Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Harga Kebutuhan Pokok Di Lamongan Tak Terpengaruh Oleh Turunnya Harga BBM

Jumat, 08 Januari 2016 | 19.06.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-01-08T12:06:05Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 5 Januari 2016 lalu, ternyata tidak membuat harga bahan-bahan pokok di pasaran ikut mengalami penurunan..

Seperti yang diungkapkan Khuzaini, salah satu pedagang yang ada di pasar Sidoharjo Lamongan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok tidak terpengaruh oleh turunnya harga BBM sehingga harganya tidak ikut turun.

“Harganya tetap sama tidak ada perubahan, tidak ada pengaruhnya sama BBM turun,” ungkap salah satu pedagang beras di Pasar Sidoharjo, Lamongan, Khuzaini, Kamis (7/1/2016).

Khuzaini mengatakan, untuk harga beras kualitas terendah ada di angka Rp 8 ribu. Sementara beras kualitas terbaik mencapai harga Rp 11 ribu per kilogramnya. Bahkan jagung malah naik dari harga Rp. 4.000, menjadi Rp. 6.500.

“Cuma jagung yang naik, sekaang Rp 6.500 biasanya Rp 4 ribu,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lamongan, Khusnul Khotim.

“Masih sama, bahan pokok tetap harganya,” akunya.

Seperti yang sudah diketahui, bahwa mulai 5 Januari harga BBM turun secara serentak. Untuk BBM jenis premium yang semula Rp 7.400 turun menjadi Rp 7.050 per liter sedangkan harga solar dari Rp 6.700 turun menjadi Rp 5.750.

Ia mengatakan dampak turunnya BBM tidak begitu berpengaruh untuk saat ini. Pasalnya, penurunan harga BBM tidak terlalu mencolok.

“Pengaruh BBM ada tapi kecil, karena penurunan BBM sedikit,” kata Khusnul.

Menurut dia, stok bahan-bahan pokok yang dijual para pedagang di sejumlah pasar tradisional Lamongan, merupakan stok lama.

“Alasannya pedagang belinya sudah sama dengan harga kemarin (sebelum kenaikan BBM) kalau diturunkan rugi, kulakan kan lama,” lanjut dia.

Khusnul mengharapkan, harga barang bahan pokok akan tetap terkendali. Pihaknya sekarang berupaya untuk menjaga kestabilan harga barang yang ada di pasaran. “Pedagang ingin harga stabil dan petani juga stabil,” akunya.

Adanya kondisi ini, Khusnul menambahkan, pihak Diskoperindag Kabupaten Lamongan tidak berencana untuk melakukan operasi pasar.

“Di Lamongan tidak ada operasi pasar, karena kalau operasi pasar mendadak gak bisa,” pungkasnya.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update