai pada 31 Desember nanti tepatnya pada tahun 2016 mendatang.

"Kita harus punya kompetensi sesuai di bidang masing-masing karena mulai 31 desember tepatnya awal tahun 2016 nanti kita sudah memasuki masa baru yakni masyarakat ekonomi asean (MEA), Era globalisasi. Mau tidak mau Ini merupakan sebuah tantangan yg harus dihadapi bersama," imbaunya

Ia mengatakan bahwa indonesia sering kehilangan momen untuk membangun perekonomian sehingga saat ini indonesia jauh tertinggal dengan negara lain, khususnya negara korea yang merdeka pada tahun yang sama dengan Indonesia. Bahkan indonesia saat ini juga sudah tertinggal oleh negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura.

"Kita memang sudah sering kehilangan moment, indonsia dan korea merdeka secara bersamaan. Akan tetapi saat ini perekonomian korea lebih baik, termasuk produk elektroniknya. Begitu juga dengan malaysia dan singapura yg saat ini mulai mengejar negara kita indonesia," jelas Wahid Wahyudi.

Menurut Wahid Wahyudi, ketertinggalan itu disebabkan karena Negara Indonesia tidak bisa memanfaatkan momentum. Padahal sumberdaya alam yang ada di indonesia sangat melimpah. Akan tetapi lebih banyak dikelola oleh pihak asing.

"Itu karena kita tidak bisa memanfaatkan momentum sehingga sumberdaya alam kita yang melimpah itu malah dikelola oleh perusahaan asing." Bebernya.
Untuk itu, dirinya berharap para peserta wisuda dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya ilmu yang didapat dan dimiliki untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.

“Untuk itu adik-adiklah yang nantinya harus merubahnya. Masa depan indonesia di tangan kalian semua, untuk itu manfaatkan ilmu yg dimiliki untuk membangun indonesia jadi lebih baik,” harapnya.

Hal tersebut juga ditegaskan Kemensos RI, Khofifah Indar Parawansa. Ia mengatakan bahwa siap tidak siap, Pasar bebas asean akan tetap berlangsung. Untuk menghadapinya, masyarakat harus dapat mengambil langkah yang sistematik.

“Siap gak siap, mau tidak mau indosesia sudah memasuki pasar bebas asean. Kita harus melakukan langkah-langkah sistematik agar antisipasi kita terukur,” tutur khofifah.

Sebenarnya, Lanjut Khofifah, bumi indonesia sudah siap dalam menyambut pasar bebas asean tersebut dengan kekayaan alamnya, akan tetapi yang masih perlu ditingakatkan adalah Sumber Daya Manusianya (SDM) agar dalam mengelola kekayaan alam yang sangat melimpah ini tidak terlalu bergantung kepada pihak asing.

“Di indonesia begitu banyak SDA, namun harus diikuti oleh SDM. Karena saat ini Masih banyak tenaga kerja asing yang menguasai tambang kita,” Jelasnya.

Ia menyebutkan, di Banyuwangi saja ada empat tambang emas dan Bojonegoro memiliki banyak sumur minyak dan gas. Namun, dari segala kekayaan alam tersebut masih belum dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Jawa Timur karena tidak mampu mengelolahnya secara mandiri dan profesional.

“Di jawa timur ini sumber daya minyak dan gas alamnya sangat luar biasa, di Kabupaten Banyuwangi saja ada empat tambang emas, sementara di Bojonegoro banyak sekali sumur minyak dan gas. Namun dari sekian banyak sumur-sumur yang digali masih belum mampu untuk memberikan kesejahteraan masyarakat jawa timur,” ungkap khofifah.

Untuk dapat mengelola SDA secara mandiri, Indonesia harus memiliki banyak tenaga-tenaga ahli sepertiInsintur dan ahli sains pasalnya saat ini di indonesia perbandingannya dari satu juta penduduk hanya ada 167 insinyur. Padahal menurut ikatan insinyur indonesia, dari satu juta penduduk, minimal harus ada 300 insinyur.

“Saat ini di indonesia, bandingannya persatu juta orang terdapat 167 insinyur, padahal menurut ikatan insinyur di indonesia mestinya itu per satu juta penduduk, minimal harus memiliki sedikitnya 300 insinyur. Sedangkan di negara maju seperti Korea, perbandigannya dari satu juta penduduk ada 900 insinyur” bebernya.

Hal itulah yang saat ini menjadi salah satu penyebab Bangsa Indonesia kesulitan untuk meningkatkan perekonomiannya karema kurangnya tenaga ahli. Sehingga untuk meningkatkan daya saing di pasar bebas asean, indonesia harus meningkatkan kualitas SDMnya.

“Maka strategi kita agar bisa bersaing di pasar bebas asean yakni salah satunya adalah menata SDM kita apapun profesinya. Sedangkan, salah satu penyebab rendahnya kualitas SDM indonesia adalah rusaknya moral yang disebabkan oleh berbagai macam hal, diataranya adalah pornografi, miras dan Narkoba,” pungkas Khofifah.

Sementara Prof, Dr. KH. Abdul Ghofur selaku Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan berharap agar wisudawan nantinya dapat menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan agama. Selain itu dirinya juga berpesan, apabila diantara para wisudawan diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin, maka jadilah pemimpin yang baik yang bisa menata bangsa.

“jika kalian diberikan kesempatan untuk jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang baik yang bisa menata bangsa ini, karena sekarang banyak pemimpin yang keblinger dengan jabatannya,” pesan KH Ghofur.

Acara tersebut diakhiri dengan penobatan Menteri Sosisl RI Khofifah Indar Parawansah dan PJ Bupati Lamongan Wahid Wahyudi sebagai keluarga besar ponpes sunan drajat.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update