Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

PP Lamongan Sikapi Keterlambatan Pembangunan Pasar Blimbing Dan Santer Issu Pengamanan Proyek

Jumat, 15 Januari 2016 | 19.06.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-01-15T12:33:42Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Keterlambatan penyelesaian mega proyek pembangunan pasar Blimbing Kecamatan Brondong Lamongan yang dianggarkan melalui APBD-BK Propinsi sebesar Rp. 9,7 Miliar dan dikerjakan oleh PT Srikandi dua Putri pimpinan Bambang Kurniadi. Di samping karena pekerjaanya molor, pembangunan pasar Blimbing juga disinyalir tidak sesuai dengan RAB sehingga berpengaruh terhadap kualitas bangunan.

Ketua Pemuda Pancasila, Andrianto W,kepada awak media menyatakan keprihatinanya dan menyayangkan atas keterlambatan pembangunan pasar Blimbing Kecamatan Brondong yang tidak sesuai dengan jadual yang ditentukan. Tak hanya tidak tepat waktu, Ketua Pemuda Pancasila Lamongan menuding PT Srikandi dua Putri disinyalir juga membangun pasar Blimbing tidak sesuai dengan RAB.

“PP menyayangkan mega proyek pembangunan Pasar blimbing terjadi keterlambatan. SPK tidak sesuai dengan RAB karena akan bepengaruh dengan kualitas bangunan,”jelas Andre, Jum’at (15/1).

Andre menambahkan kalau proyek pembangunan Pasar Blimbing tidak selesai sampai akhir bulan Januari 2016, pihaknya akan melakukan audiensi dengan pihak penegak hukum. Andre akan mengumpulkan data di Lapangan yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Pemuda pancasila akan serius mengawal pembangunan Pasar blimbing sampai tuntas.

“Kita menunggu batas akhir bulan ini, kalau memang tidak ada ketegasan dari pihak Komisi C kami akan audiensi dengan penegak hukum. PP akan terus mengawasi proses ini. Kami akan mengumpulkan bukti yang akurat dan mendalami data yang ada,”paparnya.

Andre mengingatkan Kepala Disperindagkop Lamongan agar tegas terhadap PT Srikandi dua putri agar segera menyelesaikan pekerjaannya. Karena pihak Disperindagkop yang memberikan job kepada rekanan PT Srikandi Dua putri.

“Seharusnya yang menegaskan disperindagkop karena yang memberikan job ke rekanan. Kalau disperindagkop nggak tegas sapa lagi yang berani menindak rekanan, masak dari pihak kepolisian kan beda wilayah,”tandasnya.

Sedangkan terkait isu di masyarakat bahwa Bambang selaku rekanan telah mengkondisikan Pemuda pancasila dan semua media, Andre selaku ketua Pemuda Pancasila merasa tersinggung dan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah bertemu pihak rekanan dan tidak pernah dikondisikan oleh rekanan.

“Saya tegaskan saya tidak pernah dikondisikan dan ketemu dengan pak Bambang terkait pasar blimbing. Ini sudah melukai organisasi PP lamongan. Saya merasa tersinggung,”ujarnya
Andre berharap dinas terkait menegur atau memberhentikan terhadap kontraktor yang tidak komitmen terhadap pekerjaannya. PP akan membentuk tim untuk mengaudit pembangunan pasar Blimbing dan akan audiensi dengan penegak hukum.

“Saya harap dari dinas terkait untuk segera menegur atau memberhentikan terhadap kontraktor. Untuk penegak hukum nanti kit a melakukan audiensi terkait temuan kami di lapangan,”jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop Lamongan Gunadi mengatakan bahwa pihaknya dan Komisi C sudah memanggil pihak rekanan. Hasil pertemuan disepakati pihak rekanan PT Srikandi dua Putri berjanji akan menyelesaikan pekerjaan Pasar blimbing sebelum tanggal 27 januari 2016.

“Sudah dirapatkan di Komisi C. Hasilnya disepakati, ditolerir artinya pak Bambang berjanji kepada dewan sampai tanggal 27 Januari 2016. Tetapi itu paling akhir, tapi pak bambang pokoknya ndak sampai tanggal itu (tanggal 27 Januari 2016-red) janji sudah selesai, paling akhir tanggal 27 januari 2016,”jelas Gunadi.

Gunadi menambahkan karena keterlambatan penyelesaian pekerjaannya, rekanan tetap dikenakan denda. Karena sudah selesai kontrak dan belum bisa menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pasar Blimbing. PT Srikandi dua putri dikenai denda sesuai dengan besarnya pekerjaan yang belum diselesaikan.

“tetap saya denda. Karena dia sudah selesai kontrak dan belum bisa menyelesaikan. Nilai yang belum selesai itu kita hitung,”ujarnya.

Terkait dengan kualitas bangunan yang disinyalir tidak sesuai dengan RAB, Gunadi mengatakan bangunan Pasar Blimbing sudah dihitung oleh tim dari ITS Surabaya. Gunadi menyarankan pihak PP menemui Bambang minta penjelasan teknis Pasar Blimbing.

“Temuan PP pembangunan tidak sesuai dengan RAB, itu sudah di hitung oleh teman-teman dari ITS. Jadi kalau tidak sesaui denga RAB, hitungan teknis saya tidak bisa menjelaskan, PP biar menemui Pak bambang saja,”ujarnya.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update