Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pemkab Lamongan Tambah Lagi Pompa Banjir Di Babat

Senin, 29 Februari 2016 | 20.53.00 WIB | 0 Views Last Updated 2016-02-29T13:53:41Z
LAMONGAN,(metropantura.com) - Janji Bupati Fadeli untuk menambah lagi satu unit pompa banjir mobile di Kecamatan Babat direalisasikan pada Minggu malam lalu (28/2). Pompa tambahan dengan kapasitas 500 liter perdetik itu diharapkan mampu lebih cepat mengurangi genangan di Kecamatan Babat.

Di babat sendiri sudah ada pompa banjir dengan kapasitas terpasang sebesar 350 liter perdetik. Itu kemudian ditambah lagi dengan pompa mobile berkapasitas 500 liter perdetik. Dengan adanya penambahan lagi satu pompa mobile dengan kapasitas sama, berarti sekarang di Babat ada pompa banjir dengan kapasitas total 1.250 liter perdetik.

“Seusai Pak Bupati Fadeli memerintahkan untuk menambah lagi pompa pada saat sidak Hari Minggu kemarin, malam harinya pompa itu sudah berada di Babat. Saat ini petugas masih melakukan penyesuaian teknis dengan pipa yang ada, sehingga bisa segera dioperasikan untuk mempercepat pengurangan genangan air di Babat, “ jelas Kabag Humas dan Infokom Sugeng Widodo, Senin (29/2).

Sementara untuk mengatasi genangan di wilayah Bengawan jero, lanjut Sugeng, pompa banjir di pintu Sluis Kuro juga sudah mulai diaktifkan sejak 23 Pebruarai lalu. Namun sejak 26 Pebruari lalu, pompa dengan kapasitas total 4 ribu liter perdetik ini sementara berhenti difungsikan karena tinggi muka air Bengawan Solo sudah mencapai hampir 2 philskal.

Hampir penuhnya kapasitas terisi di 44 waduk dan rawa juga menjadi salah satu penyebab timbulnya genangan di sejumlah wilayah Lamongan. Saat ini, dari total kapasitas maksimal sebesar 110.529.945 meter kubik, 44 waduk dan rawa tersebut sudah terisi 106.731.101 meter kubik, atau mencapai 96.56 persen.

Bahkan Waduk Gondang yang merupakan waduk terbesar di Lamongan dengan kapasitas maksimal 23.712.500 mter kubik, saat ini sudah terisi penuh. Waduk lain yang sudah terisi penuh ada ada 9 unit.

Termasuk dua rawa besar yang selama ini berfungsi untuk menampung air dari wilayah selatan yang melewati Kecamatan Babat, yakni Rawa Sogo dan Semando juga sudah penuh. Selain dua rawa tersebut, lima unit rawa lainnya seperti di Rawa Kuripan, Jabung dan Rawa Sekaran sudah terisi penuh.

Bupati Fadeli sendiri sebelumnya mensinyalir alih fungsi rawa dan waduk di Lamongan yang banyak digunakan untuk pertanian menjadi penyebab banjir di Lamongan. Karena itu dia sudah menegaskan untuk mengembalikan fungsi rawa dan waduk tersebut sebagai tandon air.

“Bapak Bupati Fadeli sudah memerintahkan agar membuat surat kepada pemerintah pusat melalui Bapak Gubernur Jawa timur, untuk meminta izin melakukan pengerukan di sejumlah waduk yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, “ kata Sugeng.

Sementara itu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Jam 09.00 WIB menyebutkan, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo di Plangwot sudah mencapai 5,52 philskal, atau masuk kondisi siaga IV. Sedangkan di Babat mencapai 7,67 philskal (siaga III), Karanggeneng 4,08 philskal (siaga III), Kuro Luar 1,98 philskal (siaga II) dan kuro dalam minus 0,02 philskal dan di Blawi sudah plus 0,04 philskal.

Penulis  : M Zainuddin
Editor  : M Arief Budiman
×
Berita Terbaru Update