GRESIK,(metropantura.com) - Disela-sela melaksanakan tugas pokoknya sebagai Bupati Gresik, dengan beberapa program dan kegiatannya untuk mewujudkan Gresik Semakin Baik, pada Kamis (25/02) Bupati Gresik, Dr. Ir. H. Sambari H.R, mengadakan kunjungan ke PT. Wilmar Nabati Indonesia.
Kunjungannya tersebut bersama dengan Plt. Sekda Kabupaten Gresik Ir. Bambang Isdianto didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono.
Pabrik yang mempekerjakan 1500 pegawai serta mengelola ratusan hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan dan memproduksi minyak goreng, cokelat dan pupuk pertanian tersebut 80 persen mayoritas warga asli Gresik.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT. Wilmar Nabati Indonesia Hendry Sakti saat memaparkan profil pabrik dipimpinnya kepada Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari H.R.
Orang nomer satu di Gresik tersebut mengungkapkan bahwa kunjungannya ke PT. Wilmar Nabati terkait persoalan ketenaga kerjaan dan tata lingkungan. “Apakah sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat,” ungkap Bupati Gresik.
Menanggapi hal itu, dirut PT. Wilmar Nabati Indonesia menjelaskan bahwa sistem ketenagakerjaan yang diberlakukan di pabrik tersebut sangatlah ketat. “Kami buat aturan yang ketat di pabrik ini, misalnya saja setiap karyawan yang masuk ke pabrik ini tidak boleh membawa rokok. Karena kami menghindari hal-hal yang tidak kami inginkan,” pungkas Hendry Sakti.
Sedangkan terkait perizinan, pihaknya sudah memenuhi persyaratan terkait perizinan. “Kami urus semua perizinan, karena kami taat aturan,” imbuhnya.
Bupati Gresik juga mengungkapkan bahwa Pemkab Gresik selalu memberi pelayanan terbaik terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik, “Kami berikan pelayanan terbaik terhadap perusahaan, tetapi pelayanan yang kami berikan harus sesuai kewenangan dan berdasar pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,”pungkas Sambari.
Kunjungannya tersebut bersama dengan Plt. Sekda Kabupaten Gresik Ir. Bambang Isdianto didampingi Kabag Humas Pemkab Gresik Suyono.
Pabrik yang mempekerjakan 1500 pegawai serta mengelola ratusan hektare kebun kelapa sawit di Kalimantan dan memproduksi minyak goreng, cokelat dan pupuk pertanian tersebut 80 persen mayoritas warga asli Gresik.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT. Wilmar Nabati Indonesia Hendry Sakti saat memaparkan profil pabrik dipimpinnya kepada Bupati Gresik Dr. Ir. H. Sambari H.R.
Orang nomer satu di Gresik tersebut mengungkapkan bahwa kunjungannya ke PT. Wilmar Nabati terkait persoalan ketenaga kerjaan dan tata lingkungan. “Apakah sudah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat,” ungkap Bupati Gresik.
Menanggapi hal itu, dirut PT. Wilmar Nabati Indonesia menjelaskan bahwa sistem ketenagakerjaan yang diberlakukan di pabrik tersebut sangatlah ketat. “Kami buat aturan yang ketat di pabrik ini, misalnya saja setiap karyawan yang masuk ke pabrik ini tidak boleh membawa rokok. Karena kami menghindari hal-hal yang tidak kami inginkan,” pungkas Hendry Sakti.
Sedangkan terkait perizinan, pihaknya sudah memenuhi persyaratan terkait perizinan. “Kami urus semua perizinan, karena kami taat aturan,” imbuhnya.
Bupati Gresik juga mengungkapkan bahwa Pemkab Gresik selalu memberi pelayanan terbaik terhadap perusahaan-perusahaan yang ada di Gresik, “Kami berikan pelayanan terbaik terhadap perusahaan, tetapi pelayanan yang kami berikan harus sesuai kewenangan dan berdasar pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat,”pungkas Sambari.
Penulis : Mochamad S
Editor : M Arief Budiman