Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Diduga Rapuh, Atap Sekolah Ambruk Saat Rapat Guru Berlangsung

Senin, 08 Februari 2016 | 21.35.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-02-08T14:35:59Z
GRESIK,(metropantura.com) - Akibat hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Gresik selatan pada Sabtu (6/2) menyebabkan atap SDN 1 Cangkir Kecamatan Driyorejo ambruk saat rapat guru berlangsung.

Setidaknya, satu ruang kelas dan satu ruang guru tersebut rusak dan lima guru pengajar terpaksa dilarikan ke Puskesmas Driyorejo untuk mendapatkan perwatan lantaran tertimpa plafon gedung sekolah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Kandispendik) Kabupaten Gresik Mahin, membenarkan kejadihan tersebut, pihaknya mengatakan baru saja mendapatkan telephond bahwa SDN 1 Cangkir ambruk.

" Beruntung saja tidak ada korban jiwa, cuma lecet lecet dan sudah mendapatkan perawatan dari Puskesmas setelah itu pebolehkan pulang," ujar Mahin melaluhi selulernya.

Mahin menambahkan, ambruknya bangunan sekolah tersebut selain adanya angin kencang, bangunan tersebut juga sudah tua termakan usia dan memang tahun ini sudah di jadwalkan untuk di renovasi.

" Sebetulnya tahun ini kita sudah jadwalkan untuk di renovasi dan itu sudah disetujuhi tinggal menunggu pengerjaan, memang bangunan tersebut juga sudah waktunya untuk direnivasi," pungkasnya.

Kelima guru terluka akibat tertimpa atap tersebut di antaranya, Yaya Mariana S.Pd mendapatkan satu jahitan, Yunita Fredianti luka memar, Hj. Suwartini memar di kepala, Murdono, dan Nur Saadah mengalami luka punggung.

Menurut keterangan saat itu kelima orang guru tersebut tengah mengikuti rapat tiba tiba terdengar suara dari atap gedung tersebut, tak hayal mereka langsung berhambuaran lari meninggalkan ruangan.

Yuni Wulandari, guru kelas SDN 1 Cangkir, menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi sekira pukul 11:30 siang. Waktu itu semua guru berkumpul di ruang guru untuk mengikuti rapat, ketika kepala sekolah memberikan sambutan kejadihan itu terjadi. Mereka langsung berhamburan setelah mendengar bunyi atap akan ambruk.

“Bahkan, ada guru yang baru menyantap makanan dan belum sempat minum teh di mejanya langsung lari keluar ruang menyelamatkan diri setelah mendengar bunyi tanda kayu patah dari atas plafon,” ujar Yuni.

Penulis  : Mochamad S
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update