LAMONGAN,(metropantura.com) – Curah Hujan yang berakibat bencana banjir di wilayah Kabupaten Lamongan yang baru saja terjadi diawal sudah memakan korban. Kali ini Seorang anak bernama Rasyidi (14) warga Dusun Keyongan Selatan Desa Moropelang Kecamatan Babat tersebut hanyut terseret arus sungai. Selasa (9/2).
Sekitar tengah malam korban baru di ketemukan, namun sungguh naa’as, nasib anak semata wayang pasangan Kasan Hadi dan Rojiah diketemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Lokasi di temukannya Rasyidi hanya 50 meter dari tempatnya hanyut saat mandi bersama-temannya.
"Iya sudah ditemukan hampir tengah malam tadi," kata salah satu warga Dusun Keyongan Selatan, Juwadi. Setelah ditemukan, jenazah Rasyidi langsung dibawa ke rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman di desa setempat.
Sebelumnya, warga desa bersama tim SAR melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang sungai. Pencarian terhadap Rasyidi dilakukan sejak sore hingga malam hari dan baru ditemukan setelah pencarian kurang lebih selama 6 jam.
Awal mulanya, ketika anak semata wayang pasangan Kasan Hadi dan Rojiah tengah asik mandi dan bermain air bersama dengan ke lima temannnya, yakni Harun (14), Aza (14), Syaifudin (13), dan Wahyu (12), Ayik (12). pada Senin (8/2) sore.
Setelah mereka smua mandi di sungai, tidak lama kemudian arus sungai mendadak berubah menjadi deras sehingga ke enamnya mulai merasa takut, namun tubuh Rasyidi bocah yang masih duduk di bangku kelas 9 Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) ini keburu terseret arus sungai yang begitu deras.
Sebelum terjadi peristiwa naa’as tersebut, sejumlah warga yang melihat ke enam anak tersebut, sebenarnya sudah diperingatkan setiap anak-anak yang mandi supaya berhati-hati. “Soalnya air sangat deras setelah hujan terus-terusan,” jelasnya.
Juwadi salah satu warga memperkirakan pada saat mandi korban terlalu ke tengah sungai, sehingga terbawa arus sungai di saat sungai meluap. “Anak-anak ini kemungkinan,terlalu ke tengah jadi kebawa arus,” ungkapnya.
Sementara itu, Aam Muad, menuturkan sampai saat ini tim SAR bersama warga sekitar berusaha mencari keberadaan korban. “Kita masih mencari dan menelusuri sungai dalam kondisi hujan masih belum ketemu mudah-mudahan lekas ditemukan,” tandasnya.
Setelah mereka smua mandi di sungai, tidak lama kemudian arus sungai mendadak berubah menjadi deras sehingga ke enamnya mulai merasa takut, namun tubuh Rasyidi bocah yang masih duduk di bangku kelas 9 Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) ini keburu terseret arus sungai yang begitu deras.
Sebelum terjadi peristiwa naa’as tersebut, sejumlah warga yang melihat ke enam anak tersebut, sebenarnya sudah diperingatkan setiap anak-anak yang mandi supaya berhati-hati. “Soalnya air sangat deras setelah hujan terus-terusan,” jelasnya.
Juwadi salah satu warga memperkirakan pada saat mandi korban terlalu ke tengah sungai, sehingga terbawa arus sungai di saat sungai meluap. “Anak-anak ini kemungkinan,terlalu ke tengah jadi kebawa arus,” ungkapnya.
Sementara itu, Aam Muad, menuturkan sampai saat ini tim SAR bersama warga sekitar berusaha mencari keberadaan korban. “Kita masih mencari dan menelusuri sungai dalam kondisi hujan masih belum ketemu mudah-mudahan lekas ditemukan,” tandasnya.
Sekitar tengah malam korban baru di ketemukan, namun sungguh naa’as, nasib anak semata wayang pasangan Kasan Hadi dan Rojiah diketemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Lokasi di temukannya Rasyidi hanya 50 meter dari tempatnya hanyut saat mandi bersama-temannya.
"Iya sudah ditemukan hampir tengah malam tadi," kata salah satu warga Dusun Keyongan Selatan, Juwadi. Setelah ditemukan, jenazah Rasyidi langsung dibawa ke rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman di desa setempat.
Sebelumnya, warga desa bersama tim SAR melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang sungai. Pencarian terhadap Rasyidi dilakukan sejak sore hingga malam hari dan baru ditemukan setelah pencarian kurang lebih selama 6 jam.
Penulis : M Zainuddin
Editor : M Arief Budiman