*SU'UDI PASRAH JIKA STATUSNYA SEBAGAI PNS DICABUT*
LAMONGAN,(metropantura.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kembali membawa pulang 14 orang mantan anggota organisasi massa Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Lamongan, yang tiba di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Lamongan, pada pukul 22.10, Selasa (27/1) malam.
Menurut keterangan yang diberikan oleh Kepala Dinsosnakertrans, M. Kamil, Dari 14 orang yang dipulangkan tersebut berasal dari tiga kecamatan yang berbeda, yakni 8 orang dari Kecamatan Karangbinangun, mereka adalah Mahfuah (61), Suudi (49), Dani (19), Nur Asiah (36), Dian (12), Nisa (4), Mesy (4), Essya (5 bulan).
Sedangkan empat orang lainnya asal Karanggeneng, yakni Sukisno (34), Heni Puspitasari (32), dan dua anaknya Aryan (8), Revalino (6) dan Anik Purwanti (21), serta ada satu orang asal Maduran yakni Edy Yanto (26).
“Ada 14 orang dari 4 KK, yang berasal dari tiga kecamatan, yakni Karangbinangun, Karanggeneng dan Maduran,” ungkapnya.
Sebelum dilakukan penjemputan, Kamil mengatakan bahwa pihaknya terlebih dulu melakukan koordinasi dengan Kepala Desa, Camat, Muspika, dan tokoh masyarakat untuk menjamin keselamatan dan kesediaan menerima kedatangan mantan anggota gafatar.
“Sebelum penjemputan, sudah dilakukan koordinasi antara Kades, Camat, Muspika, dan tokoh masyarakat untuk menjamin keselamatan dan menerima eks anggota gafatar,” jelas Kamil.
Keberadaan 14 orang eks Gafatar di kantor Dinsosnakertrans hanya untuk transit sementara setelah menempuh perjalanan dari Surabaya, sebelum akhirnya dipulangkan mke kampung halamannya masing-masing.
“Malam ini transit disini, setelah ini langsung kita pulangkan, pak camat Karangbinangun, Karanggeneng, dan Maduran sudah menjemput,” terangnya.
Kamil menambahkan, ada kemungkinan eks Gafatar asal Lamongan masih ada lagi. namun untuk mengetahui kepastiannya masih harus menunggu proses dari profinsi.
“Semoga tidak ada lagi, tapi kemungkinan ada karena ini juga masih menunggu proses dari provinsi,” tambahnya.
Sementara untuk seluruh mantan anggota yang telah dipulangkan, akan dilakukan pembinaan dan pendekatan agar mereka dapat kembali menyatu dengan masyarakat sehigga dapat kembali ke kehidupan yang sebelumnya.
“Nantinya akan dilakukan pembinaan dan pendekatan agar mereka bisa menyatu dengan masyarakat. Dan kami juga berharap masyarakat juga bisa menerima lah, karena bagaimana pun mereka kan saudara kita,” harapnya.
Diantara 14 orang mantan anggota Gafatar asal Lamongan yang dipulangkan ke tempat asalnya, ada satu orang yang mengaku telah merengkuh sukses saat berada di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), dia adalah Suudi.
“Saya sebenarnya sudah berhasil di sana. Bertani di sana. Barang semua sudah habis,” ucapnya saat konferensi pers di Dinsosnakertrans.
Suudi menyebut, pembakaran pemukiman eks Gafatar di Kabupaten Mempawah, Kalbar, lantaran ada beberapa orang yang sengaja melakukan provokasi, sehingga pemukiman Gafatar dibakar dan tanaman siap panen rusak.
“Masyarakat sana menolak adanya kita, karena ada provokasi dari masyarakat yang lain, ada beberapa saja yang memprovokasi. Kenapa masalahnya juga tidak tahu,” beber Su’udi.
Padahal menurut menurutnya, masyarakat sekitar pemukiman eks Gafatar sebelumnya telah menerima dengan baik keberadaan mereka.
“Sebenarnya masyarakat sekitar sudah menerima, warga dekat sana menerima waktu kita tinggalkan banyak yang menangis,” akunya.
pria yang juga berprofesi sebagai guru (PNS) mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri Karangbinangun tersebut saat ini masih bingung dan belum bisa menentukan langkah apa yang akan diambil untuk menata kembali masa depan dirinya beserta keluarga.
“Belum tahu (ngajar atau tidak), sekarang masih belum bisa berfikir, ” ucapnya singkat.
Suudi mengaku, dirinya sudah tiga bulan tidak melaksanakan kewajibannya mengajar di SMA Negeri Karangbinangun. Apalagi, Suudi meninggalkan kewajibannya sebagai guru tanpa mengajukan izin.
“Gak tahu (kejelasan mengenai PNS). Tidak izin, kurang lebih 3 bulan. Belum tahu (diberhentikan atau tidak) tergantung nanti kalau mau dikeluarkan mau apa,” ucapnya pasrah.
Sementara Kapolsek Karangbinangun, AKP Slamet riyadi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan terhadap mantan anggota gafatar yang dipulangkan tersebut.
“Yang jelas kami akan mengamankan warga (eks anggota gafatar) yang dipulangkan pemerintah ini, kita jaga keamanan dan keselamatan mereka,”
Slamet Riyadi menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan camat, muspika serta perangkat desa untuk memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak memandang negative dan dapat menerima kembali mantan anggota gafatar tersebut.
“kami juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya karangbinangun untuk bisa menerima mereka dengan baik,” pungkasnya.
Sebelum dipulangkan dari Dinsosnakertrans, mantan anggota Gafatar tersebut menerima bantuan berupa sembako dan berbagai macam kebutuhan pokok lainnya dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman