Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

KPH Bojonegoro Adakan Kegiatan Training Lingkungan, Dan Penanaman Bersama

Sabtu, 09 Januari 2016 | 13.47.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-01-09T06:47:22Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) - Administratur Perhutani KPH Bojonegoro Ir.Erwinh, MM mengadakan kegiatan Training Lingkungan dan penanaman bersama di lokasi KPS petak 163h RPH Sukun BKPH Gondang, Kamis (7/1/16/) kemarin.

Dalam kegiatan tersebut berjalan selama dua hari, dan langsung di pimpin oleh Administratur dan di ikuti oleh segenap Wakil Adm, Kasi PSDH, mandor lingkungan, karyawan BKPH Gondang, serta anak magang dari SMK PGRI II Bojonegoro.

Menurut Adm,bahwa dalam pengukuran tersebut

menggunakan debit yang dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. "Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan peralatan berupa alat pengukur arus (current meter),pelampung, zat warna, dan lain lain." Ujar Erwin,

Adm menjelaskan bahwa, debit hasil pengukuran dapat dihitung segera, setelah pengukuran selesai dilakukan.

"Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang dilakukan dengan menggunakan rumus hidrolika misal rumus Manning atau Chezy."Tambahnya.

Menurutnya pengukuran dilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai, yaitu luas penampang melintang sungai, keliling basah, dan kemiringan garis energi.

"Garis energi diperoleh dari bekas banjir yang teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudah dilengkapi dengan piscall khusus garis energi dapat dibaca dari pilscall khusus tersebut."Urai Adm.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa untuk

Pengambilan sampel sedimen terlarut dilakukan setelah pengukuran debit selesai. Penentuan bagian penampang sungai tempat pengambilan sampel dapat digunakan dengan metode Equal Discharge Increment (EDI) dan Equal Width Increment (EWI).

Metode Equal Discharge Increment dilakukan dengan cara membagi debit pengukuran menjadi bagian yang sama sejumlah sampel yang akan diambil. "Metode Equal Width Increment dilakukan dengan cara membagi lebar penampang sungai menjadi beberapa bagian yang sama tergantung dari jumlah sampel yang akan diambil."Imbuhnya. Menurut Adm bahwa, Vertikal pengambilan sampel terletak pada tengah – tengah dari bagian penampang tempat pengambilan sampel. Cara pengambilan sampel dapat dilakukan dengan metode point sample dan depth integrated.

Lamanya waktu pengambilan ditentukan berdasarkan kecepatan aliran dan diameter nozzle yang digunakan.

Grafik hubungan antara lamanya pengambilan sampel, waktu pengambilan dan diameter nozzle dapat dilihat pada lampiran 4 volume sampel berkisar antara 300 sampai dengan 500 ml. Pada umumnya pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 botol.

Sementara itu Aris Wijanarko, didampingi Tonang dari UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Timur perwakilan Bojonegoro, mengatakan bahwa semakin banyak kita mengambil sampel untuk di teliti maka semakin akurat data yang didapatkan.

Sementara Bambang Sugiarso dari KSS Lingkungan KPH Bojonegoro mengatakan program penanaman bersama di lokasi Kawasan Perlindungan setempat (KPS) bertujuan untuk sebagai upaya untuk menahan erosi tanah ditepi sungai dan penahan derasnya arus air saat banjir.

Penulis  : Sandi Suswondo
Editor  : M Arief Budiman



×
Berita Terbaru Update