LAMONGAN,(metropantura.com) - Melonjaknya harga beberapa jenis komoditi, khususnya daging memaksa para ibu rumah tangga memutar otak lebih keras agar kondisi keuangan rumah tangganya tidak sampai minus, serta kebutuhan rumah tangganya tetap terpenuhi.
Seperti yang diungkapkan Mutiah (45), seorang rumah tangga asal Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun Lamongan yang terkejut dengan kenaikan harga Daging Sapi yang melonjak cukup tinggi.
Ia mengungkapkan bahwa, Harga daging sapi di Pasar tradisional Lembunglor Desa Tunjungmekar Kecamatan Kalitengah yang sebelumnya 95.000 perkilo, kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni menjadi Rp. 130.000, atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.000.
“Harga barang kok pada naik ini gimana mas. Apalagi daging sapi, sebelumnya Rp. 95.000 sekarang Rp. 130.000, padahal harga bbm kan turun,” terangnya dengan nada ketus. Senin (25/1).
Apalagi dirinya sedang membutuhkan daging sapi dalam jumlah yang cukup besar untuk digunakan hajatan. Dengan melonjaknya harga daging tentu membuat anggaran yang telah direncanakan mengalami pembengkakan.
“Apalagi saya mau hajatan, ya terpaksa diganti dengan daging ayam atau bandeng aja mas,” keluh wanita paruh baya tersebut.
Sementara Imam Taufik, (37) salah satu pedagang daging sapi di pasar tersebut mengaku kurang tahu pasti penyebab melonjaknya harga daging tersebut.
“Saya juga kurang tahu mas, tiba-tiba naik gitu aja,” bebernya.
Selain daging sapi, ada beberapa jenis komoditi lainnya yang juga mengalami kenaikan, meski tah se ekstrim yang dialami oleh daging sapi. Yakni, kentang yang semula Rp. 13.000 perkilo, naik sebesar Rp. 2000, serta kentang yang sebelumnya seharga Rp. 24.000 kini menjadi Rp. 25.000.
Seperti yang diungkapkan Mutiah (45), seorang rumah tangga asal Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun Lamongan yang terkejut dengan kenaikan harga Daging Sapi yang melonjak cukup tinggi.
Ia mengungkapkan bahwa, Harga daging sapi di Pasar tradisional Lembunglor Desa Tunjungmekar Kecamatan Kalitengah yang sebelumnya 95.000 perkilo, kini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni menjadi Rp. 130.000, atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.000.
“Harga barang kok pada naik ini gimana mas. Apalagi daging sapi, sebelumnya Rp. 95.000 sekarang Rp. 130.000, padahal harga bbm kan turun,” terangnya dengan nada ketus. Senin (25/1).
Apalagi dirinya sedang membutuhkan daging sapi dalam jumlah yang cukup besar untuk digunakan hajatan. Dengan melonjaknya harga daging tentu membuat anggaran yang telah direncanakan mengalami pembengkakan.
“Apalagi saya mau hajatan, ya terpaksa diganti dengan daging ayam atau bandeng aja mas,” keluh wanita paruh baya tersebut.
Sementara Imam Taufik, (37) salah satu pedagang daging sapi di pasar tersebut mengaku kurang tahu pasti penyebab melonjaknya harga daging tersebut.
“Saya juga kurang tahu mas, tiba-tiba naik gitu aja,” bebernya.
Selain daging sapi, ada beberapa jenis komoditi lainnya yang juga mengalami kenaikan, meski tah se ekstrim yang dialami oleh daging sapi. Yakni, kentang yang semula Rp. 13.000 perkilo, naik sebesar Rp. 2000, serta kentang yang sebelumnya seharga Rp. 24.000 kini menjadi Rp. 25.000.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman