Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Seluas 1.164 Hektar Tanaman Padi Di Bojonegoro Mulai Di Panen

Selasa, 19 Januari 2016 | 18.27.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-01-19T11:27:03Z

*KALI INI HARGA GABAH TEMBUS RP 4.800/KG*

BOJONEGORO,(metropantura.com) - Ratusan petani di Desa Gedungarum, Temu, Kedungprimpen Kecamatan Kanor tengah diliputi kebahagian nan luar biasa karena musim panen kali ini harga gabah mencapai puncaknya yakni Rp 4.800 sampai Rp 5.000 perkilogram.

Harga ini adalah harga tertinggi yang bisa dirasakan petani saat musim hujan. Sedangkan ini merupakan harga tertinggi disepanjang sejarah. seperti yang diungkapkan oleh Kepala UPT Dinas Pertanian wilayah Kecamatan Kanor, Djumadi saat pelaksanaan unjuk karya panen raya padi, Selasa (19/1).

“Faktor cuaca dimana hujan turun tak sebegitu lebat sehingga hasil panen kali ini dalam kondisi yang bagus. Hal ini mengakibatkan harga gabah mencapai Rp 4.800 sampai Rp 5.000 perkilogram. Harga ini merupakan harga tertinggi dalam sejarah saat musim penghujan seperti ini,” jelasnya.

Disampaikan olehnya, pada panen kali ini bertepatan pada musim penghujan. Ini adalah harga yang tinggi. Untuk Luasan panen di Gedungarum mencapai 539 hektar, kemudian Desa Temu luasan panen mencapai 300 hektar dan kedungprimpen luasan 325 hektara. sehingga jumlah keseluruhan dari tiga desa yang panen kali ini untuk luasannya mencapai 1.164 hektar.

“Produktiftas untuk panen hari ini mencapai 10 ton setiap hektarnya sehingga jumlah gabah yang dihasilkan 11.640 ton,” tegasnya.

Pada musim penen saat ini, ada 5 jenis varietas padi yang di tanam yakni ciherang, impari 30, impari 33, sertani dan sogun. Dan dari lima varietas ini nantinya akan diuji mana yang menghasilkan produktifitas yang tinggi.

Sementara itu, salah seorang petani di Desa Gedungarum Kecamatan Kanor Robadi mengatakan saat ini dirinya sudah memasuki musim panen yang kedua. Harga gabah kering panen dikalangan petani antara Rp 4.600 sampai dengan Rp 4.800 perkilogram.

“Bahkan ada yang bisa mencapai Rp 5000 rupiah perkilogramnya mas,” ujarnya.

Menurutnya, dengan tanam serempak ini maka sebaran hama yang menyerang tanaman padi dapat dinimimalisir. Akan tetapi sebelum musim tanam dulu, petani bersama dengan PPL dan TNI melakukan pembasmian tikus dengan sistem gopyok tikus dengan pengasapan.

“Langkah ini ternyata efektif mengurangi populasi tikus yang biasanya menyerang tanaman padi,” imbuhnya.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update