BOJONEGORO,(metropantura.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur terus melakukan pemantauan perkembangan banjir luapan Sungai terpanjang di Pulau Jawa Bengawan Solo. Meskipun ada kecenderungan ketinggian air mulai turun dari pukul 05:00 WIB 14,64 meter, hingga pukul 13:00 WIB menjadi 14,52 meter, Selasa (9/2).
Komandan Kodim (Dandim) 0813/Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas bersama Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono melakukan pemantauan terhadap perkembangan Tinggi Muka Air (TMA) dari Taman Bengawan Solo.
“Pemantauan ini tetap kami lakukan, sebagai langkah-langkah penanganan untuk meminimalisir kerugian, meskipun ketinggian banjir surut,” ujar Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas.
Selain itu, Dandim 0813 Bojonegoro juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan personelnya untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kembali ke sejumlah lokasi untuk melakukan langkah-langkah penanganan, seperti mengirimkan bantuan pompa air.
“Petani mendapatkan kiriman bantuan pompa air, untuk mengeringkan tanaman padi yang terendam air banjir,” tegasnya.
Komandan Kodim (Dandim) 0813/Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas bersama Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Setyo Hartono melakukan pemantauan terhadap perkembangan Tinggi Muka Air (TMA) dari Taman Bengawan Solo.
“Pemantauan ini tetap kami lakukan, sebagai langkah-langkah penanganan untuk meminimalisir kerugian, meskipun ketinggian banjir surut,” ujar Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Kav Donova Pri Pamungkas.
Selain itu, Dandim 0813 Bojonegoro juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan personelnya untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kembali ke sejumlah lokasi untuk melakukan langkah-langkah penanganan, seperti mengirimkan bantuan pompa air.
“Petani mendapatkan kiriman bantuan pompa air, untuk mengeringkan tanaman padi yang terendam air banjir,” tegasnya.
Penulis : Sandi Suswondo
Editor : M Arief Budiman