Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wabup Ingatkan Peran Ibu dan Esensi Bela Negara

Kamis, 17 Desember 2015 | 17.05.00 WIB | 0 Views Last Updated 2015-12-17T10:05:43Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) - Upacara Rutin 17 an yang digelar di Halaman Pendopo Malowopati pemerintah Kabupaten Bojonegoro, hari ini, Kamis, 17/12 pagi tadi berlangsung khidmat tak sekedar upacara 17an namun dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu ke 87 dan Hari Bela Negara tahun 2015. Bertindak selaku inspektur upacara Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono, MM.

Inspektur upacara dalam pengarahannya menyampaikan bahwa upacara yang digelar kali ini adalah serangkaian dengan peringatan Hari Ibu yang ke 87 dan hari bela Negara ke 67 tahun 2015. Wabup kepada seluruh peserta upacara menyampaikan ucapan selamat. Secara khusus Wabup menjelaskan bahwa peringatan hari kartini dan hari ibu memang untuk kaum wanita, namun hari kartini diperingati oleh seluruh kaum wanita. "Sedangkan untuk peringatan hari ibu ini adalah dikhususkan untuk kaum ibu. Peran ibu sangat luar biasa, pendidikan formal untuk anak-anak kita waktunya sangat terbatas."Ujar Wabup. Namun diluar itu pendidikan non farmal diperoleh dari sang ibu yang setiap hari mendampingi dan mendidik anak –anak . Biasanya kaum Bapak ingin membantu sang istri dalam mendidik dan membimbing anaknya namun perhatian terbesar justru dari sang ibu.

"Ini artinya bahwa pendidikan formal terbatas, sedangkan pendidikan informal yang diajarkan ibu lebih lama dan lebih dekat dengan anak-anak."Tambah orang nomor dua di jajaran Pemkab Bojonegoro itu.

Masih kata Wabup dia mengingatkan pula tentang pentingnya kaum ibu dan wanita meningkatkan kualitas ataupun menapaki jenjang karier yang lebih tinggi. Selama ada kesempatan dan biaya mengapa tidak untuk kembali belajar sehingga jenjang kariernya akan tercapai sebagaimana cita-cita dan keinginannya. Kesetaraan Gender seperti yang di perjuangkan oleh Ibu Kita Kartini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak ada pembatas untuk mengenyam jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun menapaki karier yang sama dengan kaum lelaki." Memang dari segi kesehatan bahwa kerusakan syaraf itu terbanyak terjadi pada kaum perempuan utamanya adalah saat melahirkan."Tambah Wabup.

Seyogyanya para suami untuk menjaga kondisi istrinya apakah itu terkait dengan postur tubuh, asupan gizi, dan menjaga perasaan mereka. Suami harus bisa menjaga perasaan para istrinya, karena istri telah merawat suami dan anak, mengatur rumah tangga dan memanage keuangan yang diberikan oleh suaminya. Karena kecenderungan bahwa kaum ibu lebih tepat dalam mengelola antara keuangan dan kebutuhan.

"Yang penting adalah bagaimana menjaga keharmonisan keluarga."Tambahnya.

Sedangkan untuk peringatan Hari bela Negara ke 67 tahun 2015 seyogyanya jangan langsung ditelan mentah mentah, karena tidak mungkin sipil atau masyarakat akan diberi kewajiban menyandang senjata. Bela negara dalam hal ini adalah berkarya sesuai dengan profesi dan bidang tugasnya masing-masing.Contohnya adalah yang bertani yang bertani, sebagai aparatur harus melayani sesuai dengan bidang tugasnya.

" Ini adalah bentuk bela negara yang sebenarnya bukan berarti dilatih menggunakan senjata atau memanggul senjata."Kata Wabup. Jangan ada konotasi bela negara itu menyandang senjata ataukah berperang. Kita harus cerdas menyikapi bahwa bela negara adalah memberikan sumbangsih sesuai dengan karya dan keahlian yang diberikan untuk negara kita,tambah Wabup mengakhiri.

Penulis  : Sandi Suswondo
Editor  : M Arief Budiman

×
Berita Terbaru Update