Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemkab Bojonegoro Lakukan Rakor Pembangunan Pedesaan Tahun 2016

Selasa, 23 Februari 2016 | 18.49.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-02-23T11:49:33Z
BOJONEGORO,(metropantura.com) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengadakan rapat kordinasi pembangunan pedesaan bersama dengan Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA), Camat, Kades, dan Perangkat Desa di Pendopo Malowopati yang diikuti oleh 11 Kecamatan. Ini adalah pertemuan lanjutan yang sebelumnya pernah diselenggrakan pada awal bulan februari lalu. Selasa (23/2)

Dihadapan aparatur Bupati menyampaikan bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016 tahap pertama sudah dapat dicairkan di bulan Februari ini. , Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mengungkapkan “Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seluruh perangkat desa yang akan mengelola ADD yakni pengelolaan kegiatan harus diikuti dengan tata kelola keuangan yang baik”, Ungkapnya.

Beberapa program pembangunan kabupaten Bojonegoro di tahun 2016 ini masih berprioritas pada gerakan desa sehat dan cerdas (GDSC), yang berbasis pada, pembangunan kesehatan, pembangunan ekonomi, dan pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur dan ketahanan, dan lain-lain. Untuk itu Bupati meminta agar perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program kegiatan di desa, pemerintah desa membuka seluas-luasnya partisipasi dari masyarakat.

Selain Alokasi Dana Desa (ADD) Suyoto mengatakan bahwa dalam bulan ini Pemerintah juga akan mencairkan dana pendidikan sebesar 2 juta/siswa, dan dana tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk voucher yang diberilan kepada sekolah, dan tabungan yang dapat dipergunakan secara baik hingga tak ada lagi di Bojonegoro anak yang putus sekolah.

Untuk itu dia meminta kepada aparatur yang ada di desa untuk membantu dalam menyelesaikan urusan administrasinya. Tak hanya itu, anak – anak lulusan SLTA juga akan diberikan pelatihan tenaga kerja. Ini dilakukan untuk mempersiapkan keahlian (skill) ketika investor masuk ke pedesaan dengan program padat karya. Jadi, kepala desa harus proaktif untuk mendata apa yang dibutuhkan masayarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Mengingat bahwa kabupaten Bojonegoro memiliki sumber daya alam berupa migas, yang dalam puncak produksinya dapat memenuhi 20% dari target nasional, pemerintah dalam hal ini terus memikirkan bahwa hasil dari geliat ini dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk generasi berikutnya (pembangunan Sumber Daya Manusia).

Melihat bahwa sumber daya alam ini bersifat tidak dapat diperbaharui, jika salah dalam pengelolaan, tentu saja akan mendatangkan musibah yang besar bagi Bojonegoro. Untuk itu Bupati meminta agar seluruh aparatur dan masyarakat dapat mendukung program Dana Abadi Migas Bojonegoro untuk pembangunan Bojonegoro berkelanjutan.

Penulis  : Sandi suswondo
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update