Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pencari Kerja Berharap Pelabuhan Internasional Cepat Rampung

Minggu, 10 Januari 2016 | 18.32.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-01-10T11:32:25Z
GRESIK,(metropantura.com) - Pengangguran di Kabupaten Gresik mengacu data Badan Pusat Stastik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), maupun Disnakertrans (Dinas Tenaga dan Transmigrasi) Pemkab Gresik, angkanya terus menurun.

Hingga awal tahun 2016, angka pengangguran di kota santri ini masih di bawah 13 persen dari total jumlah penduduk Kabupaten Gresik yang mencapai 1,4 juta jiwa lebih.

Pengangguran baik pasif maupun aktif itu berharap kalau di Kabupaten Gresik segera terwujud lapangan pekerjaan baru seperti Pelabuhan Internsional di Kecamatan Manyar yang membentang di lahan sekitar 2.900 hektar lebih." Saya sebagai putra Gresik yang baru lulus SLTA tahun 2015 berharap Pelabuhan Internasional cepat rampung. Sehingga, kami bisa mengadu nasib mencari lapangan pekerjaan disana, "kata Ach Rifai, warga asal Driyorejo ketika melihat pengumuman lowongan pekerjaan di Disnakertrans, kemarin.

Senada juga dikatakan, Nur Habibah, SE. Salah satu lulusan perguruan tinggi swasta di Surabaya tahun 2014 ini, juga mengaku menaruh harapan besar, kalau projec pelabuhan internasional cepat rampung.

Sebab, dia mengaku pernah membaca berita di mass media kalau keberadaan pelabuhan tersebut akan menyerap angka pengangguran sedikitnya hampir 300.000 orang. "Mudah-mudahan saya nanti bisa diterima kerja disana, "katanya penuh harap.

Keberadaan pelabuhan Internasional yang membentang di areal seluas 2.900 hektar di wilayah Kecamatan Manyar ditinjau Presiden RI ke-7, Joko Widodo pada 11 Oktober 2015.

Pada saat itu, orang nomor satu di Indonesia ini berharap pada tahun 2016, pelabuhan yang terintegerasi itu bisa rampung. Sehingga, bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan bisa menjadi tulang punggung baru ekonomi nasional.

Semenatara pengusaha H.M.Khozin Ma'sum, salah satu penggagas pelabuhan Internasional mengatakan, ide membuat pelabuhan tersebut tercetus sejak tahun 1995. Atau 20 tahun, silam. "Kami waktu itu yang tergabung dalam DPP (Dewan Pimpinan Pusat) BAKUPPI (Badan Kerjasama Ulama dan Pengasuh Pondok Pesantren Indonesia), yang diketuai KH Hasib Wahab Hasbullah berharap besar pelabuhan tersebut bisa terwujud. Semua itu didasari ingin membantu perekonomian bangsa dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran," kata Khozin yang menjabat bendahara DPP BAKUPPI ini.

Menurut Khozin, dirinya bersama keluarga besar BAKUPPI memiliki keinginan kuat untuk mewujudkan pembangunan pelabuhan Internasional. Sebab, keberadaan pelabuhan itu nantinya sangat berdampak luas terhadap pertumbuhan ekonomi bangsa, terlebih bagi masyarakat di Kabupaten Gresik.

"Untuk itu, lanjut Khozin, para petinggi BAKUPPI pada tahun 2004 menemui Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri di Istana negara untuk membicarakan pembangunan pelabuhan Internasional. " Alhamdulillah, waktu itu Bu Presiden Megawati sangat mendukung, terlebih Menteri BUMN Laksamana Sukardi, " kenang cucu KH Abdul Karim ini.

Selain lobi ke Presiden, Khozin mengaku dirinya juga lakukan lobi dengan beberapa investor asing untuk menarik mereka agar bersedia bergabung dalam menanamkan investasinya untuk membangun pelabuhan internasinal.

Karena itu, Khozin harus bertemu dengan beberapa utusan negara luar negeri untuk lobi agar bersedia menanamkan investasinya untuk mewujudkan keberadaan pelabuhan.

"Di antara para utusan negara asing yang ditemui H.Khozin adalah, Dubes (Duta Besar) asal AS (Amerika Serikat), dan utusan negara lain seperti Thiongkok." Prinsip saya waktu itu,

sebagai putra daerah berharap agar pelabuhan yang diimpi-impikan sejak tahun 1995 atau 20 tahun yang lalu bisa menciptakan perubahan ekonomi secara nasional, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Gresik," pungkas Pendiri RGS-SQ ini.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update