LAMONGAN,(metropantura.com) –Kotoran kambing bisa digunakan sebagai baterai mungkin hal ini sepertinya tidak mungkin, tapi kalau dimanfaatkan menjadi pupuk organik sudah biasa dan masuk akal. Di tangan para pelajar dari SMA Muhammadiyah 1 Babat bisa di sulap menjadi baterai. Jum’at (22/1).
Berikut penuturan Anisa Tiara Madhani, Ariffaturizqy Al Khoiri, dan Erika Mei Rosalinda, tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA), Kabupaten Lamongan, yang menghadirkan inovasi dalam seonggok kotoran kambing.
Baterai yang lazim terdiri dari 3 unsur utama, yakni kutub negatif (katoda), kutub positif (anoda), dan benda padat ataupun cair yang bertindak sebagai zat elekrolit untuk memisahkan dua kutub tersebut, ternyata ditemukan kandungannya di dalam kotoran kambing.
Kotoran yang selama ini dianggap jijik tersebut, pada kenyataannya bisa diubah menjadi baterai dengan nilai manfaat yang luar biasa. Pada baterai kotoran kambing ini, memerlukan proses pembuatan yang tidak mudah, tetapi juga tidak singkat dan tidak menghasilkan zat buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Karena menggunakan bahan alamiah pengganti logam dan magnesium dalam baterai.
“Untuk Proses awalnya kita ambil kotoran dan keringkan supaya menghilangkan baunya. Setelah itu kita hancurkan dan kita tambah NH4Cl (Amonium klorida) dengan polaritas 0,5 persen,” kata Anisa. “Kemudian kita aduk dan kita campur,” sambungnya. Tabung-tabung kecil dari pipa PVC itupun diisi dengan larutan kotoran kambing yang telah dihaluskan dengan larutan NH4Cl. “NH4Cl sifatnya melarutkan menjadi bentuk pasta dan mengawetkan menjadi cair,” terangnya.
Barisan tabung itupun disusun saling berhubungan antara satu dengan lainnya dalam rangkaian katoda dan anoda. “KIta masukkan rangkaian anoda dan katoda,” Jelas Arif.
Ada dua alasan kotoran kambing bisa diubah menjadi baterai dan bisa mengalirkan listrik. Pertama, dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa kotoran kambing mengandung protein yang bisa masuk ke dalam elektrolit. Dan menjadi sifat yang diperlukan untuk pembuatan baterai.
Kedua, kotoran kambing mengandung banyak sekali unsur hara seperti NPK atau elektrolit, dua hal itulah sambung Anisa yang dapat diubah menjadi baterai. “Kita lihat kambing sendiri hewan rumanensia, tidak 100 persen habis makanannya di dalam perutnya, jadi masih menyisakan rumput dan tanah yang masih tersisa,” bebernya.
Berikut penuturan Anisa Tiara Madhani, Ariffaturizqy Al Khoiri, dan Erika Mei Rosalinda, tiga siswa SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA MUH1BA), Kabupaten Lamongan, yang menghadirkan inovasi dalam seonggok kotoran kambing.
Baterai yang lazim terdiri dari 3 unsur utama, yakni kutub negatif (katoda), kutub positif (anoda), dan benda padat ataupun cair yang bertindak sebagai zat elekrolit untuk memisahkan dua kutub tersebut, ternyata ditemukan kandungannya di dalam kotoran kambing.
Kotoran yang selama ini dianggap jijik tersebut, pada kenyataannya bisa diubah menjadi baterai dengan nilai manfaat yang luar biasa. Pada baterai kotoran kambing ini, memerlukan proses pembuatan yang tidak mudah, tetapi juga tidak singkat dan tidak menghasilkan zat buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Karena menggunakan bahan alamiah pengganti logam dan magnesium dalam baterai.
“Untuk Proses awalnya kita ambil kotoran dan keringkan supaya menghilangkan baunya. Setelah itu kita hancurkan dan kita tambah NH4Cl (Amonium klorida) dengan polaritas 0,5 persen,” kata Anisa. “Kemudian kita aduk dan kita campur,” sambungnya. Tabung-tabung kecil dari pipa PVC itupun diisi dengan larutan kotoran kambing yang telah dihaluskan dengan larutan NH4Cl. “NH4Cl sifatnya melarutkan menjadi bentuk pasta dan mengawetkan menjadi cair,” terangnya.
Barisan tabung itupun disusun saling berhubungan antara satu dengan lainnya dalam rangkaian katoda dan anoda. “KIta masukkan rangkaian anoda dan katoda,” Jelas Arif.
Ada dua alasan kotoran kambing bisa diubah menjadi baterai dan bisa mengalirkan listrik. Pertama, dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa kotoran kambing mengandung protein yang bisa masuk ke dalam elektrolit. Dan menjadi sifat yang diperlukan untuk pembuatan baterai.
Kedua, kotoran kambing mengandung banyak sekali unsur hara seperti NPK atau elektrolit, dua hal itulah sambung Anisa yang dapat diubah menjadi baterai. “Kita lihat kambing sendiri hewan rumanensia, tidak 100 persen habis makanannya di dalam perutnya, jadi masih menyisakan rumput dan tanah yang masih tersisa,” bebernya.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman