BOJONEGORO,(metropantura.com) - Kardiman (50) warga, Rt, 04/02, Desa, Banguran, Kecamatan Plumpang, Tuban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai Ingas, Dukuh Randap, Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, Rabu pagi (27/1).
Menurut keterangan salah seorang teman korban, awalnya korban yang saat itu baru selesai memanen padi di sawah, korban bersama-sama dengan teman sesama pekerja kemudian mandi ke sungai.
Posisi korban yang saat itu agak ketengah sungai, membuat korban terseret arus sungai yang lumayan deras itu hingga kurang lebih sejauh 50 meter. Sementara teman-teman korban tidak bisa menolong korban.
"Karena korban mandi di tengah sungai sehingga terseret arus air sungai sepanjang kurang lebih 50 meter," ujar Kasturi.
Selanjutnya, teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baureno. Selanjutnya, Kapolsek Baureno, AKP Mashadi beserta anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama-sama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro untuk melakukan pencarian. Namun sampai malam hari pencarian tersebut belum menemukan jasad korban.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sukirno, saat itu pihaknya melakukan pencarian hingga pukul 22.00, namun belum menemukan keberadaan jasad korban. Karena saat itu hujan turun dengan sangat lebat, sehingga upaya pencarian terpaksa dihentikan.
"Malam itu pencarian kami lakukan sampai pukul 22:00,tapi belum ada titik di mana korban berada,karena malam itu hujan turun sangat lebat terpaksa pencarian kami hentikan," ujarnya.
Pada pagi harinya Tim Sar melanjutkan pencarianya mulai sungai di mana tempat korban mandi,dan sampai ke Bengawan Solo. Tepat pada pukul 09:00, pagi akhirnya jasad korban berhasil di temukan oleh Tim Sar dalam keadaan mmeninggal dunia.
Sementara itu Kapolsek Baureno AKP,Mashadi mengatakan bahwa setelah menemukan jasad korban langsung membawa ke Puskesmas Baureno untuk melakukan visum.
"Korban murni meninggal karena tenggelam,tidak di ketemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,dan jasad korban langsung kami serahkan ke pihak keluargan," jelas Kapolsek.
Menurut keterangan salah seorang teman korban, awalnya korban yang saat itu baru selesai memanen padi di sawah, korban bersama-sama dengan teman sesama pekerja kemudian mandi ke sungai.
Posisi korban yang saat itu agak ketengah sungai, membuat korban terseret arus sungai yang lumayan deras itu hingga kurang lebih sejauh 50 meter. Sementara teman-teman korban tidak bisa menolong korban.
"Karena korban mandi di tengah sungai sehingga terseret arus air sungai sepanjang kurang lebih 50 meter," ujar Kasturi.
Selanjutnya, teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baureno. Selanjutnya, Kapolsek Baureno, AKP Mashadi beserta anggota langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama-sama anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro untuk melakukan pencarian. Namun sampai malam hari pencarian tersebut belum menemukan jasad korban.
Menurut Kasi Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro, Sukirno, saat itu pihaknya melakukan pencarian hingga pukul 22.00, namun belum menemukan keberadaan jasad korban. Karena saat itu hujan turun dengan sangat lebat, sehingga upaya pencarian terpaksa dihentikan.
"Malam itu pencarian kami lakukan sampai pukul 22:00,tapi belum ada titik di mana korban berada,karena malam itu hujan turun sangat lebat terpaksa pencarian kami hentikan," ujarnya.
Pada pagi harinya Tim Sar melanjutkan pencarianya mulai sungai di mana tempat korban mandi,dan sampai ke Bengawan Solo. Tepat pada pukul 09:00, pagi akhirnya jasad korban berhasil di temukan oleh Tim Sar dalam keadaan mmeninggal dunia.
Sementara itu Kapolsek Baureno AKP,Mashadi mengatakan bahwa setelah menemukan jasad korban langsung membawa ke Puskesmas Baureno untuk melakukan visum.
"Korban murni meninggal karena tenggelam,tidak di ketemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,dan jasad korban langsung kami serahkan ke pihak keluargan," jelas Kapolsek.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman