Kejadian tersebut berawal dari korban sekitar pukul 07.00 WIB yang pergi ke sawah, saat itu sedang mengelola lahan milik Mashudi untuk pesemaian bibit padi. Sekitar kurang lebih 3 jam di sawah, Korban yang setiap harinya berprofesi sebagai buruh tani ditemukan tewas di sawah.
Saat ditemukan, saat itu posisi korban seperti orang bersujud ketika salat, sementara itu cangkulnya berada di bagian belakang tubuhnya. Saksi yang mengetahui adalah Yateni (46), warga Dusun Gampang, yang rumahnya tak jauh dari lokasi. Yateni saat itu di depan rumah dan kaget melihat ada orang tertelungkup di sawah.
Seketika itu Yateni Kemudian berteriak untuk minta tolong, lantas bersama warga setempat mencoba melihat kondisi Korban. Saat didekati oleh warga, korban sama sekali tidak merespons dan ternyata Korban sudah meninggal dunia. Kemudian, mereka melaporkan ke Polsek Sugio didampingi petugas Puskesmas Sugio.
Paur Subbag Humas Polres Lamongan, Ipda Raksan, mengatakan bahwa menurut penuturan keluarga korban, Sarto mempunyai riwayat menderita sakit jantung.
" korban meninggal diduga karena serangan jantung. Saat ditemukan juga tidak ada tanda - tanda bekas penganiayaan," kata Raksan.
Di hari yang sama juga Ngaman (50) warga Dusun Mojorembun Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan,meninggal di pematang sawah usai tersambar petir. Kurang lebih sekitar pukul 14.30 WIB pada saat hujan turun begitu derasnya yang disertai dengan petir.
Kemudian Korban hendak pulang kerumahnya, namun naasnya sesampainya di Utara Waduk Korban tersambar Petir hingga mengakibatkan korban terjatuh dalam keadaan tengkurap setelah itu Gianto (40) yang mengetahui kejadian tersebut sontak mendatangi korban untuk melihat keadaannya, namun korban tak merespons dan sudah tidak bernyawa lagi. Selanjutnya korban di bawah kerumahnya, setelah itu di laporkan ke polsek kembangbahu guna penyelidikan lebih lanjut.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman
