BOJONEGORO,(metropantura.com) - Bertempat di Kantor Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro,sebanyak 75 orang, terdiri dari tiga wilayah Kecamatan di Bendung Gerak, yakni Kecamatan Kalitidu, Trucuk, dan Dander, menghadiri Rapat Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo,tadi pagi rabo,27/01.
Rapat Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) yang dihadiri oleh Forpimda, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Muspika tiga Kecamatan, sepuluh Kepala Desa di tiga Kecamatan dan Masyarakat, merupakan salah satu kegiatan untuk memelihara jaringan air baku dari Bendung Gerak Bojonegoro, agar tidak terganggu dalam pemenuhan kebutuhan air akibat merebaknya aktifitas penambangan pasir yang tidak terkendali dihilir Bendung Gerak tersebut.
Pasiter Kodim 0813 Bojonegoro, Kapten Inf Teguh Irianto, yang mewakili Komandan Kodim 0813,yang berhalangan hadir dalam sambutanya mengatakan bahwa,hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab dengan tidak terkendalinya aktifitas penambangan pasir itu dapat menyebabkan degradasi pada dasar sungai yang mengancam Bendung Gerak tersebut.
"Kita harus waspada dan harus ikut menghalangi para penambang pasir yang menggunakan alat mekanik,"ujarnya.
Lebih jauh Pasiter,mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan pertemuan tersebut dengan tujuan tersusunnya secara detail Desain Groundsill, yakni dengan sasaran sebagai pengaman Bendung Gerak Bojonegoro, yang dilengkapi dengan Gambar Konstruksi, Spesifikasi Teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Dokumen Tender Pekerjaan Konstruksi serta Dokumen Tender Pekerjaan Supervisi.
“Selain itu juga, dengan adanya Pertemuan Konsultasi Masyarakat ini dapat meminimalisir kerusakan yang lebih parah, sebab Bendung Gerak merupakan bangunan Vital guna pemenuhan air domestik, industry minyak dan Irigasi Pertanian, sehingga diperlukan peran serta semua Stake Holder untuk mewujudkan hal tersebut” tandasnya.
Rapat Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) yang dihadiri oleh Forpimda, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Muspika tiga Kecamatan, sepuluh Kepala Desa di tiga Kecamatan dan Masyarakat, merupakan salah satu kegiatan untuk memelihara jaringan air baku dari Bendung Gerak Bojonegoro, agar tidak terganggu dalam pemenuhan kebutuhan air akibat merebaknya aktifitas penambangan pasir yang tidak terkendali dihilir Bendung Gerak tersebut.
Pasiter Kodim 0813 Bojonegoro, Kapten Inf Teguh Irianto, yang mewakili Komandan Kodim 0813,yang berhalangan hadir dalam sambutanya mengatakan bahwa,hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab dengan tidak terkendalinya aktifitas penambangan pasir itu dapat menyebabkan degradasi pada dasar sungai yang mengancam Bendung Gerak tersebut.
"Kita harus waspada dan harus ikut menghalangi para penambang pasir yang menggunakan alat mekanik,"ujarnya.
Lebih jauh Pasiter,mengatakan bahwa terselenggaranya kegiatan pertemuan tersebut dengan tujuan tersusunnya secara detail Desain Groundsill, yakni dengan sasaran sebagai pengaman Bendung Gerak Bojonegoro, yang dilengkapi dengan Gambar Konstruksi, Spesifikasi Teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Dokumen Tender Pekerjaan Konstruksi serta Dokumen Tender Pekerjaan Supervisi.
“Selain itu juga, dengan adanya Pertemuan Konsultasi Masyarakat ini dapat meminimalisir kerusakan yang lebih parah, sebab Bendung Gerak merupakan bangunan Vital guna pemenuhan air domestik, industry minyak dan Irigasi Pertanian, sehingga diperlukan peran serta semua Stake Holder untuk mewujudkan hal tersebut” tandasnya.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman